sebelum membahas lebih jauh ada baiknya kita baca dulu defenisi dari Tauhid, agar dengannya kita bisa melihat betapa ngawurnya mereka mengenal konsep Tauhid.
dari buku Saikh Fauzan Kitab At-Tauhid menyebutkan:
Tinjauan secara makna bahasa: menyatukan, menyendirikan, meng-esakan
Tinjauan secara syariat: mengkhususkan Allah subhaahu wa ta’ala, pada hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, baik dalam Rububiyah-Nya, Uluhiyah-Nya, maupun nama dan sifat-Nya.
Sehingga bila seseorang itu dikatakan bertauhid, maka artinya adalah dia mentauhidkan Allah dalam tiga perkara:
PERTAMA:
Tauhid Rububiyah, yakni dia mengimani bahwa Allah satu-satunya yang bersendirian dalam perbuatan-Nya, kita harus meyakini bahwa Allah satu-satunya yang mencipta, meyakini bahwa Allah satu-satunya yang menghidupkan dan mematikan, yang memberi rezeki, yang memberikan manfaat kepada manusia atau menurunkan musibah kepada manusia, yang melindungi manusia. Ini semua adalah Rububiyyah Allah.
Dan kaum musyrikin di zaman Rasulullah tidak mengingkari hal ini, mereka yakin bahwa Allah yang menciptakan langit dan bumi, mereka yakin bahwa Allah satu-satunya yang memberi rezeki, dan selainnya dari perbuatan Allah. Penjelasan tentang hal ini akan dibahas secara rinci pada pembahasan selanjutnya.
Jadi mengakui bahwa Allah yang mencipta, memberi rezeki, Allah yang mengatur segala perkara, yang menurunkan manfaat dan musibah kepada manusia, dan selainnya dari perbuatan Allah, dinamakan tauhid Rububiyyah.
KEDUA:
Tauhid Uluhiyah, yakni mengesakan Allah, menyendirikan Allah dalam peribadahan. Segala jenis ibadah, sepanjang dia disebut ibadah dalam agama, maka ibadah tersebut hanya diperuntukkan untuk Allah subhanahu wa ta’ala, tidak boleh diperuntukkan untuk selain Allah.
Ibadah hanya untuk Allah subhanahu wa ta’ala, sholat, zakat, haji, nazar, menyembelih, berharap, memohon pertolongan, memohon perlindungan, minta dilindungi dari mara bahaya, ini semua adalah bentuk ibadah. Jika dia ibadah, maka harus diserahkan kepada Allah, tidak boleh diserahkan kepada selain Allah.
KETIGA:
Tauhid Asma’ wa Sifat, yakni kita mengimani nama-nama dan sifat Allah, yang Allahmensifatkan dirinya dengan nama dan sifat tersebut, dan Rasulullah juga mensifatkan Allah dengan nama dan sifat tersebut.
Misalnya diantara nama Allah adalah Al ‘Aliim artinya Yang Maha Mengetahui, dalam nama ini terkandung didalamnya sifat ilmu, maka dari keimanan kepada Allah terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah adalah kita wajib meyakini nama-nama tersebut dan menetapkan sifat yang terkandung di dalamnya.
pembahsan buku ini cukup panjang, di sini saya potong cukup membahas bagian defenisi dan makna saja secara singkat agar tidak kepanjangan.
dengan memperhatikan defenisi di atas dan melihat tulisan situs IsadanIslam.com saya berkesimpulan bahwa akal mereka sangat cetek dan saya akui berani. karena dengna bermodal akal yang saya katakan sangat cetek, mereka mencoba mengkritisi konsep Tauhid dengan akal mereka yang cetek. berikut kutipan teks artikelnya:
http://www.isadanislam.com/tanya--jawab/tauhid-islam-a-kristen/163-kelemahan-kelemahan-konsep-tauhid
Kelemahan-kelemahan Konsep Tauhid
Ada orang mengatakan bahwa konsep Allah Maha Esa yang beroknum tiga sulit diterima dengan nalar. Memang semua konsep tentang Allah sulit diterima dengan nalar karena Allah jauh di atas kita. Namun dibandingkan dengan konsep Allah Tri-Tunggal, konsep Tauhid juga sulit diterima dengan nalar.
Konsep ketauhidan Allah menggambarkan Allah yang jauh dari sempurna. Allah SWT hanya dapat dilihat sempurna jika diteropong di dalam konsep bahwa Allah itu Maha Esa yang beroknum tiga.
Konsep ketauhidan Allah menggambarkan Allah yang jauh dari sempurna. Allah SWT hanya dapat dilihat sempurna jika diteropong di dalam konsep bahwa Allah itu Maha Esa yang beroknum tiga.
Di bawah ini dikemukakan beberapa kelemahan konsep Tauhid:
1. Dengan Konsep Tauhid, Allah Sendirian dalam Kekekalan
Kita tahu Allah SWT kekal adanya. Ini berarti bahwa Ia sudah ada sebelum manusia dan alam raya diciptakan. Dia selalu ada. Kita perlu bertanya, apakah yang dilakukan Allah sebelum jagad raya dan manusia ada? Memang kita tidak tahu tetapi kita harus bertanya, apakah Dia sendirian saja?
Mungkin orang akan berkata, “Dia menyibukkan diri dengan menciptakan jagad raya lain”. Tetapi jawaban ini tidak masuk akal karena Allah dapat menciptakan sejuta jagad raya sekaligus dengan sepatah kata saja.
Konsep Tri-Tunggal menjelaskan masalah ini. Dalam diri Allah yang Esa terdapat tiga pribadi (oknum, “person”) yang selalu ada dan di dalam kekekalan ketiga pribadi itu saling mengasihi satu sama lain. Allah tidak sendirian dalam kekekalan. Ada lingkaran kasih dalam Allah Tri-Tunggal. Dalam Allah yang Maha-Esa ada interaksi kekal antara tiga pribadi ini. Allah tidak sendirian.
Orang pasti akan menjawab, “Allah tidak pernah bosan dan senang sendirian.” Tetapi jawaban ini sulit diterima dengan nalar. Pribadi yang sendirian dalam kekekalan pasti bosan !
Mungkin orang akan berkata, “Dia menyibukkan diri dengan menciptakan jagad raya lain”. Tetapi jawaban ini tidak masuk akal karena Allah dapat menciptakan sejuta jagad raya sekaligus dengan sepatah kata saja.
Konsep Tri-Tunggal menjelaskan masalah ini. Dalam diri Allah yang Esa terdapat tiga pribadi (oknum, “person”) yang selalu ada dan di dalam kekekalan ketiga pribadi itu saling mengasihi satu sama lain. Allah tidak sendirian dalam kekekalan. Ada lingkaran kasih dalam Allah Tri-Tunggal. Dalam Allah yang Maha-Esa ada interaksi kekal antara tiga pribadi ini. Allah tidak sendirian.
Orang pasti akan menjawab, “Allah tidak pernah bosan dan senang sendirian.” Tetapi jawaban ini sulit diterima dengan nalar. Pribadi yang sendirian dalam kekekalan pasti bosan !
2. Dengan Konsep Tauhid, Allah Tidak Memiliki Sifat Kasih
Kita semua tahu bahwa sifat kasih sejati hanya dapat dinyatakan jika ada pribadi lain untuk dikasihi karena kasih berarti memberi. Maka menurut nalar, jikalau tidak ada seseorang untuk dikasihi maka kasih tidak dapat dinyatakan.
Jika Allah dalam kekekalan sendirian, siapakah yang dikasihi-Nya? Tidak ada! Dengan demikian dari kekekalan, yaitu dalam diri pribadi Allah, sifat kasih tidak mungkin ada.
Jika Allah SWT perlu menciptakan malaikat atau manusia supaya Dia dapat menyatakan sifat kasih itu, berarti sifat kasih Allah bergantung pada ciptaan-Nya. Dengan demikian Allah SWT tidak sempurna di dalam diri-Nya. Artinya, sebelum ciptaan-Nya ada, sifat kasih-Nya tidak ada.
Dalam konsep Allah Tri-Tunggal, dapat dimengerti bahwa Allah yang kekal memiliki sifat kasih yang sama kekalnya. Jadi Allah tidak bergantung pada ciptaan-Nya untuk memungkinkan adanya sifat kasih-Nya. Dalam Allah Tri-Tunggal, Roh Allah mengasihi Allah Bapa dan Kalimat Allah. Kalimat Allah mengasihi Roh Allah dan Allah Bapa. Allah Bapa mengasihi Roh Allah dan Kalimat Allah. Sehingga Allah Maha Esa yang beroknum tiga selalu berada dalam lingkaran kasih yang kekal adanya.
Jika Allah dalam kekekalan sendirian, siapakah yang dikasihi-Nya? Tidak ada! Dengan demikian dari kekekalan, yaitu dalam diri pribadi Allah, sifat kasih tidak mungkin ada.
Jika Allah SWT perlu menciptakan malaikat atau manusia supaya Dia dapat menyatakan sifat kasih itu, berarti sifat kasih Allah bergantung pada ciptaan-Nya. Dengan demikian Allah SWT tidak sempurna di dalam diri-Nya. Artinya, sebelum ciptaan-Nya ada, sifat kasih-Nya tidak ada.
Dalam konsep Allah Tri-Tunggal, dapat dimengerti bahwa Allah yang kekal memiliki sifat kasih yang sama kekalnya. Jadi Allah tidak bergantung pada ciptaan-Nya untuk memungkinkan adanya sifat kasih-Nya. Dalam Allah Tri-Tunggal, Roh Allah mengasihi Allah Bapa dan Kalimat Allah. Kalimat Allah mengasihi Roh Allah dan Allah Bapa. Allah Bapa mengasihi Roh Allah dan Kalimat Allah. Sehingga Allah Maha Esa yang beroknum tiga selalu berada dalam lingkaran kasih yang kekal adanya.
3. Dengan Konsep Tauhid, Kemampuan Allah untuk Berkomunikasi Dibatasi
Menurut konsep tauhid, sebelum dunia diciptakan Allah tidak dapat berkomunikasi. Karena berabad-abad lamanya, bahkan sebelum konsep waktu diciptakan, yaitu dalam kekekalan, Allah tidak dapat berkomunikasi karena tidak ada satu oknum pun yang dapat menerima komunikasi-Nya.
Kita manusia sadar bahwa hubungan seseorang dengan yang lain sangat penting. Tetapi konsep Tauhid berarti bahwa sebelum sesuatu diciptakan, yaitu bertrilyun-trilyun tahun, bahkan sebelum “waktu” diciptakan, Allah tinggal sendirian tanpa hubungan dengan seorangpun.
Konsep Allah Maha Esa yang beroknum tiga menyelesaikan masalah ini. Sejak kekekalan, sebelum ada suatu apapun, telah ada komunikasi dalam lingkaran Allah Tri-Tunggal.
Kita manusia sadar bahwa hubungan seseorang dengan yang lain sangat penting. Tetapi konsep Tauhid berarti bahwa sebelum sesuatu diciptakan, yaitu bertrilyun-trilyun tahun, bahkan sebelum “waktu” diciptakan, Allah tinggal sendirian tanpa hubungan dengan seorangpun.
Konsep Allah Maha Esa yang beroknum tiga menyelesaikan masalah ini. Sejak kekekalan, sebelum ada suatu apapun, telah ada komunikasi dalam lingkaran Allah Tri-Tunggal.
4. Dengan Konsep Tauhid, Orang Islam Terpaksa Harus Menolak Kekekalan Al-Quran
Dalam abad ke-sembilan Imam Hanbal dianiaya oleh orang Islam lain karena ia mengatakan bahwa Al-Quran kekal. Akhirnya pihak Imam Hanbal menang. Pada umumnya orang Islam setuju dengan Iman Hanbal dan juga Imam Shaafi’ee yang berkata, “Al-Quran tidak diciptakan Allah”. “Siapa yang mengatakan Al-Quran diciptakan adalah orang kafir.” (Ash-Shariah) Sering dikutip ayat ini sebagai bukti “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (batu tulisan abadi)”. (QS Al-Buruj, 85:21-22)
Jikalau kita menerima konsep bahwa Al-Quran kekal adanya berarti Al-Quran tidak mempunyai permulaan sama seperti Allah tidak mempunyai permulaan. Jikalau Al-Quran tidak mempunyai permulaan berarti ada dua yang kekal adanya, dan ini berarti Allah mempunyai saingan.
Jika orang mau sungguh-sungguh berpegang pada konsep tauhid dia terpaksa harus menolak konsep bahwa Al-Quran kekal adanya dan tidak mempunyai permulaan.
Jelas orang Islam tidak percaya pada dua Allah. Demikian juga orang Kristen yang percaya bahwa Allah Bapa, Kalimat Allah dan Roh Allah kekal tetapi juga tidak percaya pada tiga Allah.
Jikalau kita menerima konsep bahwa Al-Quran kekal adanya berarti Al-Quran tidak mempunyai permulaan sama seperti Allah tidak mempunyai permulaan. Jikalau Al-Quran tidak mempunyai permulaan berarti ada dua yang kekal adanya, dan ini berarti Allah mempunyai saingan.
Jika orang mau sungguh-sungguh berpegang pada konsep tauhid dia terpaksa harus menolak konsep bahwa Al-Quran kekal adanya dan tidak mempunyai permulaan.
Jelas orang Islam tidak percaya pada dua Allah. Demikian juga orang Kristen yang percaya bahwa Allah Bapa, Kalimat Allah dan Roh Allah kekal tetapi juga tidak percaya pada tiga Allah.
5. Konsep Tauhid Menyebabkan Orang Bersembahyang Pada Kuburan Orang Sakti
Kita perlu bertanya, “Mengapa banyak orang Mukmin di seluruh dunia berziarah ke kuburan orang sakti (tempat keramat)”? Walaupun Islam sudah berada di Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Iran, Iraq berabad-abad lamanya, mengapa banyak pengikut Islam berfokus pada sembahyang di depan orang yang mati? Bukankah ini karena ajaran Tauhid meyakinkan umat bahwa Allah terpisah jauh dari manusia. Allah tersendiri, terpisah dari kita.
Allah tidak dikenal oleh manusia. Dia tersendiri. Orang Sufi berusaha mengatasi doktrin ini dengan mengatakan “Allah lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya.” (QS 50:16) Tetapi pada umumnya Allah SWT dianggap tersendiri, jauh nun di sana dan terpisah dari manusia.
Konsep Allah Tri-Tunggal mengatasi masalah ini. Kalimat Allah, yaitu satu oknum dari Allah Maha Esa yang Beroknum Tiga, menjelma menjadi manusia. Ia tinggal di antara kita. Kita tahu siapa Dia, yaitu Isa Al-Masih. Ketika Ia kembali ke sorga, Roh Allah turun dan memenuhi hati setiap orang percaya, “. . . Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!’” (Injil, Galatia 4:6) Orang yang sudah menerima keselamatan melalui Isa Al-Masih tidak mungkin bersembahyang ke kuburan! Mengapa? Karena Allah sudah berkomunikasi dengan mereka setiap hari melalui Roh Allah yang mendiami hati mereka.
Allah tidak dikenal oleh manusia. Dia tersendiri. Orang Sufi berusaha mengatasi doktrin ini dengan mengatakan “Allah lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya.” (QS 50:16) Tetapi pada umumnya Allah SWT dianggap tersendiri, jauh nun di sana dan terpisah dari manusia.
Konsep Allah Tri-Tunggal mengatasi masalah ini. Kalimat Allah, yaitu satu oknum dari Allah Maha Esa yang Beroknum Tiga, menjelma menjadi manusia. Ia tinggal di antara kita. Kita tahu siapa Dia, yaitu Isa Al-Masih. Ketika Ia kembali ke sorga, Roh Allah turun dan memenuhi hati setiap orang percaya, “. . . Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!’” (Injil, Galatia 4:6) Orang yang sudah menerima keselamatan melalui Isa Al-Masih tidak mungkin bersembahyang ke kuburan! Mengapa? Karena Allah sudah berkomunikasi dengan mereka setiap hari melalui Roh Allah yang mendiami hati mereka.
Kesimpulan
Jelas konsep Tauhid memuat beberapa kelemahan filsafati dan teologis.
Orang Kristen mengakui bahwa juga sulit menjelaskan konsep Tri-Tunggal. Namun sudah jelas lebih sulit lagi memecahkan beberapa pertanyaan yang diakibatkan oleh konsep Tauhid. Jika keduanya dibandingkan, konsep Tri-Tunggal lebih gampang diterima dengan nalar.
Akhirnya perlu diingat bahwa Allah tidak jauh dari kita, tidak terpisah dari kita, dan tidak tinggal sendirian. Dalam diri Kalimat Allah Ia turun ke dunia untuk menyelamatkan kita dan mendiami hati kita. Setiap orang diminta datang kepada-Nya dan menerima keselamatan-Nya. Isa Al-Masih mengundang: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. (Injil, Matius 11:28)
Orang Kristen mengakui bahwa juga sulit menjelaskan konsep Tri-Tunggal. Namun sudah jelas lebih sulit lagi memecahkan beberapa pertanyaan yang diakibatkan oleh konsep Tauhid. Jika keduanya dibandingkan, konsep Tri-Tunggal lebih gampang diterima dengan nalar.
Akhirnya perlu diingat bahwa Allah tidak jauh dari kita, tidak terpisah dari kita, dan tidak tinggal sendirian. Dalam diri Kalimat Allah Ia turun ke dunia untuk menyelamatkan kita dan mendiami hati kita. Setiap orang diminta datang kepada-Nya dan menerima keselamatan-Nya. Isa Al-Masih mengundang: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”. (Injil, Matius 11:28)
(Jason Gilead)
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Dan saya sangat yakin sebagai orang yang berakal akan tertawa terbahak-bahak melihat akal dan logika mereka dalam mengkritisi konsep Tauhid, karena sangat ngawur dan sangat dipaksakan.
sekarang mari kita lihat kebodohan mereka.
kebodohan pertama: Menyamakan Allah dengan manusia.
Mereka berfikir dengan sendirinya Allah dengan Esa nya Allah membuat Allah sendirian, kesepian???
lihat ungkapan mereka:
1. Dengan Konsep Tauhid, Allah Sendirian dalam Kekekalan
Kita tahu Allah SWT kekal adanya. Ini berarti bahwa Ia sudah ada sebelum manusia dan alam raya diciptakan. Dia selalu ada. Kita perlu bertanya, apakah yang dilakukan Allah sebelum jagad raya dan manusia ada? Memang kita tidak tahu tetapi kita harus bertanya, apakah Dia sendirian saja?
ha ha hanya orang kurang waras yang berfikir seperti itu, Allah itu Rabb, Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, maha Kuasa Allah, Allah tidak butuh teman, tidak butuh kawan.
hanya makhluk yang lemah membutuhkan sesuatu.
bandingkan dengan Tuhan kalian wahai kristen dan situs IsadanIslam.com mesti tahu, Tuhan Kristen tidak hanya sekedar butuh teman, butuh dinasehati biar tidak galak dan terus menerus murka..
Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?”( Kej 18:25).
Akhirnya Tuhan menerima nasehat Ibrahim untuk tidak menghacurkan kota Sodom dengan syarat jika orang-orang yang benar di sana tidak kurang dari 10
( kej 18:32 Kejadian ayat 18:25 sampai ayat 18:32)
Apa jadinya Jika Tuhan sampai Di nasehati agar tidak murka??
Jika kita putar logika Situs IsadanIslam.com menyatakan Allah kesepian dalam kesendirian.. dan hal tersebut tidak terbukti, alias ngawur..
Apakah Tuhan dalam Kristen butuh Teman? agar ada yang saling menjaga, saling menasehati, bagi-bagi Tugas??? contoh peristiwa Abraham ini.. bagaimana??
Kebodohan bagian Dua.: Tidak Tau makna Tauhid, kemudian tidak nyambung.
apa kaitannya antara konsep Allah itu Esa, tidak memiliki pribadi, lalu dikatakan tidak kasih?
silahkan merujuk pada defenisi yang saya sebutkan di atas, bandingkan dengan tulisan ini:
2. Dengan Konsep Tauhid, Allah Tidak Memiliki Sifat Kasih
Kita semua tahu bahwa sifat kasih sejati hanya dapat dinyatakan jika ada pribadi lain untuk dikasihi karena kasih berarti memberi. Maka menurut nalar, jikalau tidak ada seseorang untuk dikasihi maka kasih tidak dapat dinyatakan.
Jika Allah dalam kekekalan sendirian, siapakah yang dikasihi-Nya? Tidak ada! Dengan demikian dari kekekalan, yaitu dalam diri pribadi Allah, sifat kasih tidak mungkin ada.
Jika Allah SWT perlu menciptakan malaikat atau manusia supaya Dia dapat menyatakan sifat kasih itu, berarti sifat kasih Allah bergantung pada ciptaan-Nya. Dengan demikian Allah SWT tidak sempurna di dalam diri-Nya. Artinya, sebelum ciptaan-Nya ada, sifat kasih-Nya tidak ada.
Jika Allah dalam kekekalan sendirian, siapakah yang dikasihi-Nya? Tidak ada! Dengan demikian dari kekekalan, yaitu dalam diri pribadi Allah, sifat kasih tidak mungkin ada.
Jika Allah SWT perlu menciptakan malaikat atau manusia supaya Dia dapat menyatakan sifat kasih itu, berarti sifat kasih Allah bergantung pada ciptaan-Nya. Dengan demikian Allah SWT tidak sempurna di dalam diri-Nya. Artinya, sebelum ciptaan-Nya ada, sifat kasih-Nya tidak ada.
Seolah-olah Allah itu manusia, harus saling mengasihi, tidak memberi kasih tidak disebut kasih.. ngawur.
bukankah cukup banyak bukti Allah itu Maha Pengasih. Allah memberikan kehidupan bagi manusia, memberi rizki tanpa henti, nikmat, nafas yang selalu kita hirup, air yang kita minum, hingga. sel-sel tubuh yang tidak kita sadari, darah, bahkan kita sendiri tidak tahu kapan detak jantung kita berdetak karena kita lupa pada karunia Allah.
pernahkah kita berfikir bagaimana Pengasihnya Allah? tidak peduli kafir atau mukmin semua merasakan nikmat Allah..
orang bodoh dan tolol saja, yang berkata-kata seperti di atas, seolah-olah Allah itu manusia.
Kebodohan ketiga: lagi-lagi menyamakan Allah dengan Manusia. manusia membutukan komunikasi, makan, minum, tidur dan lain sebagainya, Apakah Allah sama seperti mansia??
Allah itu Rabb, Tuhan Maha Kuasa, tidak Tidur, dan Mengantuk, Mengatur alam semesta. Apakah Allah sama dengan manusia yang selalu butuh sesuatu?
lihatlah kebodohan mereka:
3. Dengan Konsep Tauhid, Kemampuan Allah untuk Berkomunikasi Dibatasi
Menurut konsep tauhid, sebelum dunia diciptakan Allah tidak dapat berkomunikasi. Karena berabad-abad lamanya, bahkan sebelum konsep waktu diciptakan, yaitu dalam kekekalan, Allah tidak dapat berkomunikasi karena tidak ada satu oknum pun yang dapat menerima komunikasi-Nya.
inilah kecetekan akal mereka dalam memahami Tuhan. seolah-olah Tuhan itu butuh sesuatu.
apakah sama Tuhan dengan manusia?
saya katakan wajar mereka mau mengoreksi konsep Tauhid dengan akal cetek mereka yang menyatakan Allah seperti manusia, sebab dalam Alkitab Tuhan sangat butuh bantuan manusia, lemah. bahkan Tuhan itu seperti manusia, yang punya janggut, rambut, bulu. mungkin karena bulu dan rambut Tuhan kristen itu panjang, dan Tuhan tidak punya pisau cukur, akhirnya Tuhan minjam pisau cukur dengan raja Asyur.
simak ayat-ayatnya:
KITAB YESAYA:
7:20 Pada hari itu dengan pisau cukur yang dipinjam dari
seberang sungai Efrat, yakni raja
Asyur, Tuhan akan mencukur
kepala dan bulu paha, bahkan
pisau itu akan melenyapkan
janggut juga.
cukur? Tuhan mencukur kepala
dan bulu paha?)
so sangat wajar sekali Situs IsadanIslam.com menyebut Allah seolah-olah manusia, karena Tuhan Kristen sendiri untuk bercukur saja minjem ama Raja Asyur. Tuhan berhutang budi dengan raja Asyur.
Kebodohan Keempat: Tidak tahu bagaimana kekal dalam Islam, dan ngawur mengaitkan antara Tauhid dan kalamullah Al-Qur'an.
Situs Isadanislam.com memang sangat rajin, untuk mengkritik konsep Tauhid ini tidak tanggung-tanggung mengutip pendapat ulama, tapi sayang meskipun ngutip tetap saja bodoh.
mereka lupa kekal dalam konsep Islam tidak hanya Allah. di dalam Al-Qur'an Allah tidak disebut kekal tapi Al-Awwal wa Al-Akhir. di sini kebodohan pada bagian ini. selanjutnya mengaitkan bahwa seolah-olah Allah dengan Al-Qur'an itu sama-sama kekal dan akhirnya saingan.. ha ha bodohnnya.
4. Dengan Konsep Tauhid, Orang Islam Terpaksa Harus Menolak Kekekalan Al-Quran
Dalam abad ke-sembilan Imam Hanbal dianiaya oleh orang Islam lain karena ia mengatakan bahwa Al-Quran kekal. Akhirnya pihak Imam Hanbal menang. Pada umumnya orang Islam setuju dengan Iman Hanbal dan juga Imam Shaafi’ee yang berkata, “Al-Quran tidak diciptakan Allah”. “Siapa yang mengatakan Al-Quran diciptakan adalah orang kafir.” (Ash-Shariah) Sering dikutip ayat ini sebagai bukti “Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al-Quran yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh (batu tulisan abadi)”. (QS Al-Buruj, 85:21-22)Jikalau kita menerima konsep bahwa Al-Quran kekal adanya berarti Al-Quran tidak mempunyai permulaan sama seperti Allah tidak mempunyai permulaan. Jikalau Al-Quran tidak mempunyai permulaan berarti ada dua yang kekal adanya, dan ini berarti Allah mempunyai saingan.
tidak perlu memahami Allah, memahami manusia saja situs IsadanIslam.com sudah keliru besar. manusia saja tidak pernah tersaingi dengan perkataan sendiri. meskipun dia penyayi terkenal dan suaranya terekam di mana-mana, kata-katanya ditulis dimana-mana, g pernah tuh manusia tersaingin dengan kalam, perkataannya sendiri, apalagi Allah yang memilki sifat Maha.
coba bandingkan dengan ayat ini:
Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka.
QS. at-Taubah (9) : 17
QS. at-Taubah (9) : 17
apakah manusia yang masuk neraka trus kekal di dalam neraka jadi saingan Allah??? alangkah bodonya akal mereka.
kebodohan berikutnya: Tidak mengerti masalah dan mudah mengambil kesimpulan.
lihat apa yang mereka tulis:
5. Konsep Tauhid Menyebabkan Orang Bersembahyang Pada Kuburan Orang Sakti
Kita perlu bertanya, “Mengapa banyak orang Mukmin di seluruh dunia berziarah ke kuburan orang sakti (tempat keramat)”? Walaupun Islam sudah berada di Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Iran, Iraq berabad-abad lamanya, mengapa banyak pengikut Islam berfokus pada sembahyang di depan orang yang mati? Bukankah ini karena ajaran Tauhid meyakinkan umat bahwa Allah terpisah jauh dari manusia. Allah tersendiri, terpisah dari kita.
Allah tidak dikenal oleh manusia. Dia tersendiri. Orang Sufi berusaha mengatasi doktrin ini dengan mengatakan “Allah lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya.” (QS 50:16) Tetapi pada umumnya Allah SWT dianggap tersendiri, jauh nun di sana dan terpisah dari manusia.
Allah tidak dikenal oleh manusia. Dia tersendiri. Orang Sufi berusaha mengatasi doktrin ini dengan mengatakan “Allah lebih dekat kepadanya (manusia) daripada urat lehernya.” (QS 50:16) Tetapi pada umumnya Allah SWT dianggap tersendiri, jauh nun di sana dan terpisah dari manusia.
ha ha. apakah kesesatan manusia itu disebabkan konsep ataukah manusia itu sendiri yang sesat??
contoh:
matematika saja konsep yang benar.
kita ambil contoh soal sederhana jika orang tidak tahu maka pasti akan salah dan pasti akan keliru,
10+10=20. itu soal gampang, dan benar.
10+10=20 tidak ada yang protes mengenai kebenaran tersebut.
tapi apakah dengan konsep mudah tersebut semua orang pasti tahu?
pasti tidak ada yang salah?
trus jika anak SD yang baru belajar, yang tidak paham matematika menjawab salah 10+10 = 15.
Apakah kita akan menyalahkan konsep 10+10=20 itu salah?
Tidak Logis?
sebab dengan konsep tersebut membuat anak sd yang belum tahu matematika jadi keliru menjawabnya???
apakah tidak aneh???
menyalahkan konsep yang benar gara-gara orang lain salah memahai atau keliru dalam memahaminya.
inilah logika aneh, orang lain sesat tidak paham akan kebenaran lalu karena kesesatan manusia, yang disalahkan adalah konsepnya. logika dari mana??
di kristen sendiri mengklaim konsep trinitas itu benar. apakah tidak ada menurut kristen manusia yang tidak sesat memahami konsep trinitas???
menurut kristen Katolik, Kristen Adven itu sesat, Saksi Yehova itu sesat dan seterusnya. jika di balik logika diatas, apakah sah disalahkan konsep trinitas itu sesat membuat orang lain sesat memahaminya???
lihat betapa bodohnya dalam memberikan solusi:
Konsep Allah Tri-Tunggal mengatasi masalah ini. Kalimat Allah, yaitu satu oknum dari Allah Maha Esa yang Beroknum Tiga, menjelma menjadi manusia. Ia tinggal di antara kita. Kita tahu siapa Dia, yaitu Isa Al-Masih. Ketika Ia kembali ke sorga, Roh Allah turun dan memenuhi hati setiap orang percaya, “. . . Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ‘Ya Abba, ya Bapa!’” (Injil, Galatia 4:6) Orang yang sudah menerima keselamatan melalui Isa Al-Masih tidak mungkin bersembahyang ke kuburan! Mengapa? Karena Allah sudah berkomunikasi dengan mereka setiap hari melalui Roh Allah yang mendiami hati mereka.
bukankah cukup agar tidak sesat manusa diutus para rasul yang mengabarkan kitab suci, dan mengajarkan jalan kebenaran.
kenapa tuhan harus turun ke dunia? tuhan kehabisan cara?
wajar saja, seperti diatas saya sebutkan, jangankan masalah kesesatan. untuk mencukur bulu paha, janggut saja, Tuhan harus minjem cukur kepada manusia. apa lagi manusia yang pada sesat.
tuhan yang menyedihkan.
Kesimpulan:
dari pemaparan di atas, siapakah yang keliru dan cetek otaknya. Konsep Tauhid kah yang keliru? atau otak mereka saja yang perlu dibereskan??
Wallahu A'lam Bis- Shawab.
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
benar kata antum
ReplyDeletesaya sudah telusuri
www.isadanislam.com
www.isadanalfatihah.com
www.isadanalquran.com
itulah tulisan orang dengan otak cetek atau bahkan dengan otak kethek
kemudian mereka memutarbalikkan fakta sebagai perangkap bagi muslim yang ga tahu bila masuk situs mereka
ada situs yang full fitnah
www.alqurandanhadits.wordpress.com
www.faithfreedomindonesia.com
Mereka sesungguhnya sudah kehabisan cara untuk menyebarkan kesesatan mereka. dari cara halus hingga cara cara kotor merka tempuh seperti yang telah dilakukan staffIdi melalui 3 situsnya, menjelaskan Al-Qur'an dan Hadits dengan Penafsiran seenak Perut, dan tidak bertanggung Jawab, tidak berani dialog, tidak mau dijawab, kalau dibantah pasti dihapus,, di Situs Dan FB sama saja, mereka akan menghapus dan membanned siapa saja yang menjawab dan mebantah mereka. itu sudah menjadi cara licik mereka...
ReplyDeletesyukron jazakallah atas kunjungan Antum....
jawaban staff IDI, agar muslim beretika dalam berkomunikasiSalam saudara Yan semende,
ReplyDeleteApa khabar saudara Yan, maaf kami baru menanggapi email saudara. Ijinkan kami sedikit menanggapinya.
Saudaraku, bolehkah kami bertanya? Menurut saudara,
kira-kira tulisan manakah yang memutarbalikkan fakta sebagai perangkap
bagi saudara? Karena situs kami selalu mengajak siapa saja untuk
berdialog dari semua kalangan, tanpa membeda-bedakan kepercayaan.
Jadi, kami berharap saudara berpikir dengan jernih dan
tolong menjaga setiap perkataan saudara dalam memberi tanggapan baik
kepada situs kami maupun kepada orang lain. Karena kami selalu berusaha
untuk menghormati etika berkomunikasi.
Dalam ayat Alkitab dikatakan: "Jadi
akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua
yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar,
semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya
itu" (Injil, Surat Filipi 4:8).
Jika saudara masih bersedia, kami berharap diskusi ini bisa berlanjut.
Jika
saudara rindu mengenal keselamatan dalam Isa Al-Masih, klik:
http://www.isadanislam.com./isa-al-masih/apakah-isa-al-masih-mengajarkan-perang
Demikian tanggapan kami kiranya saudara diberkahi Allah.
Jika saudara berkenan mengetahui lebih lagi ajaran Isa Al-Masih, silakan membaca dan merenungkan Jalan Keselamatan pada situs http://isadanislam.com/jalan-keselamatan. Atau mengikuti kursus “Dialog Agama – Isa dan Islam” pada situs http://www.isadanislamstudi.com. Kiranya dengan mempelajari dan merenungkan isi dari situs ini, saudara akan mendapatkan berkah dari Allah.
Wassalam,
Sara
Staf, Isa dan Islam
NB: Sukakah saudara akan Al-Fatihah? Terimalah renungan mingguan “Isa dan Al-Fatihah”! Email singkat (170 kata) memberi tafsiran Isa Al-Masih pada surah terpenting ini. Klik disini untuk informasi. Silakan mendaftar untuk menerimanya!
From: Yan_semende [mailto:noreply-comment@blogger.com]
Sent: Fri 3/23/2012 11:00 PM
To: Sara
Subject: [Muslim Says] Komentar baru di Kebodohan Situs IsadanIslam.com dalam memahami Tau....
Yan_semende telah membuat komentar baru pada posting Anda "Kebodohan Situs IsadanIslam.com dalam memahami Tau..." benar kata antumsaya sudah telusuriwww.isadanislam.comwww.isadanalfatihah.comwww.isadanalquran.comitulah tulisan orang dengan otak cetek atau bahkan dengan otak kethekkemudian mereka memutarbalikkan fakta sebagai perangkap bagi muslim yang ga tahu bila masuk situs merekaada situs yang full fitnahwww.alqurandanhadits.wordpress.comwww.faithfreedomindonesia.com Diposkan oleh Yan_semende ke Muslim Says pada 23 Maret 2012 23:00
Orang kafir sama saja diberi peringatan atau tidak diberi peringatan tetap mereka tidak mau beriman karena dalam hatinya ada penyakit lalu Allah tambahakan penyakitnya dan bagi mereka adalah siksa yang amat pedih. Mereka punya telinga tuli, mata buta, hati mereka keras seperti batu dan lebih keras lagi dari itu dan tempat kembalinya adalah neraka jahannam dan mereka adalah termasuk orang yang sangat merugi
ReplyDeleteMereka terlalu kuat dicengkeram oleh Iblis, lihat dialog Allah swt Adam as dan Iblis laknatullah
ReplyDeletePost a Comment