Pada artikelnya kali ini situs IsadanIslam.com meresensi sebuah buku yang menjelaskan tentang sejarah penulisan Al-Qur'an. yang kemudian mereka dengan seenaknya berpatokan dengan buku yang belum jelas kebenarannya tersebut mereka memberi kesimpulan terhadap penulisan al-Qur'an bahwa Al-Qur'an tidak mencakup seluruh wahyu Allah. berikut artikel mereka saya copy secara utuh:
http://www.isadanislam.com/resensi-buku/membedah-asal-usul-al-quran?device=desktop
Membedah Asal-Usul Al-Quran
Bagaimana Al-Quran disusun, diterbitkan, dan diedarkan hingga sampai ke tangan masyarakat? Kapan dan siapa penulisnya serta dari mana sumber-sumber tersebut didapat? Setiap orang, bukan orang mukmin saja, memerlukan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini.
Keterangan Biografi
Di bawah ini staf IDI memuat Tinjauan Buku berjudul “Membedah Asal-Usul Al-Quran”. Buku ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Dikarang: Ibn Warraq. Nama samaran dari orang Pakistan yang mendapat pendidikannya di University of Edinburgh di Skotlandia. Dia sudah mengarang tujuh buku tentang agama Islam. Panjang 38 halaman.
Buku dalam format digital dapat dibaca pada tautan ini. Kiranya saudara pembaca mengetahui bahwa pemuatan tinjauan buku ini tidak berarti “Isa dan Islam” mengiakan setiap kalimat yang terdapat dalam buku. Namun kami yakin ada manfaat besar dari membaca buku ini.
Pengantar Buku
Umat Muslim mengimani Al-Quran sebagai kitab suci yang diturunkan Allah. Benarkah?
Dalam bukunya, Penulis mencoba menjelaskan bagaimana awal mula proses pembuatan Al-Quran. Ada beberapa versi yang merupakan sumber/koleksi, dimana salah satu versi/koleksi tersebut ditetapkan sebagai Al-Quran.
Lewat bukunya, Penulis juga bertujuan menampik pendapat Muslim bahwa Al-Quran turun dari langit.
Tinjauan Buku
Di awal pembahasan, Penulis mengatakan ada dua versi koleksi yang digunakan sebagai acuan untuk menulis Al-Quran. Keduanya diambil dari sumber yang sama. Yaitu: Papirus, batu ceper, daun palm, tulang dan kulit hewan serta papan kayu, juga dari hati manusia.
Koleksi itu adalah: Koleksi Versi Abu Bakr (632-634) dan Koleksi Versi Usma (644-656). Umumnya pakar Muslim lebih menerima Koleksi Versi Usma. Penulisannya diselesaikan antara tahun 650 dan 656. Mereka memilih versi ini tanpa memberi penjelasan.
Diyakini bahwa Al-Quran yang beredar sekarang persis sama, baik dalam bentuk, nomor dan urutan bab dengan Al-Quran versi Usma. Juga universal dari hari pertama disebarkan.
Sikap ortodoks ini dimotivasi oleh faktor dogma dan tidak dapat didukung bukti sejarah.
Selain Al-Quran, dalam Islam juga dikenal Hadist. Ditulis oleh sahabat-sahabat nabi. Berisi kumpulan perkataan Muhammad. Berfungsi sebagai penjelasan lebih lanjut tentang ayat-ayat Al-Quran. Bagi Muslim, Hadist adalah buku suci kedua setelah Al-Quran.
Terdapat enam koleksi otentik Hadist yang diterima Muslim Sunni, yaitu koleksi Bukhari, Muslim, Ibn Maja, Abu Dawud, al-Tirmidhi dan al-Nisai.
Bagi saudara pembaca yang ingin lebih mengetahui asal-usul pembuatan Al-Quran, silakan membaca keseluruhan isi buku ini.
Kesimpulan:
Melalui penjelasan penulis dalam bukunya, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya Al-Quran tidak mencakup seluruh 'wahyu' yang katanya diterima Muhammad dari Allah. Hal ini terlihat bagaimana pertama kalinya penggalan-penggalan wahyu tersebut dikumpulkan, juga orang-orang yang menghafalnya sudah banyak yang tewas.
Tidak ada bukti otentik maupun fakta yang jelas, apakah Al-Quran yang sekarang beredar adalah benar wahyu Allah yang diterima oleh Muhammad. Mengapa demikian? Pertama, tidak ada saksi mata saat dia menerima wahyu tersebut. Kedua: penyusunan Al-Quran hanya mengandalkan daya ingat para sahabat-sahabat nabi, yang nota bene adalah orang-orang yang baru menjadi Islam.
Selain itu, terlihat dengan jelas bahwa penulisan Al-Quran dan Hadist diwarnai unsur politik.
Sayangnya, dalam bukunya Penulis tidak menjelaskan, apakah Al-Quran memuat tentang keselamatan atau tidak. Mengingat keselamatan adalah hal vital yang sangat dibutuhkan umat beragama. Dan sebagai kitab suci dari Allah, tentu Allah akan berbicara tentang Keselamatan umat-Nya.
Lima Pertanyaan yang Pantas Digumuli Pembaca
- Jika Al-Quran benar firman Allah, mengapa isinya hanya berupa perintah dan larangan disertai gambaran hukuman-hukumannya?
- Melihat bagaimana proses penyusunan Al-Quran, masihkah dapat dikatakan bahwa Al-Quran adalah firman Allah?
- Seberapa besarkah peranan Hadist, mengingat ada juga beberapa Hadist yang ditolak pakar Islam. Sementara bagi Muslim Hadist adalah 'buku suci'.
- Bukti-bukti ketidak-benaran Al-Quran telah nyata tetapi para cendikiawan Muslim mengatakan bahwa Alkitab-lah yang sudah dirubah! Mengapa demikian?
- Berdasarkan fakta-fakta, bagaimana semestinya orang non-Islam berfikir tentang isi Al-Quran? Dapatkah Al-Quran disebut sebagai kebenaran dari Allah?
Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Demikianlah resensi yang dibuat oleh situs IsadanIslam.com, secara garis besar Situs IsadanIslam.com bukan meresensi buku tersebut namun menjustifikasi bahwa buku tersebut benar dan mendukung buku tersebut. bukan sebagai peresensi. malah Situs IsadanIslam.com meyakinkan bahwa Al-Qur'an bukan firman. padahal situs IsadanIslam.com sebagai peresensi buku Tersebut. namun malah bertindak seoolah-olah penulis dari buku tersebut dan menyerang otentisitas Al-Qur'an.
Memilih Buku Yang Dapat Dipertanggung Jawabkan Kebenarannya dan Keilmiahannya.
Situs IsadanIslam.com merensensi buku tentang sejarah penulisan Al-Qur'an lalu dengan mudahnya menyimpulkan bahwa Al-Qur'an bukan firman dan dipertanyakan ke otentikannya. padahal buku yang diresensi tidak jelas siapa pengarangnya dan tidak jelas bagaimana keilmiahannya dan kebenaran dari buku tersebut.
Pengarang : Nama Samaran
Jumlah Halaman : 38
Isi : menjelaskan sejarah Penulisan Al-Qur'an
Kesimpulan : Tidak ada bukti otentik maupun fakta yang jelas, apakah Al-Quran yang sekarang beredar adalah benar wahyu Allah yang diterima oleh Muhammad.
Hanya orang bodoh dan tolol yang percaya dengan buku yang tidak jelas asal usulnya serta kebenarannya ini. Seharusnya Situs IsadanIslam.com sadar diri akan perbuatanya yang sangat membabi buta membenarkan sebuah buku tanpa bukti apa-apa.
Terlebih lagi argumen serta alasan untuk menyerang al-Qur'an adalah argumen yang sangat lemah dan bodoh.
jika mau mencari buku yang menjelaskan tentang suatu hal maka pilihlah buku yang dapat dibuktikan atau dapat dipertanggung jawabkan secara jelas dan nyata keilmiaahannya dan kebenarannya. bukan buku yang tidak jelas pengarangnya.
saya merekomendasikan kepada pembaca dan termasuk Situs IsadanIslam.com jika ingin mempelajari secara jujur dan sungguh-sungguh tentang sejarah penulisan Al-Qur'an yaitu buku yang berjudul The History Quranic Text From Revelation to Compilation oleh Prof. Dr. Mustafa A'zami
Buku yang sangat tebal, penulisnya jelas terkenal. diakui pendidikannya, pengetahuannya, Tulisan beliau cukup banyak, buku tersebut disertai bukti-bukti secara jelas dan dapat dilihat langsung atau dicek langsung.
Pembaca silahkan menilai mana yang dapat dipertanggung jawabkan, antara buku yang diresensi situs IsadanIslam.com yang penulisnya pakai nama Samaran? atau buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Mustafa A'zami ini?
Kekeliruan Situs IsadanIslam.com
Pertama: menyebut bahwa Al-Qur'an seolah-olah hanya mengandalkan tulisan. Padahal Al-Qur'an dihafal oleh mayoritas Shahabat. penyebutan al-Qur'an ditulis berdasarkan penulsan papirus adalah justifikasi, dan membuat opini seolah-olah Al-Qur'an hanya didasari tulisan padahal Al-Qur'an terjaga dengan hafalan.
kedua: menyebut sumber al-Qur'an cuma dua saja yaitu versi Utsman dan Versi Abu Bakar. ini adalah tuduhan yang sangat-sangat dusta. karena masih banyak yang lain, yakni Mushaf Aisyah, Hafsah, Ibnu Mas'ud dan lain-lain, masalah ini bisa pembaca baca secara lengkap di buku Prof. Dr Mustafa A'zami.
Kesimpulan Membabi Buta Situs IsadanIslam.com Seolah-olah Buku Tersebut Ilmiah.
situs isadanIslam.com dalam setiap tulisannya bergaya seolah-olah ilmiah namun jauh panggang dari api, selalu saja situs IsadanIslam.com menunjukan kebohongan dan bukti-bukti palsu tanpa dasar. Demikian pula dalam tulisan ini, situs IsadanIslam.com menunjukan jati diri mereka yang sama sekali bodoh dalam masalah karya Tulis Ilmiah. Meresensi buku yang tidak jelas pengarangnya, kemudian memberi kesimpulan secara sepihak tanpa mempertimbangkan isi buku tersebut apakah layak disebut ilmiah, dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
seperti yang ditulis Situs isadanIslam.com di atas menyebut:
bahwa sebenarnya Al-Quran tidak mencakup seluruh 'wahyu' yang katanya diterima Muhammad dari AllahHal ini terlihat bagaimana pertama kalinya penggalan-penggalan wahyu tersebut dikumpulkan, juga orang-orang yang menghafalnya sudah banyak yang tewas.Tidak ada bukti otentik maupun fakta yang jelas, apakah Al-Quran yang sekarang beredar adalah benar wahyu Allah yang diterima oleh Muhammad. Mengapa demikian? Pertama, tidak ada saksi mata saat dia menerima wahyu tersebut. Kedua: penyusunan Al-Quran hanya mengandalkan daya ingat para sahabat-sahabat nabi, yang nota bene adalah orang-orang yang baru menjadi Islam.
Ungkapan di atas sangat mencerminkan situs IsadanIslam.com sama sekali tidak menamatkan bangku sekolah tidak mengerti sama sekali soal karya Ilmiah.
pertama: alasan yang sangat bodoh karena memberi kesimpulan dari asumsi atau data yang belum bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
kedua: Sama sekali tidak melihat atau mau membuktikan kebenaran dari apa apa yang dijelaskan buku tersebut: 1. segi penulisan ;Keliru karena menyebut sumber al-Qur'an hanya dua. 2. Segi Hafalan (keliru karena seolah-olah para penghafal yang gugur sekitar 70 orang menyebabka para penghafal al-Qur'an habis atau tinggal sedikit padahal di belakang mereka masih ada ribuan yang hafal al-Qur'an, sedang yang tewas cuma 70-an orang) berikutnya 3. menyebut unsur politik, dan alasan ini pun sama sekali tidak disertai bukti apa-apa alias asumsi belaka.
Sehingga saya katakan alangkah bodoh dan tidak berpendidikan sekali situs isadanIslam.com ini. sehingga menurut saya sangat pantas kalau komentar disitus tersebut apa bila tidak mampu mereka bantah dihapus tanpa alasan yang jelas, disamping mereka membatasi komentar, jumlah karakter hingga kotak komentar. wajar saja mereka tidak berani berdiskusi baik difacebook, twitter, di situsnya, via email juga tidak. apa lagi tatap langsung. karena mereka sama sekali bodoh dalam masalah keagamaan. mereka hanya punya banyak duit mungkin, dibayar mahal untuk menjalankan misi. maka wajar-wajar saja.
Pertanyaan Tolol dari Situs IsadanIslam.com
Di akhir tulisannya situs IsadanIslam.com dengan seakan-akan benar mereka melontarkan pertanyaan-pertanyaan seolah-olah hal tersebut ilmiah dan benar. padahal malah menunjukan ketololan mereka. kenapa saya katakan mereka TOLOL?lihat pertanyaan mereka:
1. Jika Al-Quran benar firman Allah, mengapa isinya hanya berupa perintah dan larangan disertai gambaran hukuman-hukumannya?
Pembaca yang mengerti pasti tahu ketololannya, 1. Tolol tidak tahu sama sekali soal Isi al-Qur'an, seolah-olah isi Al-QUr'an cuma perintah, larangan serta hukuman, padahal isi Al-Qur'an cukup banyak dan menyeluruh, dari akhlak, etika, muamalah, sejarah, Akidah, Sains, Nubuat, dan masih banyak lagi. jadi sesungguhnya pertanyaan ini tidak perlu dijawab karena pertanyaannya saja sudah keliru dan salah. 2. tolol berlogika. seandainya isi Firman Allah itu cuma perintah, larangan dan hukuman (jika memang atau andai cuma itu isinya) emang kenapa?
Allah salah befirman? seolah-olah situs IsadanIslam.com mau mengatur Allah, kalau mau berfirman itu jangan cuma perinttah dan larangan dan hukum-hukum saja...
Seolah-olah defenisi firman Tuhan itu adalah perkataan atau firman Allah yang isinya bla bla...
padahal firman Allah itu singkat saja maknanya, FIrman Allah ; Perktaan Allah.
jadi segala bentuk firman atau perkataan Allah itu adalah firman Allah. mau berbicara soal hukum saja, atau perintah saja, atau larangan saja, atau lainnya. tetap saja firman.
2. Melihat bagaimana proses penyusunan Al-Quran, masihkah dapat dikatakan bahwa Al-Quran adalah firman Allah?
Lihat apanya coba? emang Buku Tersebut Pasti Benar sehingga admin situs IsadanIslam.com menjustifikasi seolah-olah penyusunan al-Qur'an bermasalah? sebaikya koreksi dulu bukunya apakah dapat dipertanggung jawabkan atau tidak.
3. Seberapa besarkah peranan Hadist, mengingat ada juga beberapa Hadist yang ditolak pakar Islam. Sementara bagi Muslim Hadist adalah 'buku suci'.
lagi dengan menggunakan asumsi belaka situs IsadanIslam.com menjustifikasi Hadits. berbicara soal Hadits semua Muslim sepakat hadits adalah buku atau kitab suci kedua setelah al-Qur'an dan Hadits adalah wahyu. hanya saja secara maknaan dari Allah. sementara Al-Qur'an adalah Kalam wa Maknaan dari Allah. maka Hadits memang dikoreksi keotentikannya terbagi-bagi menjadi Hadits Shahih, Dhoif, seterusnya ada Hasan, dan lain-lain.
sehingga penyebutan ditolak pakar Islam ini sebetulnya adalah tuduhan tanpa dasar menjustifikasi Hadits seolah-olah semua Hadits tidak otentik.
4. Bukti-bukti ketidak-benaran Al-Quran telah nyata tetapi para cendikiawan Muslim mengatakan bahwa Alkitab-lah yang sudah dirubah! Mengapa demikian?
lagi dengan berdasarkan asumsi belaka situs isadanIslam.com menjustifikasi Al-Qur'an tidak otentik seolah-olah dengan buku setebal tidak sampai 50 halaman menjadi bukti kuat bahwa Al-Qur'an tidak otentik. ini adalah alasan yang sangat-sangat TOLOL. dengan berangkat dari asumsi tanpa pembuktian kuat. dan beberapa kekeliruan sudah saya sebutkan di atas. Apakah situs IsadanIslam.com masih mempertahankan ketololannya?
Bicara soal Kepalsuan Alkitab sudah cukup banyak bukti. dan hal tersebut tidak dapat disanggah oleh siapapun. dan Ahli sejarah manapun.
Alkitab Protestan dan Katolik saja Beda ribuan ayat. dan sama sama mengklaim benar dan yang lain salah. mungkin situs IsadanIslam.com ingin menjawab pertanyaan tersebut.. mana yang benar diantara keduanya?
5. Berdasarkan fakta-fakta, bagaimana semestinya orang non-Islam berfikir tentang isi Al-Quran? Dapatkah Al-Quran disebut sebagai kebenaran dari Allah?
Lagi kebodohan yang begitu fatal, berangkat dari asumsi tanpa bukti kuat Situs isadanIslam.com menjustifikasi al-Qur'an bukan wahyu Allah. ini adalah kebodohan yang benar-benar dipelihara oleh situs IsadanIslam.com
Wallahu A'lam Bis Shawab
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
saya menghargai pendapat ini, tetapi bagi saya, perlu ada kejujuran bagi kaum muslim menerima kritikan terhadap teks alquran, sehingga tidak hanya membela membabi buta bahkan, langsung menuduh menghina islam jika alquran dikritik. Tergantung dari mana anda melihat sudut alquran, demikian ketika kaum muslim melihat yesus...
ReplyDeleteDuh situs pada berkoar masalah agama... sudahlah... cape doang... surat Al Kafirun menjelaskan segala yg kalian debatkan...
ReplyDelete"AGAMA KU ADALAH AGAMA KU AGAMA MU ADALAH AGAMA MU, AKU TIDAK MENYEMBAH TUHAN YG KAU SEMBAH DAN KAU TIDAK MENYEMBAH TUHAN YANG AKU SEMBAH"
ingat !!! KATA-KATA YANG KITA LONTAR KAN ADALAH CERMINAN KEPRIBADIAN KITA DAN JUGA PERCERMINAN AGAMA KITA...
Chiawww....
brOTeNang
perlu lebih bijaksana untuk sharing
ReplyDeleteAppaun itu kata TOLOL dan BODOH tidak mengenai nurani saya walaupun anda merasa Tahu..Mungkin anda yang perlu makan bangku sekolah dasar,kalo tidak bisa menyimpan emosi.
ReplyDeleteApapun itu kata TOLOL dan BODOH tidak mengenai nurani saya walaupun anda
ReplyDeletemerasa Tahu..Mungkin anda yang perlu makan bangku sekolah dasar,kalo
tidak bisa menyimpan emosi.
Lihat secara positif. Si penulis menjelaskan di mana letaknya kelemahan tulisan dalam site Isadan islam.com berkenaan dengan al-Quran. Jika apa yang diperkatakan oleh si penulis itu benar dan berasas makanya ianya harus diterima. Suatu tindakan yang silap jika menolak apa yang benar hanya disebabkan oleh emosi.
ReplyDeletePost a Comment