Awalnya saya tidak pernah terfikir apa sebab Al Qur'an menuduh Al Kitab (Taurat/Injil) telah di ubah-ubah oleh tangan-tangan manusia. Tak sengaja membuka link : http://www.studycycle.net/2011/01/qs-al-baqoroh79-tak-buktikan-injil.html, dalam postingan website tersebut dituliskan tentang Surah Al Baqoroh 79 yang menerangkan bahwa Qur'an sama sekali tak buktikan Injil telah dipalsukan.
Dalam postingan tersebut, si pemilik website menggunakan berbagai logika dan alih bahasa yang pada intinya menyalahkan isi tafsir Qur'an Surah Al Baqoroh 79, menurutnya makna Al Kitab dalam ayat itu tidak ditujukan kepada Al Kitab Taurat ataupun Injil, melainkan Al Kitab adalah sekedar Buku-Buku biasa saja, yang ditulis oleh seorangan manusia dan dikatakannya bahwa itu dari Allah.
Kemudian karena penasaran, lalu saya membuka ayat-ayat sebelumnya mulai dari Surah Al Baqoroh 75 s.d 78, alangkah terkejutnya ketika membaca tafsir ayat 75 s.d 78 tersebut.
Dalam ayat 75, disana tegas sekali diterangkan :
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?
Dari sini saya dapat mengambil kesimpulan, kebiasaan orang-orang Yahudi memang senang mengubah-ubah isi kitab Allah, selama perubahan itu menguntungkan bagi mereka (umat Yahudi), dan membuang isi kitab Allah yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Berlanjut ke ayat 76, Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: " Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mu'min) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"
Dalam tafsir dijelaskan bahwa makna ayat 76 diatas adalah sbb :
Sebagian Bani Israil yang mengaku beriman kepada Nabi Muhammad SAW itu pernah bercerita kepada orang-orang Islam, bahwa dalam Taurat memang disebutkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW Maka golongan lain menegur mereka dengan mengatakan: "Mengapa kamu ceritakan hal itu kepada orang-orang Islam sehingga hujjah mereka bertambah kuat?"
Golongan lain tersebut dalam arti kaum Bani Israil yang tidak senang bila kebenaran tersebut diungkapkan, mereka lebih memilih menyembunyikannya ketimbang harus menyatakannya, karena kebenaran tersebut akan semakin memperkuat bahwa Muhammad adalah benar Rasulullaah.
Pernyataan saya ini berdasarkan pada ayat 77 yang artinya : Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
Diterangkan juga bahwa orang-orang Yahudi tersebut ada yang buta huruf alias tidak bisa membaca, seperti yang tertulis pada ayat 78 yang artinya : "Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga"
Dengan tegas, akhirnya pada ayat 79 dijelaskan yang artinya :
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
Makna Al Kitab dalam Surah Al Baqoroh 79 sangat jelas dan tegas menuliskan bahwa Al Kitab yang dimaksud adalah Taurat/Injil, dan Allah mengutuk mereka (ahli kitab) yang mengubah-ngubah isi Al Kitab dengan tangan-tangan mereka dan mengatakannya "Ini dari Allah".
Surah Al Baqoroh 79 ini tidak berdiri sendiri melainkan penegasan dari ayat 75 s.d 78.
Mari kita simak sebab turunnya ayat 79 ini, dalam tafsir Al Qur'an OnLine (http://m.alquran-indonesia.com/mquran/index.php/quran/listings/details/2/70) diterangkan :
Diketengahkan oleh Nasai, dari Ibnu Abbas, katanya, "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ahli Kitab." Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari jalur Ikrimah, dari Ibnu Abbas katanya, "Ayat ini turun mengenai pendeta-pendeta Yahudi. Mereka menemukan sifat-sifat Nabi saw. tercantum dalam Taurat sebagai berikut. Biji matanya hitam, tinggi badannya sedang, rambutnya keriting dan wajahnya rupawan. Karena dengki dan iri hati, lukisan ini mereka hapus lalu mereka ganti menjadi, 'Kami temui tanda-tandanya sebagai seorang yang tinggi, biru matanya dan berambut lurus.'"
Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Pendeta Yahudi mengetahui bahwa Muhammad itu adalah Rasulullaah, dan bagaimana mungkin juga orang Nasrani pada saat itu Waraqah bin Naufal mengetahui bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, bila tidak melalui kitab-kitab Allah yang terdahulu, apakah mereka (Pendeta Yahudi) dan Waraqah bin Naufal hanya menduga-duga saja.
Kesimpulannya telah jelas, bahwa mereka (ahli kitab) telah mengubah-ubah isi Al Kitab (Taurat/Injil) sesuai dengan hawa nafsu mereka semata, dan Taurat/Injil telah DIPALSUKAN oleh mereka, walaupun tidak semua ayat di dalam Al Kitab (Taurat/Injil) tersebut berstatus PALSU.
Dalam postingan tersebut, si pemilik website menggunakan berbagai logika dan alih bahasa yang pada intinya menyalahkan isi tafsir Qur'an Surah Al Baqoroh 79, menurutnya makna Al Kitab dalam ayat itu tidak ditujukan kepada Al Kitab Taurat ataupun Injil, melainkan Al Kitab adalah sekedar Buku-Buku biasa saja, yang ditulis oleh seorangan manusia dan dikatakannya bahwa itu dari Allah.
Kemudian karena penasaran, lalu saya membuka ayat-ayat sebelumnya mulai dari Surah Al Baqoroh 75 s.d 78, alangkah terkejutnya ketika membaca tafsir ayat 75 s.d 78 tersebut.
Dalam ayat 75, disana tegas sekali diterangkan :
Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?
Dari sini saya dapat mengambil kesimpulan, kebiasaan orang-orang Yahudi memang senang mengubah-ubah isi kitab Allah, selama perubahan itu menguntungkan bagi mereka (umat Yahudi), dan membuang isi kitab Allah yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Berlanjut ke ayat 76, Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: " Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mu'min) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"
Dalam tafsir dijelaskan bahwa makna ayat 76 diatas adalah sbb :
Sebagian Bani Israil yang mengaku beriman kepada Nabi Muhammad SAW itu pernah bercerita kepada orang-orang Islam, bahwa dalam Taurat memang disebutkan tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW Maka golongan lain menegur mereka dengan mengatakan: "Mengapa kamu ceritakan hal itu kepada orang-orang Islam sehingga hujjah mereka bertambah kuat?"
Golongan lain tersebut dalam arti kaum Bani Israil yang tidak senang bila kebenaran tersebut diungkapkan, mereka lebih memilih menyembunyikannya ketimbang harus menyatakannya, karena kebenaran tersebut akan semakin memperkuat bahwa Muhammad adalah benar Rasulullaah.
Pernyataan saya ini berdasarkan pada ayat 77 yang artinya : Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?
Diterangkan juga bahwa orang-orang Yahudi tersebut ada yang buta huruf alias tidak bisa membaca, seperti yang tertulis pada ayat 78 yang artinya : "Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga"
Dengan tegas, akhirnya pada ayat 79 dijelaskan yang artinya :
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
Makna Al Kitab dalam Surah Al Baqoroh 79 sangat jelas dan tegas menuliskan bahwa Al Kitab yang dimaksud adalah Taurat/Injil, dan Allah mengutuk mereka (ahli kitab) yang mengubah-ngubah isi Al Kitab dengan tangan-tangan mereka dan mengatakannya "Ini dari Allah".
Surah Al Baqoroh 79 ini tidak berdiri sendiri melainkan penegasan dari ayat 75 s.d 78.
Mari kita simak sebab turunnya ayat 79 ini, dalam tafsir Al Qur'an OnLine (http://m.alquran-indonesia.com/mquran/index.php/quran/listings/details/2/70) diterangkan :
Diketengahkan oleh Nasai, dari Ibnu Abbas, katanya, "Ayat ini diturunkan berkenaan dengan Ahli Kitab." Diketengahkan oleh Ibnu Abu Hatim, dari jalur Ikrimah, dari Ibnu Abbas katanya, "Ayat ini turun mengenai pendeta-pendeta Yahudi. Mereka menemukan sifat-sifat Nabi saw. tercantum dalam Taurat sebagai berikut. Biji matanya hitam, tinggi badannya sedang, rambutnya keriting dan wajahnya rupawan. Karena dengki dan iri hati, lukisan ini mereka hapus lalu mereka ganti menjadi, 'Kami temui tanda-tandanya sebagai seorang yang tinggi, biru matanya dan berambut lurus.'"
Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin Pendeta Yahudi mengetahui bahwa Muhammad itu adalah Rasulullaah, dan bagaimana mungkin juga orang Nasrani pada saat itu Waraqah bin Naufal mengetahui bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, bila tidak melalui kitab-kitab Allah yang terdahulu, apakah mereka (Pendeta Yahudi) dan Waraqah bin Naufal hanya menduga-duga saja.
Kesimpulannya telah jelas, bahwa mereka (ahli kitab) telah mengubah-ubah isi Al Kitab (Taurat/Injil) sesuai dengan hawa nafsu mereka semata, dan Taurat/Injil telah DIPALSUKAN oleh mereka, walaupun tidak semua ayat di dalam Al Kitab (Taurat/Injil) tersebut berstatus PALSU.
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
Post a Comment