Tanggapan untuk Situs Isadanalfithan(dot)com Bagian Kedua Al-Fatihah Dan Kunci Kerajaan Maut

Situs Isadanislam tak pernah henti-hentinya menyerang Islam, kali ini dengan situs isadanalfatihah staff Idi mencoba memberikan pemahaman keliru dengan menafsirkan pemahaman Islam dengan pemahaman kristen soal kekekalan di akhirat nanti.

untuk lebih jelasnya pembaca dapat membaca tulisannya dibawah ini:

Bagian Kedua Al-Fatihah Dan Kunci Kerajaan Maut  1 29 85 0 0KunciKita sudah menyelidiki empat ayat pertama Al-Fatihah.  Ayat-ayat ini berfokus pada pribadi Allah SWT.Kita sudah melihat bahwa Allah adalah r-rahmani dan juga r-rahim (Maha Pemurah dan Maha Penyayang).  Juga, Dia-lah rabbi l-‘alamin (Tuhan semesta alam).  Lagi ditekankan bahwa Allah adalah Maliki yawmi d-din (Yang menguasai hari pembalasan).Pertanyaan-pertanyaan Untuk Bagian Kedua Al-FatihahBagian kedua Al-Fatihah berfokus pada permohonan kita kepada Dia.  Di sini kita perlu bertanya, “Apakah Al-Fatihah akan menunjukkan jalan keselamatan kepada kita?”  “Apakah kita akan diberi kunci untuk menerima hidup kekal?”  “Apakah kita akan menemukan kunci menghindari Kerajaan Maut?”Siapa Pemegang Kunci Maut?Dalam Kitab Wahyu, Isa Al-Masih berkata kepada Yohanes, rasul-Nya, tentang diri-Nya: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya.  Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” (Injil, Kitab Wahyu 1:17-18)Isa Al-Masih memegang kunci maut dan kerajaan maut.  Kita perlu memperhatikan penafsiran Isa Al-Masih pada bagian kedua Al-Fatihah.  Demikian kita akan belajar bagaimana menghindari Kerajaan Maut dengan memakai Jembatan Keselamatan.http://www.isadanalfatihah.com/mliki-yawmi-d-dn/bagian-kedua-al-fatihah-dan-kunci-kerajaan-maut#isadanislam

Sebenarnya staff IDI tidak perlu mengajari Umat Islam untuk memahami Al-Qur'an, karena perangkat untuk menafsirkan Al-Qur'an dalam Islam sudah mapan, Islam memiliki Tafsir sendiri, metodologi sendiri yang sudah mapan. sehingga tidak perlu ditafsirkan dengan pemahaman Kristen. apalagi dalam hal ini menafsirkan surah Al-Fatihah dengan penafsiran dengan keyakinan Kristen. sungguh tidak masuk akal.

Dalam Islam tidak dikenal Maut dalam defenisi Kristen. Maut dalam Islam adalah kematian sementara yang terjadi ketika peralihan alam dunia ke akhirat, yaitu ketika Alam dunia berpindah ke alam Barzah, dan ketika Alam Barzah. dan ketika Alam Barzah menuju alam kebangkitan dan seterusnya. Islam tidak mengenal kekekalan seperti Kristen, yakni hidup kekal seperti malaikat yang tidak makan dan minum yang nanti akan menjadi penghuni kerajaan Surga. Kekal dalam Islam adalah kepastian, tiap orang yang hidup akan merasakan hidup kekal di akhirat. terlepas dia mau menjadi Orang Kafir atau orang yang beriman.

Orang yang Kafir akan kekal di Neraka. sementara orang yang Beriman dan beramal Shaleh akan kekal di surga

Firman Allah:

QS. At Taubah 9:68. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka KEKAL di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. 

QS.  Al Qashash 28:60. Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih KEKAL. Maka apakah kamu tidak memahaminya? 

QS.  Al A´laa 87: 17. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. 

QS. Al Jin 72: 23. Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah-Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.  

QS. Ath Thalaaq 65:11. (Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka KEKAL di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.  

ayat-ayat di atas menegaskan dengan setegas-tegasnya bahwa kehidupan diakhirat adalah kekal adanya. tidak peduli mereka kafir, munafik atau orang yang beriman. Yang menjadi persoalan adalah kekal dimanakah kita? 
Jika kita beriman dan beramal shaleh maka kita akan kekal di surga sementara bagi orang-orang yang kafir, munafik. mereka kekal di dalam Neraka Naudzu Billah Mindzalik.

Maka disini kami luruskan pemahaman sesat Staff IDI, kita tidak perlu takut dengan maut, karena maut hanyalah sementara. Kita hidup akan merasakan kekelan. maka yang patut ditakuti adalah bukan mautnya, tetapi kekalnya kita di Neraka. Naudzubillah min Dzalik.
Oleh karena itu kita harus menghindari maksiat, kemunafikan serta kekafiran.
Salah satu kekafiran yang nyata adalah menyatakan Isa atau Yesus adalah Tuhan, menyatakan Isa adalah Allah.


QS. Al Maa'idah 5: 72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. 

Maka jika ingin Kekal di Surga adalah meninggalkan keyakinan bahwa Yesus adalah Tuhan. Jika tidak maka akan kekal di Neraka. Naudzubillah Min Dzalik.





0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post