Iblis Sudah Di Usir dari Surga Lalu Mengapa Masih Bisa Menggoda Adam Di Surga?

Pertanyaan ini mungkin ada di benak pembaca sekalian. Bahwasanya ketika kita membaca Al-Qur'an terkait kisah Adam dan Hawa yang digoda oleh Iblis yang kemudian mereka turun kebumi terdapat sebuah pertanyaan yang kadang sedikit mengganjal pikiran. Yakni Iblis yang sebelumnya telah diusir oleh Allah dari surga namun Iblis selanjutnya masih bisa menggoda Adam dan Hawa di Surga. 

Para Ahli Tafsir Qur'an banyak yang mencoba menjawab pertanyaan ini, Ringkasnya:
1. Iblis memang terusir dari surga dan tidak akan bisa berada disurga. Namun Iblis / Syaitan bisa menggoda dari luar Surga. Karena di dalam Al-Qur'an dikatakan di surah An-Nas bahwa syaitan menggoda /membisikan di dalam dada manusia. Sehingga tidaklah mustahil Iblis dapat menggoda Adam dan Hawa meskipun Iblis tidak berada di surga.
2. Iblis diusir dari surga dalam hal menetap / tinggal tapi tidak berarti Iblis tidak bisa berada di Surga. Sehingga Iblis memang masuk ke surga dan menggoda Adam dan Hawa di dalamnya. Pendapat ini diperkuat oleh ayat Al-Qur'an:

Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
(Thaha : 117-118)

 Di ayat ini Allah sudah memberikan gambaran secara tersirat bahwa Meskipun Iblis sudah diusir dari Surga, Allah memperingatkan Adam dan Hawa untuk waspada terhadap tipu daya Iblis agar jangan sampai mengeluarkan mereka dari surga. Sehingga otomatis, Iblis diberi izin menggoda Adam dan Hawa di surga.


Sekali lagi dalam masalah ghaib yang tidak ada keterangan yang rinci dalam masalah tersebut, cukup kita beriman saja. Dan hal ini tidak ada hubungan taklif atau beban kita sebagai seorang mukallaf. Wallahu a'lam
(dari berbagai sumber)



Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post