Kristen Bertanya tentang QS 6:38 Hewan atau Binatang Juga Berdosa?

Pertanyaan Seorang Kristen:
-------------------------------------------------------------------------
1. binatang juga berdosa?

Menurut Allah swt, semua hewan akan bergabung dengan manusia di akhirat untuk dihakimi atas dosa-dosa mereka. Jadi, di akhirat, ayam, babi, manusia, serangga, dan monyet akan berdiri berdampingan menunggu sidang Allah.
Padahal faktanya binatang tidak punya akal budi seperti manusia dan berprilaku berdasarkan insting.

Kebodohan Quran yang membuat semua binatang tertawa

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami apakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabblah mereka dihimpunkan. (QS. 6:38)

--------------------------------------------------------------------------

بِسْمِ    اللَّـهِ    الرَّحْمٰنِ    الرَّحِيمِ
Bismillahirohmanirohim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

TANGGAPAN:

TAFSIR:

Allah swt menyatakan bahwa Dia menguasai segala sesuatu, ilmu-Nya meliputi seluruh makhluk yang ada, Dialah yang mengatur alam semesta. Semua yang melata di permukaan bumi, semua yang terbang di udara, semua yang hidup di lautan, sejak dari yang kecil sampai yang besar, sejak dari yang nampak sampai kepada yang tidak nampak, hanya Dialah yang menciptakan, mengembangkan, mengatur dan memeliharanya.
Bukanlah jenis manusia saja makhluk Allah yang hidup di dunia ini, banyak lagi macam dan ragam makhluk-makhluk lain, bahkan masih banyak yang belum diketahui oleh manusia. Semuanya itu tunduk dan menghambakan diri kepada Allah swt. mengikuti perintah-perintah-Nya dan menghentikan larangan-larangan-Nya.
Binatang melata (dabbah) dalam ayat ini maksudnya ialah: segala makhluk yang diciptakan Allah swt, di bumi. Disebut "binatang melata di bumi" saja karena binatang melata di bumi itulah yang mudah dilihat dan diperhatikan oleh manusia.
Pada ayat yang lain Allah swt menyebutkan bahwa selain di bumi, juga di planet-planet yang lainpun terdapat makhluk hidup. Allah swt berfirman:

وَمِنْ ءَايَاتِهِ خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِنْ دَابَّةٍ وَهُوَ عَلَى جَمْعِهِمْ إِذَا يَشَاءُ قَدِيرٌ(29)
Artinya:
Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(Q.S Asy Syura: 29)
Adanya makhluk-makhluk hidup yang disebutkan Allah planet-planet yang lain, sebagaimana yang disebutkan oleh ayat ini merupakan suatu pengetahuan yang diberikan Allah kepada manusia dan sebagai bahan pemikiran dan penyelidikan.
Ayat ini mendorong orang-orang yang beriman agar menyelidiki segala rupa kehidupan mahluk Allah yang ada di alam ini untuk memperkuat iman dan menambah ketaatan serta ketundukan kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Dengan ayat ini Allah swt. menyatakan bahwa di dalam Alquran itu telah ada pokok-pokok agama, norma-norma, hukum-hukum, hikmah-hikmah dan pimpinan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat dan kebahagiaan makhluk umumnya.
Menurut Ibnu Abbas yang dimaksud dengan "Al Kitab dalam ayat ini ialah "Ummul Kitab", yakni lohmahfuz. Karena maksud ayat ini menurut beliau ialah segala sesuatu telah dituliskan dalam Lohmahfuz. Menurut Ibnu Kasir tiada suatu makhlukpun yang dilupakan Allah memberi rezekinya, sebagaimana firman Allah swt.

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ(6)
Artinya:
Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi, melainkan Allah lah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lohmahfuz).
(Q.S Hud: 6)
Semua makhluk yang diciptakan Allah itu akan lenyap atau mati dan kembali kepada pemiliknya, yaitu Allah swt, kemudian Dia akan membangkitkannya dan menghimpunnya untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan memberi siksaan terhadap perbuatan yang buruk.

Hewan dalam Pandangan ISLAM

Artikel ini berkaitan dengan hewan dalam pandangan Islam

al-Qur'an meletakkan hewan pada kedudukan yang lebih rendah dibandingkan dengan manusia dan mempunyai kecenderungan terhadap antropossentrisme. Walau begitu, al-Qur'an menyuruh setiap Muslim untuk memperlakukan hewan dengan rasa belas kasihan dan tidak menganiaya mereka. Hewan beserta makhluk lain dipercaya senantiasa memuji Tuhan, walau pujian ini tidak dinyatakan sebagaimana yang manusia perbuat.(e.g. lihat Qur'an 17:44).
al-Qur'an secara khusus mengizinkan daging hewan untuk dimakan (lihat Qur'an 5:1). Walaupun sebagian para Sufi mengamalkan vegetarianisme, hingga kini, tidak ada pembicaraan serius mengenai kemungkinan tafsiran vegetarianisme. Hewan boleh dimakan dengan syarat ia disembelih sesuai syariat yang telah ditetapkan. Pengecualiannya adalah babi, bangkai, dan hewan yang tidak disembelih atas nama Allah. Selain itu, hewan darat karnivora dan burung bercakar juga dilarang dimakan. Hewan laut semuanya halal, namun Muslim Syi'ah hanya membenarkan hewan laut bersisik serta udang. Hewan dua alam bagaimanapun haram dimakan.

Islam menganggap hewan sebagai makhluk yang harus dihormati. Karenanya, Islam menetapkan etika manusia terhadap hewan yaitu:
  • Memberinya makan-minum, jika hewan-hewan tersebut lapar dan haus, karena dalil-dalil berikut: Sabda Rasulullah: Terhadap yang mempunyai hati yang basah terdapat pahala, (Diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah). Siapa tidak menyayangi, ia tidak akan disayangi, (Muttafaq Alaih). Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya kalian disayangi siapa saja yang ada di langit (Diriwayatkan Ath-Thabrani dan Al Hakim).
  • Menyayanginya, dan berbelas kasih kepadanya, karena dalil-dalil berikut: Ketika Rasulullah melihat orang-orang menjadikan burung sebagai sasaran anak panah, beliau bersabda: Allah melaknat siapa saja yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran, (Diriwayatkan Abu Daud dengan sanad shahih). Rasulullah melarang menahan hewan untuk dibunuh dengan sabdanya: Barangsiapa yang menyakiti ini (burung) dengan anaknya; kembalikan anaknya padanya, (Diriwayatkan Muslim). Rasulullah bersabda seperti itu, karena melihat burung terbang mencari anak-anaknya yang diambil salah seorang sahabat dari sarangnya.
  • Jika ia ingin menyembelihnya, atau membunuhnya, maka ia melakukannya dengan baik, karena Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala hal. Oleh karena itu, jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan baik. Jika kalian menyembelih, maka sembelihlah dengan baik. Hendaklah salah seorang dan kalian menenangkan hewan yang akan disembelihnya, dan menajamkan pisaunya, (Diriwayatkan Muslim, At Tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud, dan Ahmad).
  • Tidak menyiksanya dengan cara-cara penyiksaan apapun baik dengan melaparkannya, atau meletakkan padanya muatan yang tidak mampu ia angkut, atau membakarnya dengan api, karena dalil-dalil berikut: Rasulullah saw. bersabda,Seorang wanita masuk neraka karena kucing. Ia menahannya hingga mati. Ia masuk neraka karenanya, karena ia tidak memberinya makan sebab ia menahannya, dan tidak membiarkannya makan serangga-serangga tanah, (Diriwayatkan Al-Bukhari). Rasulullah berjalan melewati rumah semut yang terbakar, kemudian beliau bersabda,Sesungguhnya siapa pun tidak pantas menyiksa dengan api, kecuali pemilik api itu sendiri (Allah), (Diriwayatkan Abu Daud. Hadits ini Shahih).
  • Diperbolehkan membunuh hewan-hewan yang membahayakan, seperti anjing penggigit, serigala, ular, kalajengking, tikus, dan lain sebagainya, karena dalil-dalil berikut: Sabda Rasulullah, Ada lima hewan membahayakan yang boleh dibunuh di tempat halal dan haram, yaitu ular, burung gagak yang berwarna belang-belang, tikus, anjing yang suka menggigit dan burung hudaya (rajawali). (Diriwayatkan Muslim). Diriwayatkan pula bahwa diperbolehkan membunuh gagak dan melaknatnya. Diperintahkan pula untuk membunuh cicak dimanapun kita jumpai. Muhammad bersabda Barangsiapa yg membunuh cecak dg satu pukulan maka baginya 100 pahala, dan bila dg dua pukulan maka terus berkurang dan berkurang. Ummu Syarik berkata: Nabi telah menyuruh membunuh cecak. Muhammad memberinya julukanFuwaisiqa yang berarti si kecil yang fasiq.
  • Diperbolehkan mencap telinga hewan untuk kemaslahatan, karena Rasulullah mencap onta zakat dengan tangannya yang suci.
  • Mengetahui hak Allah dengan mengeluarkan zakat hewan tersebut, jika hewan tersebut termasuk hewan yang harus dizakati.
  • Sibuk dengannya tidak membuatnya lupa taat kepada Allah dan lalai tidak dzikir kepada-Nya, karena dalil-dalil berikut: Allah berfirman, Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dalam mengingat Allah, (QS. al-Munafiqun: 9). Rasulullah bersabda tentang kuda, Kuda terbagi ke dalam tiga jenis, seseorang mendapatkan pahala (karenanya), seseorang mendapat pakaian (karenanya), dan seseorang mendapat dosa (karenanya). Adapun orang yang mendapatkan pahala karena kuda ialah orang yang mengikatnya di jalan Allah dan memperpanjang talinya di tanah lapang, atau padang rumput. Maka apa saja yang terjadi pada kuda tersebut di tanah lapang, atau padang rumput, maka orang tersebut mendapatkan kebaikan kebaikan. Jika orang tersebut memutus talinya, kemudian kuda tersebut berjalan cepat satu langkah, atau dua langkah, maka jejak-jejaknya, dan kotoran-kotorannya adalah kebaikan-kebaikan baginya, serta kuda tersebut bagi orang tersebut adalah pahala. Orang satunya mengikatnya karena ingin memperkaya diri namun ia tidak lupa hak Allah di leher, dan tulang punggung kudanya, maka kuda tersebut adalah pakaian untuknya. Sedang orang satunya mengikatnya untuk sombong, riya', dan permusuhan, maka kuda tersebut adalah dosa baginya, (Diriwayatkan Al-Bukhari).

Semoga Bermanfa'at  dan Mendapat Hidayah ALLAH Subhanahu wa ta'ala.

MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN NYA

Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post