Mencintai yang Hidup (Isa) atau yang Mati (Muhammad)?

Logika yang sangat aneh diungkapkan oleh Situs IsadanIslam.com dalam memaknai Cinta kepada seseorang. yakni bagaimana orang yang sudah mati menerima cinta?

berikut artikelnya:


Mencintai yang Hidup (Isa) atau yang Mati (Muhammad)?

Baru-baru ini saya mendengar ceramah dari pakar agama tentang keperluan mencintai pendiri agamanya. Memang biasanya penganut agama menghargai pendiri agamanya. Tetapi menurut pembicara, pendiri agama yang perlu dicintai tersebut telah meninggal ratusan tahun yang lalu.
Orang Mati
Pertanyaan saya, "Apakah Pendiri Agama yang sudah mati dapat menerima cinta dari kita yang hidup?" Bagaimana pandangan Saudara pembaca?
Dalam Injil, pengikut Isa Al-Masih, Kalimah Allah, disuruh mencintai Dia. Ada ayat Allah yang mengatakan bahwa walaupun kita belum pernah melihat Dia, namun kita mengasihiNya (Injil, I Petrus 1:8). Hal ini mudah dimengerti karena Nabi Besar Isa Al-Masih sedang hidup dan berada di surga. Ayat Allah jelas: "... terangkatlah Ia [Isa ke surga] disaksikan oleh mereka [rasul-rasul], dan awan menutupNya dari pandangan mereka" (Kisah Para Rasul 1:9-10). Hal ini juga ditekankan dalam Sura (4) An Nisaa', Ayat 158: "... tetapi Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya."
Isa Al-Masih hidup, malah berjanji untuk selalu menyertai kaum-Nya dalam segala percobaannya sampai ke ujung bumi. Dalam pribadi Roh Allah Ia berjalan bersama-sama kita, Ia berbicara sama kita dan malah menjadikan kita "bait"Nya karena berdiam di dalam kita. Demikian, Ia dapat menerima cinta dan kasih kita karena Ia hidup. Jangan berusaha mencintai yang sudah mati. Cintailah Dia yang hidup!
Bagaimana saya dapat menyatakan cinta saya kepada Kalimah Allah? Pertama, dengan menerima Ia sebagai Juruselamat saya (Injil, Rasul Yahya 1:12). Jelas jikalau saya menolak Kalimah yang datang dari Allah, saya menyatakan bahwa saya tidak mencintai Dia. Bagaimana cara menerima Kalimah Allah yang hidup. Jikalau Saudara sungguh ingin menerima Dia, kiranya doa singkat di bawah ini, dengan sungguh-sungguh dan penuh khusyuk didoakan:
"Kepada Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya mengucapkan syukur karena Kalimah Allah, yaitu Isa Al-Masih, menjelma menjadi manusia dan akhirnya disalibkan dan bangkit dari antara orang mati untuk saya. Saya mengaku dosa-dosa saya dan mohon agar Isa Al-Masih menjadi Juruselamat pribadi saya sekarang ini. Amin."

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

logika aneh serta tuduhan yang dilakukan situs IsadanIslam.com sangat parah. dari kebiasan yang sering dilakukan yaitu seenaknya memelintir al-Qur'an seperti ayat-ayat, kalimat, roh itu sudah hampir pasti ada disetiap postingan artikelnya, karena memang situs IsadanIslam.com tidak punya modal lain selain menjajakan pelintiran al-Qur'an
untuk masalah roh, kalimah, saya rasa sudah terbahas dengan tuntas di bantahan tuntas pelintiran situs IsadanIslam.com terhadap Al-Qur'an tentang Ketuhana Isa.

Selain situs IsadanIslam.com memelintir masalah Kalimat atau firman, Situs IsadanIslam.com mengajarkan bagaimana mencintai Kalimat??

apakah nyambung?? jelas sangat tidak nyambung. terlebih lagi setelah memelintir ayat-ayat Kalimah, Situs IsadanIslam.com melanjutkan dengan menyatakan cara mencitntai Kalimat adalah:
pertama:: mengakui Yesus sebagai Juru selamat. dengan mengutip Alkitab Yahya 1: 12.

apakah demikian? bukankah dalam Alkitab dengan Tegas Yesus menyebut dirinya adalah juru selamat bagi bangsa Israel Saja?

[Matius 10] Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka, “JANGANLAH KAMU MENYIMPANG KE JALAN BANGSA LAIN atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
[10:6] melainkan PERGILAH KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG DARI UMAT ISRAEL

.[Matius 15] Jawab Yesus: “AKU DIUTUS HANYA KEPADA DOMBA-DOMBA YANG HILANG
DARI UMAT ISRAEL.”
[15:25] Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata:
“Tuan, tolonglah aku.”
[15:26] Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan
bagi anak-anak dan melemparkannya kepada ANJING.”

Yesus hanya juru selamat bagi Israel saja, bukan untuk semua manusia, sehingga tidak pas mengajak kepada orang-orang selain Yahudi untuk mempercaya Yesus sebagai Juru selamat. karena Yesus hanya untuk bagi bangsa Israel, bahkan Yesus menyebut Kristen yang Non-Yahudi itu Anjing..

apakah pantas demikian??

selanjutnya tuduhan yang sangat tidak memiliki alasan adalah menyebut Nabi Muhammad adalah Pembuat agama atau Pendiri agama Islam.

ungkapan ini tidak memiliki dasar alias cuma fitnah, cuma tuduhan tanpa bukti.

sikap seperti ini semakin menunjukan jati diri situs IsadanIslam.com sesungguhnya, bukanlah pengikut Yesus tapi sesungguhnya pengikut Iblis. dan pasti bukan ajaran yang benar. sebab ajaran yang benar tidak perlu menyebarkannya dengan menipu, memelintir, menuduh dan menfitnah tanpa bukti.
dan apa yang dilakukan Situs IsadanIslam.com  ini lah adanya. mereka tidak segan-segan memelintir ayat al-Qur'an, memotong, dan sebagainya.

apakah Situs IsadanIslam.com lupa akan nubuatan Nabi Muhammad dalam Alkitab, sudah dua artikel yang saya bantah untuk nubuatan tersebut, malah Admin situs IsadanIslam menghapus komentar-komentar saya

ini semakin menunjukan wajah situs IsadanIslam.com sendiri sebagai pengikut agama Kasih(an).

Wallahu A'lam.







Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

1/Post a Comment/Comments

  1. Jgn heran sama situs2 kaya gt.lg pula yg bahas tentang islam org 2 bodoh.mereka gunakan ayat2 alquran tanpa ilmu.jd semuanya ngawur

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post