berikut saya kutip dari situsnya:
http://www.isadanalquran.com/al-baqarah-2136/224-pantaskah-orang-islam-memperhatikan-tulisan-para-nabi#islam
Pantaskah Orang Islam Memperhatikan Tulisan Para Nabi?
Ada lebih dari empat puluh nabi dan rasul mendapat ilham untuk menulis semua surat di Alkitab. Nabi-Rasul tersebut bersaksi satu-sama lain tentang rencana Allah menyelamatkan manusia dari dosa.
Mereka hidup pada zaman, tempat, dan situasi kondisi masyarakat yang berbeda. Alkitab diwahyukan Allah kepada hamba-hamba-Nya dari zaman Musa (1450 BC) hingga zaman nabi Besar Yohanes, murid Isa Al-Masih (100 AD).
Wahyu Allah Tidak Bertentangan
Walau Nabi-Rasul Allah hidup di zaman berbeda, tetapi kebenaran Allah yang mereka sampaikan tidak bertentangan, sebab Allah di atas segala sejarah dan waktu. Allah dapat mengatur wahyu yang akan disampaikan-Nya. Dan wahyu tersebut tidak berubah atau mendadak diubah karena situasi yang berubah-ubah.
Surat-Surat Dalam Alkitab
Surat-surat dalam Alkitab dibagi dalam dua bagian. Pada Perjanjian Lama sebanyak 39 surat dan Perjanjian Baru sebanyak 27 surat. Semua surat para nabi Allah di Perjanjian Lama, dikumpulkan pada tahun 400 BC. Sedangkan surat para rasul Allah di Perjanjian Baru dikumpulkan tahun 397 AD.
Penyebaran Alkitab
Penyebaran Alkitab sampai di luar kekaisaran Romawi. Hal ini terlihat dari beberapa pernyataan yang diberikan oleh Muhammad. Diantaranya, Qs 10:94, Allah meminta jika Muhammad ragu-ragu baiknya ia bertanya kepada “orang orang yang membaca kitab sebelumnya” (yaitu kitab orang Yahudi dan Kristen).
Juga dalam Qs 4:162-163, Allah menyatakan bila beriman pada “apa yang telah diturunkan sebelummu” (AlKitab) mendapat pahala besar. Qs 35:31 dikatakan, Allah memang mewahyukan Alkitab dan itulah yang benar. Pada Qs 4:136 Allah memerintah supaya beriman kepada kitab-kitab sebelumnya (Alkitab). Dan terakhir Qs 5:48, Al-Quran membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
Tuduhan Alkitab Dipalsukan
Ilham yang didapat oleh Muhammad bukan hanya mengakui kebenaran Alkitab, tetapi juga kemudian menuduh Alkitab sudah dipalsukan. Contohnya: Muhammad mengatakan bahwa orang Yahudi yang mengubah Alkitab (Qs 2:75, 146; QS 3:78; Qs 4:46).
Kemudian, Muhammad mengatakan orang Yahudi mau bercerita jika dibayar (Qs 2:41, 79). Muhammad menuduh orang Yahudi menyembunyikan kebenaran (Qs 2:42, 146; Qs 3: 71). Terakhir, Muhammad menuduh orang Yahudi dan orang Kristen melupakan firman Allah (Qs 5:13-14).
Masuk Akalkah?
Untuk menyatakan salah atau benar, manusia perlu memakai dalil “aqli”, yang berarti sesuatu dinyatakan benar/salah. Jika kebenaran/kesalahan dapat dibuktikan berdasarkan data-data autentik/akurat yang dapat diterima/ditolak oleh pikiran sehat manusia.
Beberapa Pertanyaan Pikiran Sehat:
Pertama, Kapan Alkitab dipalsukan? Alkitab telah tersebar di seluruh bahkan di luar kekaisaran Romawi. Jika Perjanjian Lama telah dibukukan tahun 400 BC, maka ada selisih 1000 tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H. Sedangkan Perjanjian Baru dibukukan tahun 397 AD. Ada selisih 200-an tahun dengan Muhammad mendapatkan wahyu pertamanya tahun 610 H.
Kedua, Mengapa Allah begitu mudah berubah? Tahun-tahun pertama Muhammad mendapat ilham, Allah mengatakan Alkitab benar. Namun tahun berikutnya, Allah mengatakan sudah tidak benar. Allah seperti apakah jika perkataan-Nya berubah-ubah!
Ketiga, Apakah orang Yahudi dan Kristen mau bekerja sama dalam memalsukan Alkitab? Hal yang sama dengan aliran Islam Shia, tidak mungkin bekerja-sama dengan Islam Sunni (sekalipun sama-sama beragama Islam). Orang Yahudi sendiri berbeda keyakinan dengan orang Kristen, dan agama Yahudi bukan agama Kristen.
Terakhir: Perhatikanlah kesaksian Allah sendiri tentang Firman-Nya: “Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya” (Kitab Nabi Besar Yesaya 40:8).
[Staff Isa dan Islam - Disediakan banyak artikel lain untuk menolong Saudara mengerti keaslian dan kemurnian Alkitab. Juga kami mengundang Saudara memperdalam pengertian mengenai keselamatan.]
Saya tidak perlu berpanjang lebar untuk memberikan bantahan mengenai artikel ini karena sesungguhnya artikel ini tidak memiliki bobot sama sekali, tidak memberikan bukti apa-apa. hanya mengulang-ngulang seperti artikel sebelumnya yang sudah dibantah.
sepeti ungkapan di atas, ungkapan para nabi yang menulis, berapa jumlah kitab yang ditulis, apa nama kitab yang ditulis. dan lain sebagainya.
kutipan al-Qur'an juga itu-itu juga : bantahannya bisa dilihat disini bantahan Tuntas Pelintiran Ayat-Ayat al-Qur'an tentang Al-Qur'an membenarkan Alkitab atau Injil.
pada artikel disitu sudah cukup membantah, paling-paling yang ada adalah pelintiran, kutipan sepotong ayat, satu ayat tapi tidak melihat konteks dan sebagainya.
selanjutnya, situs IsadanIslam.com menjelaskan bahwa Alkitab sesungguhnya tidaklah Palsu, dengan suara yang begitu meyakinkan seolah-olah menantang para pembaca.
mereka menulis:
Kapan Alkitab dipalsukan? Apakah orang Yahudi dan Kristen mau bekerja sama dalam memalsukan Alkitab? Mengapa Allah begitu mudah berubah?
Pertanyaan-pertanyaan ini saya katakan kepedean, sama sekali tidak membuktikan Alkitab tidak Palsu.
mengapa:
tidak semua kepalsuan harus dibuktikan dengan menunjukan kapan kepalsuan itu dibuat. seorang pencuri saja, tidak mesti dibuktikan kapan dia mencuri, cukup barang yang dicuri ada, itu sendiri sudah cukup menjadikan pencuri itu tertuduh dan terbukti mencuri.
kedua: tidak mesti sebuah kepalsuan itu harus dibuktikan dengan mengetahui siapa yang memalsukan. contoh sederhana: uang Palsu beredar ke tengah-tengah kita. tidak mesti kita harus tahu dulu siapa yang memalsukan baru menyebut ini lho uang palsunya. kalau uang palsunya ditangan, apakah kita akan menyebut uang palsu tersebut Asli sebab tidak tahu siapa yang membuat dan mengedarkan uang palsu tersebut. cukup melihat bukti-bukti fisik uang palsu tersebut, maka kesimpulan palsu atau tidak dapat dibuktikan, tidak perlu cari pelakunya lagi, trus tanyaain benar g kamu malsukan uang ini..?? he he
ketiga: palsu atau tidaknya sesuatu tidak hanya tergantung pada orang yang membuat atau menciptakan mau atau tidak mau. sebab, jika sesuatu tersebut ingin dipalsukan orang lain maka yang punya mau berkata apa? terlebih lagi jika tidak ada jaminan, berbeda halnya jika ada jaminan.
contoh: uang palsu. Pihak Bank yang mengeluarkan atau menerbitkan sebuah mata uang saya yakin tidak akan pernah berkeingingan memalsukan uang yang diterbitkannya, tapi mereka mau berkata apa. sebab orang-orang jahat atau sekelompok yang tidak bertangung jawab akhirnya memalsukan mata uang yang mereka terbitkan.
apakah patut atau pantas kita mengatakan Pihak Bank begitu mudah merubah?
padahal yang merubah atau mengganti adalah sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
hal yang berbeda jika Bank, memberikan Jaminan. bahwa mata uangnya tidak dapat dipalsukan dengan cara apapun.
tidak bisa ditiru, bahannya tidak beredar, bahannya sukar ditemukan, mahal, atau sebagainya, serta memiliki tanda-tanda keaslian dan sebagainya.
saya rasa dengan analogi saya di atas cukup menjawab pertanyaan-pertanyaan dari situs isadanIslam.com.
mengenai bukti-bukti kepalsuan Alkitab silahkan baca di sini : fakta kepalsuan Alkitab
saya sebutkan fakta-fakta beberapa di antaranya:
cukup yang berkaitan sedikit dengan artikel di atas:
- Bible katolik terdiri 72 kitab sedangkan bible protestan terdiri hanya 66 kitab saja.
kira-kira mana yang benar? karena masing-masing saling klaim merekalah yang benar?
mana yang benar mana yang salah yang jelas diantara mereka pasti ada yang salah. bukankah begitu??
nah jika sudah ada di antara mereka yang salah maka fakta Alkitab sudah dipalsukan benar-benar ada dan terbukti.
nah jika sudah ada di antara mereka yang salah maka fakta Alkitab sudah dipalsukan benar-benar ada dan terbukti.
*********
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
kristen memang umat pendusta.
ReplyDeletePost a Comment