Tetapi tidak ada sebuah kitab yang lebih kacau daripada Alkitab ( Bibel )..!!!
Banyak pertentangan-pertentangan dalam Alkitab, termasuk mengenai moralitas seksual. Disebuah ayat , Allah melarang pelacuran (Imamat 21:9) dan melarang menjadikan anak-anak perempuan sebagai pelacur (Ulangan 23:17). Dia juga melarang untuk memperistri seorang pelacur,” Janganlah mereka mengambil seorang perempuan sundal atau perempuan yang sudah di rusak kesuciannya atau seorang perempuan perempuan yang telah diceraikan oleh suaminya , karena imam itu kudus bagi Allahnya” (Imamat 21:7)
Tetapi pada ayat lain , Allah malah menyerukan kepada nabi Hosea : Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakanlah anak-anak sundal” (Hosea 1:2) , Allah juga dian saja ketika nabi Simon bermain cinta dengan seorang pelacur, tidak ada peringatan sama sekali kepadanya saat ia hendak melakukannya.
Dalam kitab Keluaran , Alkitab melarang Perzinahan : “Jangan berzinah” ( Keluaran 20:15) ; “Jangan engkau bersetubuh dengan istri sesamamu, sehingga engkau menjadi najis dengan dia (Imamat 18:20); “Bila seorang laki-laki berzinah dengan istri orang lain, yakni berzinah dengan istri sesamanya manusia, pastilah keduanya di hokum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang bezinah itu” (Imamat 20:10).
Namun diberbagai tempat lain dalam Alkitab menegaskan perzinahan yang dilakukan oleh para nabi Allah seperti Yehuda menzinahi menantunya dan Daun menzinahi istri Uria. Alkitab juga melarang laki-laki untuk menggauli saudara perempuannya” terkutuklah orang yang tidur dengan saudara perempuannya, anak perempuan ayahnya atau anak perempuan ibunya (Ulangan 27:23), Namun Abraham (Ibrahim) mengawini saudaranya yang lain ibu (Kejadian 20:12) dan Amnon meniduri Tamar , adik perempuannya.
Pertentangan-pertentangan semacam ini banyak dijumpai dalam Alkitab , Para Teolog Kristen yang telah terlatih, dari zaman dulu hingga sekarang , berbeda pendapat tentang moralitas Seksual Kristiani. Penerjemah-penerjemah Alkitab yang terdidik pun selalu memperselisihkan arti Bahasa Yunani dan Ibrani , missal dari istilah semacam porneia ( percabulan ) dsb. Ada ratuan dari golongan dari sekte Kristen, semuanya menggunakan apa yang mereka klaim sebagai “kitab suci yang diilhamkan” untuk membuktikan doktrin-doktrin yang bertentangan. Mengapa semua kekacauan ini terjadi..?? Tidakkah semua dokumen yang “Diilhamkan secara illahi” oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui seharusnya tertulis sejelas mungkin..??
Sebuah dokumen keagamaan , apalagi di klaim sebagai Ilham dari Tuhan, jika tidak ditulis dengan ungkapan yang jelas tentu akan menjadi sia-sia dan tidak berarti samasekali. Hal ini disadari benar oleh Paulus seperti yang ditulis dalam 1Korintus 14:8-10 “Jika Nafiri tidak mengeluarkan bunyi yang terang, atau siapakah yang menyiapkan diri untuk berperang? Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa Roh; jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakana? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara! ( Ada banyak_ entak berapa banyak macam bahasa di dunia? , Biarpun demikian tidak ada satupun diantaranya yang mempunyai “Bunyi yang tidak berarti”)
Pertentangan dan kekacauan antar ayat-ayat dalam Alkitab pada dasarnya terletak pada keterbatasan-keterbatasan manusia, sebagaimana disangka banyak banyak orang Kristen.
Buku karya Rev.W.Haley, Alleged Discrepancies of the Bible menyebutkan adanya 800 pertentangan dalam Alkitab yang disucikan itu. Orang-orang yang bebas dari bias theologies akan mengetahui bahwa Alkitab memuat ratusan pertentangan dan ketidakcocokan, termasuk masalah moralitas seksual.
Post a Comment