Tanggapan terhadap Situs Isadanalquran.com Bagaimana Menghindari Disebut "Fasik"?

Fasik Berdosa syirik Neraka

Pada artike ini situs IsadanAlquran.com mencoba menipu pembaca dengan memplintir ayat-ayat suci Al-Qur'an untuk membenarkan dogma palsu mereka berikut saya kutipkan tulisan mereka:

http://www.isadanalquran.com/al-maidah-547/239-bagaimana-menghindari-disebut-qfasikq#islam

Bagaimana Menghindari Disebut "Fasik"?

DiejekKetika masih muda, saya dipanggil dengan nama yang kurang sopan. Bahkan anak-anak sering memakai nama jelek untuk melukai anak lain.  Dari mana mereka mendapat kebiasaan ini?  Dari orang dewasa?  Atau orang tuanya?  Memberi sebutan jelek pada orang lain merupakan kebiasaan setiap orang di dunia.

Sebutan-sebutan Jelek yang Dipakai Umat Manusia

Lihatlah sebutan yang sering diberikan: Si Sombong, Si Tolol, Si Bodoh, Si Lambat, Si Iri, Si Gemuk, Si Rakus dll.  Bukankah kita ahli dalam bidang ini?  Dan berapa banyak orang terluka karena sebutan ini.
Mungkin satu sebutan yang paling tidak disukai bila dipanggil “Si Fasik”.  Kata fasik dipakai untuk menggolongkan orang-orang ateis yang tidak bertuhan. Orang Indonesia tidak senang dipanggil dengan sebutan ini.

Orang Fasik Adalah Pengikut Injil yang Tidak Mengikuti Injil

Al-Quran dengan jelas menekankan siapa-siapa yang tidak boleh disebut “fasik”!  Juga dijelaskan bagaimana menghindari julukan jelek ini.  Perhatikanlah Qs 5:47:”Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”. 
Ayat ini menekankan jika seorang tidak mendasarkan kehidupannya pada Injil, ia akan disebut “fasik.” Injil yang ada sekarang juga ada pada masa nabi Islam.  Bahkan naskah-naskah Injil ada yang disalin ratusan tahun sebelum nabi Islam lahir.  Umat percaya wajib mengikuti seluruh isi Injil.  Dengan demikian mereka tidak akan digolongkan dengan orang fasik.

Al-Quran Meminta Umat Beragama Agar Menerima Isa Al-Masih Sebagai Penebus dari Dosa

Al-Quran menulis “…apa yang diturunkan Allah di dalamnya.”  Apa  intisari Injil? Pertama Injil adalah kabar baik tentang keselamatan.  Berikut adalah ayat suci dari bibir Isa Al-Masih sendiri: Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih] juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Injil, Rasul Markus 10:45).  Untuk “. . . memutuskan perkara menurut . . .”  Menerima Injil berarti menerima Isa Al-Masih sebagai Penebus dari perbudakan dosa!

Hidup Sesuai Dengan Injil Berarti Mengikuti Etika Tertinggi di Dunia

Orang Islam mengutamakan kewajiban menaati hukum Syariah.  Isa Al-Masih merangkum semua hukum agama dalam dua hukum utama.  Dua hukum ini diturunkan dari Allah sebagai hukum-hukum terpenting bagi umat manusia, ribuan tahun sebelum nabi Islam hadir di dunia.  Dua hukum ini ditekankan oleh Isa Al-Masih, Kalimat Allah, sebagai hukum inti Injil dan agama Allah.
Agar terhindar dari julukan “fasik”, seseorang harus memperhatikan dua hukum ini, yaitu:  "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.   Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi" (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-40).

Kunci Menghindari Julukan Fasik

Maukah saudara menghindari julukan “fasik”?  Ikutilah Injil seperti orang percaya!Langkah pertama menerima Isa Al-Masih sebagai Penebus dari perbudakan dosa.  Langkah kedua hidup sesuai dengan Hukum Pertama dan Hukum Kedua!  Bila seseorang mengikuti pedoman ini Saudara tidak boleh disebut “fasik”.

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
DiejekKetika masih muda, saya dipanggil dengan nama yang kurang sopan. Bahkan anak-anak sering memakai nama jelek untuk melukai anak lain.  Dari mana mereka mendapat kebiasaan ini?  Dari orang dewasa?  Atau orang tuanya?  Memberi sebutan jelek pada orang lain merupakan kebiasaan setiap orang di dunia.

Sebutan-sebutan Jelek yang Dipakai Umat Manusia

Lihatlah sebutan yang sering diberikan: Si Sombong, Si Tolol, Si Bodoh, Si Lambat, Si Iri, Si Gemuk, Si Rakus dll.  Bukankah kita ahli dalam bidang ini?  Dan berapa banyak orang terluka karena sebutan ini.
Mungkin satu sebutan yang paling tidak disukai bila dipanggil “Si Fasik”.  Kata fasik dipakai untuk menggolongkan orang-orang ateis yang tidak bertuhan. Orang Indonesia tidak senang dipanggil dengan sebutan ini.

Orang Fasik Adalah Pengikut Injil yang Tidak Mengikuti Injil

Al-Quran dengan jelas menekankan siapa-siapa yang tidak boleh disebut “fasik”!  Juga dijelaskan bagaimana menghindari julukan jelek ini.  Perhatikanlah Qs 5:47:”Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”. 
Ayat ini menekankan jika seorang tidak mendasarkan kehidupannya pada Injil, ia akan disebut “fasik.” Injil yang ada sekarang juga ada pada masa nabi Islam.  Bahkan naskah-naskah Injil ada yang disalin ratusan tahun sebelum nabi Islam lahir.  Umat percaya wajib mengikuti seluruh isi Injil.  Dengan demikian mereka tidak akan digolongkan dengan orang fasik.

Al-Quran Meminta Umat Beragama Agar Menerima Isa Al-Masih Sebagai Penebus dari Dosa

Al-Quran menulis “…apa yang diturunkan Allah di dalamnya.”  Apa  intisari Injil? Pertama Injil adalah kabar baik tentang keselamatan.  Berikut adalah ayat suci dari bibir Isa Al-Masih sendiri: Karena Anak Manusia [Isa Al-Masih] juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Injil, Rasul Markus 10:45).  Untuk “. . . memutuskan perkara menurut . . .”  Menerima Injil berarti menerima Isa Al-Masih sebagai Penebus dari perbudakan dosa!

Hidup Sesuai Dengan Injil Berarti Mengikuti Etika Tertinggi di Dunia

Orang Islam mengutamakan kewajiban menaati hukum Syariah.  Isa Al-Masih merangkum semua hukum agama dalam dua hukum utama.  Dua hukum ini diturunkan dari Allah sebagai hukum-hukum terpenting bagi umat manusia, ribuan tahun sebelum nabi Islam hadir di dunia.  Dua hukum ini ditekankan oleh Isa Al-Masih, Kalimat Allah, sebagai hukum inti Injil dan agama Allah.
Agar terhindar dari julukan “fasik”, seseorang harus memperhatikan dua hukum ini, yaitu:  "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.   Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.  Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.  Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi" (Injil, Rasul Besar Matius 22:37-40).

Kunci Menghindari Julukan Fasik

Maukah saudara menghindari julukan “fasik”?  Ikutilah Injil seperti orang percaya!Langkah pertama menerima Isa Al-Masih sebagai Penebus dari perbudakan dosa.  Langkah kedua hidup sesuai dengan Hukum Pertama dan Hukum Kedua!  Bila seseorang mengikuti pedoman ini Saudara tidak boleh disebut “fasik”.

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.

 


Tulisan Tipu dan licik seperti diatas sudah sering dibuat oleh Situs-situs ini. berulang kali dijawab tetap saja mereka akan mengulanginya, dan melakukannya lagi. bahkan mereka tidak peduli terhadap tanggapan dan menghapus komentar bila perlu, di Facebooknya Dialog Antar Agama, mereka menyebut dialog tapi mereka sama sekali tidak pernah berdialog dan tidak pernah berani berdialog atas apa yang mereka buat. baiklah saya akan langsung membantah langsung ke inti masalah tersebut yakni pelintiran terhadap AL-Qur'an


APAKAH ARTI FASIK?

Fasik (al-fisq) berasal dari akar kata fasaqa-yafsiqu/yafsuqu-fisqan-fusûqan. Secara etimologis (bahasa), dalam ungkapan orang Arab, fasik (al-fisq) maknanya adalah keluar dari sesuatu (al-khurûj ‘an asy-syay’i) (al-Qurtubhi, Tafsîr al-Qurthubi, 1/246.), atau keluar (baca: menyimpang) dari perintah (al-khurûj ‘an al-amr).

Sementara itu, secara terminologis (istilah), menurut al-Jurjani, orang fasik adalah orang yang menyaksikan tetapi tidak meyakini dan melaksanakan (al-Jurjani, At-Ta’rîfât. I/211). Sedangkan al-Manzhur lebih lanjut menjelaskan bahwa fasik (al-fisq) bermakna maksiat, meninggalkan perintah Allah, dan menyimpang dari jalan yang benar. Fasik juga berarti menyimpang dari agama dan cenderung pada kemaksiatan; sebagaimana iblis melanggar (fasaqa) perintah Allah, yakni menyimpang dari ketaatan kepada-Nya.

Jika mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, “Kami telah beriman.” Sebaliknya, jika mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, “Sesungguhnya kami sependirian dengan kalian. Kami hanyalah berolok-olok.” (QS al-Baqarah [2]: 14).

Siapa yang disebut orang fasik? Mazmur 50 : 16 – 20. Orang fasik adalah suka membaca Firman Tuhan, bahkan mereka ikut menyelidiki Firman. Mereka memakai Firman Tuhan untuk mengoreksi orang lain, tetapi mereka sendiri menolak untuk dikoreksi oleh Firman.

DAPAT DISIMPULKAN BAHWA BEBERAPA CIRI ORANG FASIK ITU ADALAH : orang yang keluar dari sesuatu, atau orang yang menyaksikan tetapi tidak meyakini dan melaksanakan, meninggalkan perintah Allah, menyimpang dari ketaatan kepada Allah dan lain sebagainya.


KONTEKS SURAT AL-MAIDAH AYAT 5: 47

Surat Al-Maidah 5
47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

sepintas ayat ini seolah-olah berlaku untuk masa sekarang padahal Situs IsadanAlQuran.com tidak melihat konteks sama sekali ayat ini.

coba kita baca ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya


44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
jelas sekali disini situs IsadanAlquran.com mencoba menipu dan menggiring pembaca untuk mengikuti dogma Kristen. bahwa pengikut injil harus mentaati dan mengikuti Injil memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah.. padahal ayat tersebut berlaku hanya untuk bangsa Israel nabi-Nabi Israel. dan situs IsadanAlquran.com tidak mengindahkan melihat ayat selanjutnya yang menyatakan Al-Qur'an sebagai penyempurna dan belakangan, dan ALlah memerintahkan untuk mentaati dan mentapkan berdasarkan Al-Qur'an tersebut. 
di sinilah kebohongan Kristen.

Apakah Kristen mengikuti Injil dan Yesus?

Mat. 22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Why. 19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat." dan juru selamat hanyalah allah.

Yesaya 43:10 "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi.

Orang-orang yahudi berkata "Uzair (Ezra) itu anak allah dan orang nasrani berkata "almasih (kristus) anak allah" demikian ucapan mereka meniru omongan orang-orang kafir sebelumnya. Allah pasti mebinasakannya, bagaimana mereka dapat berpaling?. (Quran surat Taubah :30)

Yahya pasal 17 ayat 3 :
"Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu"

Perjanjian Lama (Ulangan pasal 6:14): Dengarlah olehmu hai Israil, sesungguhnya Hua Allah kita, Hua itu Esa adanya.

Perjanjian Baru (Markus pasal 12:29): Maka jawab Yesus. Hukum yang terutama ialah : Dengarlah olehmu hai Israil, adapun Allah Tuhan kita, ialah Tuhan Yang Esa.

Lalu yesus menengadah keatas (langit) dan berdoa "Bapa, Aku mengucap sukur kepadamu karena engkau telah mendengarkan Aku,.... Engkaulah yang mengutus Aku. (Yohanes 11:41:42)

Yahya pasal 17 ayat 3 :
"Inilah hidup yang kekal, yaitu supaya mereka mengenal engkau, Allah yang Esa, dan Yesus Kristus yang telah engkau suruhkan itu"

Yesaya 43:11 Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.

Yesaya 43:12 Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Allah. dan bukanlah yesus sebagai juru selamat karena yesus tidak dapat berbuat apa apa kecuali atas kehendak allah swt

Yohannes, pasal 14 ayat 28, Yesus berkata “… sebab Bapa lebih besar daripada Aku”.

Yohannes, pasal 10 ayat 29, “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun … “.

Matius, pasal 12 ayat 28 disebutkan “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah.

Lukas, pasal 11 ayat 20, disebutkan, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah … “,

Yohannes, pasal 5 ayat 30, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku”.

Yohannes, pasal 14 ayat 24, “Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku”.

Yohannes pasal 17 ayat 3, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. 


Pertanyaannya berdasarkan ayat ini apakah Kristen melaksanakan firman di atas? tentu tidak karena Kristen malah mengikuti ajaran berhala, ajaran Trinitas, menuhankan Yesus. Padahal Allah itu Esa tanpa embel-embel Trinitas dan Tritunggal.


Wallahu A'lam Bis Shawab


Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

1/Post a Comment/Comments

  1.  Kristen udah kehabisan cara. terpojok di mana2 akhirnya pake cara-cara kotor dech. maen nipu-nipu umat Islam kaya situs IsadanIslam.com ini selain itu mereka juga rajin nyebarin brosur bahasa betawi..

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post