Logika Muslim Keliru? Menjawab Fitnah Kristen 10 Kesalahan Logika Yang sering Dibuat Oleh MUSLIMERS (Bagian 1)


Lagi saya menemukan tulisan Kristen yang seolah-olah benar, logis, menyalahkan logika muslim. dengan gaya pede sekali menyatakan logika muslim keliru besar.

tapi sayangnya ketika saya baca justru membuat saya tertawa terbahak-bahak, karena justru logika mereka lah yang keliru besar. lucunya lagi, jika kita balikan tuduhan kesalahan logika tersebut kepada mereka. malah argumen mereka saling menyerang argumen yang lain.
karena tulisannya cukup panjang jadi saya akan buat secara bersambung.
kita lihat apa yang mereka tulis:




Dalam catatan saya, sudah ada 11 (Sebelas) NOTES di Grup ini yang membahas tentang LOGICAL FALLACY. Kami memang sengaja menuliskan, menerjemahkan, membagi tulisan-tulisan mengenai kekeliruan logika dalam berargumen untuk maksud memberi suatu pegangan kepada semua member Grup agar diskusi bisa berjalan dengan "bersih" dan berakhir dengan terbuktinya ketidakbenaran GOSIP-GOSIP TENTANG KEKRISTENAN.



Orang Kristen harus siap untuk menjawab keberatan yang khas dilakukan terhadap Injil. Sebagian besar keberatan didasarkan pada kesalahan logis sederhana. Berikut ini adalah daftar dari beberapa kesalahan yang paling umum digunakan oleh umat Muslim.



Catatan: Muslim rata-rata tidak tahu bahwa argumennya secara logis salah. Dia tulus dalam keyakinannya. Dengan demikian Anda harus sabar dan baik dalam berbagi dengan dia mengapa argumen tidak valid.



1. Asumsi Yang Salah (the Fallacy of False Assumption)

Dalam logika serta dalam hukum, "preseden sejarah" berarti bahwa beban pembuktian terletak pada mereka yang menetapkan teori-teori baru dan bukan pada mereka yang ide-idenya telah diverifikasi. Otoritas yang telah ada lebih dahulu MENJADI HAKIM bagi setiap otoritas yang baru.



Karena Islam datang berabad-abad setelah agama Kristen, Islam memiliki beban pembuktian dan bukan Kristen. Alkitab menguji dan dan menjadi hakim bagi Qur'an. Ketika Alkitab dan Quran bertentangan satu sama lain, Alkitab secara logis harus diberikan tempat pertama sebagai otoritas yang lebih tua. Al Qur'an berada dalam kesesatan sampai ia dapat membuktikan sendiri kebenarannya.



(Karena KEBENARAN ditentukan oleh : (a) kesesuaiannya dengan kebenaran yang telah ada; (b) dapat berkorespondensi dengan kenyataan (fakta); (c) bermanfaat bagi lingkungan. Jika terdapat dua hal yang mengklaim diri BENAR, maka pasti salah satunya benar dan yang lainnya salah. Kita bisa menggunakan tiga prinsip kebenaran ini sebagai alat uji. Penerj).


Beberapa Muslim melanggar prinsip preseden sejarah dengan menegaskan bahwa Islam tidak memiliki beban pembuktian dan bahwa Al Qur'an hakim Alkitab.




Tanggpan saya. 

Secara teori mungkin benar apa yang mereka terjemahkan. tapi secara aplikasi dari teori belum tentu benar. terlebih lagi Kristen menggunakan contoh yang jelas-jelas tidak bisa disesuaikan dengan teori.

lihat apa yang Kristen katakan:

Beberapa Muslim melanggar prinsip preseden sejarah dengan menegaskan bahwa Islam tidak memiliki beban pembuktian dan bahwa Al Qur'an hakim Alkitab.


Ungkapan ini jelas keliru dan tidak berdasar
pertama: melanggar prinsip yakni Islam tidak memiliki beban pembuktian dan AL-Qur'an hakim ALkitab..

apakah penghakiman Al-Qur'an terhadap Alkitab tidak punya bukti??

Kenyataanya kritik al-Qur'an atas Alkitab memiliki dapat dibuktikan. walaupun bukan melalui Al-Qur'an, melalui sejarah, bahkan dengan Alkitab sendiri pun dapat dibuktikan.

contoh Al-Qur'an menyatakan Alkitab telah dirubah-rubah dirusak. dengan kata lain ALkitab telah tercampur antara Firman dan Perkataan atau perbuatan manusia.

bukankah ini sudah banyak dibuktikan? adakah Kristen yang sanggup membantah hal ini?

Al-Qur'an menyatakan Yesus bukan TUhan. kenyataanya Alkitab sendiri tidak terdapat pernyataan tegas Yesus Tuhan. malah Kristen memaksakan penterjemahan dari Tuan menjadi TUhan, menambah ayat palsu semisal markus untuk membuat konsep Trinitas, sehingga yesus jadi oknum Firman.

dan lain-lain.

lalu apanya yang salah? justru ungkapan Al-Qur'an yang disebut penulis tidak memiliki beban pembuktian, murni Asumsi tanpa bukti.

Satu hal, Apakah Alkitab memiliki otoritas mengkritik teori-teori baru?

Misal sejarah terciptanya alam semesta, Tumbuhan belakangan hidup dari cahaya. Bumi punya tiang, sejarah matahari pernah berhenti dan lain sebagainya yang pernah diceritakan dalam Alkitab.

atau Bumi yang memiliki 4 penjuru. kemudian sains modern tidak mengatakan demikian. apakah Alkitab benar dan sains modern salah?


Siapakah yang salah? teori, Kristen yang memberikan contoh? atau Al-Qur'an?

yang keliru jelas adalah Kristen mengaplikasikan teori bukan pada tempatnya.

justru contoh yang ditunjukan Kristen keliru dalam menempatkan argumen menyalahkan Kritik Al-Qur'an. keliru logika ini dikenal dengan Fallacy of Appealing to Force (Kekeliruan Karena Mendasarkan Diri pada Kekuasaan) yakni: Kekeliruan berfikir karena berargumen dengan kekuasaan yang dimiliki, seperti menolak pendapat/argumen seseorang. contoh: seorang menyalahkan pendapat orang lain. karena orang yang disalahkan tersebut masih junior, sedangkan ia senior. misal, Profesor menyalahkan Sebuah pendapat. karena yang berpendapat tersebut mahasiswa D3. sementara ia tidak menunjukan bukti kesalahan pendapat tersebut.

Seperti inilah kekeliruan Kristen, menyalahkan Al-Qur'an dengan dasar Al-Qur'an datang belakangan. tapi tidak punya bukti penguat atau argumen yang tidak dapat disanggah bahwa Al-Qur'an salah.
Justru kenyataanya Alkitab itu sendiri yang malah tidak memiliki dasar sama sekali.



kita lanjut ke bagian kedua:


Kristen menulis:

2. Berargumen dalam lingkaran (Arguing in Cycle):

Jika Anda telah mengasumsikan dalam premis Anda, apa yang akan Anda nyatakan dalam kesimpulan Anda, maka Anda telah mengakhiri apa yang baru saja dimulai dan tidak membuktikan apa-apa.



Lingkaran



Jika Anda mengakhiri di mana Anda mulai, Anda sebenarnya tidak ke mana-mana.



Banyak orang berpikir bahwa Allah adalah tuhan menurut Alkitab. Buku ini menunjukkan mengapa Dia bukan cuma Tuhan menurut Alkitab!



Contoh:

(1) Membuktikan Allah memang ada pakai Alquran lalu membuktikan kebenaran Alquran menggunakan Firman Allah dalam Alquran.


(2) Membuktikan kenabian Muhammad pake Alquran lalu membuktikan keilahian Al-Qur'an pake ucapan nabi Muhammad.


(3) Membuktikan Islam adalah agama Allah pake Al-Qur'an lalu membuktikan kebenaran Al Qur'an pake doktrin Islam.


Tanggapan Saya.

Berbicara teori memang benar. tapi apakah contohnya atau aplikasi dari teori Fallacy of Circular Argument (Kekeliruan Karena Menggunakan Argumen yang Berputar) itu tepat?


kita lihat contohnya apakah mereka punya dasar atas alasan atau contoh yang mereka tunjukan.

pertama:

(1) Membuktikan Allah memang ada pakai Alquran lalu membuktikan kebenaran Alquran menggunakan Firman Allah dalam Alquran.


memang benar, beberapa muslim menggunakan logika yang dicontohkan ini untuk membuktikan keberadaan Allah, kebenaran Al-Qur'an. tapi apakah ini sudah titik? dengan kata lain membuktikan adanya Allah cukup pake al-Qur'an saja? membuktikan kebenaran Al-Qur'an menggunakan Firman dalam Al-Qur'an saja?

nah ini dia kekeliruan berfikir Kristen. ini jelas justifikasi, menggunakan asumsi menuduh muslim seperti itu. kemudian menyalahkan Muslim.

pembaca bisa searcing di google, apakah membuktikan adanya Allah Muslim cuma menggunakan Ayat Al-Qur'an saja?

justru dengna pembuktian sains dan Al-Qur'an yang dipadukan, seperti yang dilakukan Harun Yahya dan lain-lain.

apakah Muslim membuktikan kebenaran Al-Qur'an dengan ayat al-Qur'an saja?

nyatanya tidak. al-Qur'an dibuktikan dengan Sains, Matematika (semisal interlock dalam susunannya), segi bahasa dan sastra, hingga sejarah.

Sekarang, Siapakah yang Keliru dalam Logika? Muslim atau Kristen?

Justru COntoh pertama ini keliru dalam logika. kekeliruan ini dikenal dengan Fallacy of Disjunction (Kekeliruan dalam Bentuk Disyungtif) Kekeliruan berfikir terjadi dalam silogisme disyungtif karena mengingkari alternative pertama, kemudian membenarkan alternative lain. Padahal menurut patokan, pengingkaran alternative pertama, bisa juga tidak terlaksananya alternative yang lain. simplenya adalah mengingkari alternatif lain.

contoh sederhana: dia pergi antara Jakarta dan Bali, dia tidak ada di Bali, berarti dia pasti ada dijakarta. sepintas benar, tapi konyol. karena bisa saja dia ada di bandung, atau di jawa Barat dan lain sebagainya.

Sama seperti di atas, Muslim membuktikan adanya Allah pake Al-Qur'an dan membuktikan kebenaran Al-Qur'an dengan firman Allah.

Apakah Tidak ada alternatif lain selain dua hal tersebut di atas?


(2) Membuktikan kenabian Muhammad pake Alquran lalu membuktikan keilahian Al-Qur'an pake ucapan nabi Muhammad.


(3) Membuktikan Islam adalah agama Allah pake Al-Qur'an lalu membuktikan kebenaran Al Qur'an pake doktrin Islam.


untuk kali ini langsung saya bahas keduanya. karena sama seperti hal pertama. kekeliruan Kristen adalah menyembunyikan alternatif lain yang banyak.

misal no 2. apakah Umat Islam membuktikan Kenabian Nabi Muhammad hanya dengan al-Qur'an?
Apakah membuktikan kebenaran Al-Qur'an hanya pakai ucapan Nabi MUhammad saja?
no 3. apakah membuktikan Islam adalah agama Allah cuma pake Al-Qur'an saja?
apakah membuktikan kebenaran Al-Qur'an dengan doktrin Islam saja?


siapakah yang keliru membatasi cakupan?


Bersambung. Insya Allah 3 dan seterusnya akan dibahas pada artikel berikutnya.






Wallahu A'lam Bis Showab
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post