TAUHID
Tauhid,
yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah SWT adalah Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan),
uluhiyah (ibadah), Asma` dan
Sifat-Nya.
Urgensi
Tauhid: Seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa Allah SWT semata, Rabb (Tuhan) segala sesuatu dan rajanya.
Sesungguhnya hanya Dia yang Maha Pencipta, Maha Pengatur alam semesta. Hanya
Dia lah yang berhak disembah, tiada sekutu bagiNya. Dan setiap yang disembah
selain-Nya adalah batil.
Sesungguhnya
Dia SWT bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, Maha Suci dari segala aib
dan kekurangan. Dia SWT mempunyai nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang
tinggi.
2.
PEMBAGIAN TAUHID
Tauhid
yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada dua:
1.
Pertama: Tauhid dalam pengenalan dan penetapan, dan dinamakan dengan Tauhid
Rububiyah dan Tauhid Asma dan Sifat.
Yaitu menetapkan hakekat zat Rabb SWT dan mentauhidkan (mengesakan) Allah SWT
dengan asma (nama), sifat, dan perbuatan-Nya.
Pengertiannya: seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa
Allah SWT sematalah Rabb yang Menciptakan, Memiliki, Membolak-balikan, Mengatur
alam ini, yang sempurna pada zat, Asma dan Sifat-sifat, serta perbuatan-Nya,
Yang Maha Mengetahui segala sesuatu,
Yang Meliputi segala sesuatu, di Tangan-Nya kerajaan, dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Dia SWT mempunyai asma' (nama-nama) yang indah dan sifat
yang tinggi:
Tidak
ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia lah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Melihat. (QS. Asy-Sura:11)
2.
Tauhid dalam tujuan dan permintaan/permohonan, dinamakan tauhid
uluhiyah dan ibadah, yaitu mengesakan Allah SWT dengan semua jenis ibadah,
seperti: doa, shalat, takut, mengharap, dll.
Pengertiannya: Seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa
Allah SWT saja yang memiliki hak
uluhiyah terhadap semua
makhlukNya. Hanya Dia SWT yang berhak untuk disembah, bukan yang lain. Karena
itu tidak diperbolehkan untuk memberikan salah satu dari jenis ibadah seperti:
berdoa, shalat, meminta tolong, tawakkal, takut, mengharap, menyembelih,
bernazar dan semisalnya melainkan hanya
untuk Allah SWT semata. Siapa yang memalingkan sebagian dari ibadah ini kepada
selain Allah SWT maka dia adalah seorang musyrik lagi kafir.
Firman
Allah SWT:
Siapa
menyembah ilah yang lain selain Allah SWT, padahal tidak ada suatu dalilpun
baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak akan beruntung. (QS.
Al-Mukminun:117)
Tauhid Uluhiyah
atau Tauhid Ibadah; kebanyakan
manusia mengingkari tauhid ini. Oleh sebab itulah Allah SWT mengutus para rasul kepada umat manusia,
dan menurunkan kitab-kitab kepada mereka, agar mereka beribadah kepada Allah
SWT saja dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya.
1.
Firman Allah SWT :
Dan
Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya:"Bahwasanya tidak ada Ilah
(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
(QS. Al-Anbiya` :25)
2.
Firman Allah SWT:
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan):"Sembahlah Allah SWT (saja), dan jauhilah Thaghut itu",….
(QS. An-Nahl :36)
.
Hakekat dan Inti Tauhid:
Hakekat
dan inti tauhid adalah agar manusia memandang bahwa semua perkara berasal dari
Allah SWT, dan pandangan ini membuatnya tidak menoleh kepada
selainNya SWT tanpa sebab atau perantara. Seseorang melihat yang baik dan buruk, yang berguna dan
yang berbahaya dan semisalnya, semuanya
berasal dariNya SWT. Seseorang menyembahNya dengan ibadah yang
mengesakanNya dengan ibadah itu dan tidak menyembah kepada yang lain.
.
Buah Hakekat Iman:
Seseorang hanya boleh tawakkal kepada Allah SWT semata, tidak memohon kepada
makhluk serta tidak memperdulikan celaan mereka. Ia ridha kepada Allah SWT,
mencintaiNya dan tunduk kepada hukumNya. Tauhid Rububiyah diakui manusia dengan
naluri fitrahnya dan pemikirannya terhadap alam semesta. Tetapi sekedar
mengakui saja tidaklah cukup untuk beriman kepada Allah SWT dan selamat dari
siksa. Sungguh iblis telah
mengakuinya,
juga orang-orang musyrik, namun tidak ada gunanya bagi mereka. Karena mereka
tidak mengakui tauhid ibadah kepada Allah SWT semata.
Siapa yang mengakui Tauhid Rububiyah saja,
niscaya dia bukanlah seorang yang bertauhid dan bukan pula seorang muslim,
serta tidak dihormati/diharamkan darah dan hartanya sampai dia mengakui dan
menjalankan Tauhid Uluhiyah.
Sehingga
dia bersaksi bahwa tidak Ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah
SWT semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan dia mengakui hanya Allah SWT saja
yang berhak disembah, bukan yang lainnya. dan konsekuensinya adalah hanya beribadah
kepada Allah SWT saja, tidak ada sekutu bagiNya.
.
Tauhid Uluhiyah dan Rububiyah memiliki ketergantungan satu sama lain:
1. Tauhid Rububiyah mengharuskan kepada Tauhid
Uluhiyah. Siapa yang mengakui bahwa Allah SWT Maha Esa, Dia lah Rabb, Pencipta,
Yang Memiliki, dan yang memberi rizki niscaya mengharuskan dia mengakui bahwa
tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT. Maka dia tidak boleh berdoa
melainkan hanya kepada Allah SWT, tidak meminta tolong kecuali kepadaNya, tidak
bertawakkal kecuali kepadaNya. Dia tidak memalingkan sesuatu dari jenis ibadah
kecuali hanya kepada Allah SWT semata, bukan kepada yang lainnya. Tauhid
uluhiyah mengharuskan bagi tauhid rububiyah
agar setiap orang hanya menyembah Allah SWT saja, tidak menyekutukan
sesuatu dengannya. Dia harus meyakini bahwa Allah SWT adalah Rabb-Nya,
Penciptanya, dan pemiliknya
2. Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah terkadang disebutkan secara bersama-sama,
akan tetapi keduanya mempunyai pengertian berbeda. Makna Rabb adalah yang
memiliki dan yang mengatur dan sedangkan makna ilah adalah yang disembah dengan
sebenarnya, yang berhak untuk disembah, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Seperti
firman Allah SWT: Katakanlah:"Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja
manusia. Sembahan manusia" (QS.
An-Naas: 1-3)
Dan terkadang keduannya disebutkan secara
terpisah, maka keduanya mempunyai pengertian yang sama, seperti firman Allah
SWT : Katakanlah: "Apakah aku akan
mencari Rabb selain Allah, …". (QS. An-An'aam:164)
.
Keutamaan Tauhid
1.
Firman Allah SWT :
Orang-orang
yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik),
mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-An'aam: 82)
2.
Dari 'Ubadah bin ash-Shamit r.a, bahwasanya Nabi SAW bersabda, "Siapa yang
bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah SWT. Tiada
sekutu bagi-Nya. Dan sesungguhnya Muhammad SAW adalah hamba dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Isa adalah hamba dan
Rasul-Nya, serta kalimah-Nya yang diberikan-Nya kepada Maryam dan Ruh dari-Nya.
Dan (siapa yang bersaksi dan meyakini bahwa) surga adalah benar, neraka adalah
benar, niscaya Allah SWT memasukkannya
ke dalam surga berdasarkan amal yang telah ada". Muttafaqun
'alaih.(Muttafaqun 'alaih. HR. al-Bukhari no. (3435) dan ini lafaznya, dan
Muslim no. (28) )
3.
Dari Anas bin Malik r.a, ia berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda, 'Allah SWT berfirman, 'Wahai keturunan Adam, selama kamu berdoa dan
mengharap kepada-Ku, niscaya Kuampuni semua dosa kalian dan Aku tidak
perduli (sebanyak apapun dosanya). Wahai
keturunan Adam, jika dosamu telah sama ke atas langit, kemudian engkau meminta
ampun kepada-Ku, niscaya Kuampuni dan Aku tidak perduli (sebanyak apapun
dosamu). Wahai keturunan Adam, jika engkau datang kepadanya dengan kesalahan
sepenuh bumi, kemudian engkau datang menemui-Ku dalam keadaan tidak
menyekutukan sesuatupun dengan-Ku, niscaya Aku datang kepadamu dengan ampunan
sepenuhnya (bumi)." HR. at-Tirmidzi.
.
Balasan Ahli Tauhid
Firman
Allah SWT:
Dan
sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa
bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.
Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan:"Inilah
yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang
serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka
kekal di dalamnya. (QS. Al-Baqarah: 25)
2.
Dari Jabir r.a, ia berkata,
"Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW seraya berkata, 'Wahai
Rasulullah, apakah dua perkara yang bisa dipastikan?' Beliau menjawab, 'Siapa
yang meninggal dunia dan keadaan tidak menyekutukan sesuatupun dengan Allah SWT
niscaya dia masuk dan siapa yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan
sesuatu dengan Allah SWT, niscaya dia masuk neraka." HR. Muslim.(HR.
Muslim no. (93) )
.
Keagungan Kalimah Tauhid
Dari
Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash r.a, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Nabi Nuh 'alaihissalam
tatkala menjelang kematiannya, beliau berkata kepada anaknya,
"Sesungguhnya aku menyampaikan wasiat kepadamu: Aku perintahkan kepadamu
dua perkara dan melarangmu dari dua perkara. Saya perintahkan kepadamu dengan
kalimat laa ilaaha illallah (Tiada
Ilah (yang berhak disembah)
selain Allah). Sesungguhnya seandainya tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi
diletakkan dalam satu daun timbangan dan
kalimah laa ilaaha illallah (Tiada Ilah
(yang berhak disembah) selain Allah) diletakkan pada daun timbangan yang
lain, niscaya kalimat laa ilaaha
illallah lebih berat. Dan jikalau tujuh
lapis langit dan tujuh lapis bumi merupakan sebuah lingkaran yang samar,
niscaya dipecahkan oleh kalimah laa
ilaaha illallah dan subhanallahi wabihamdih (maha suci Allah dan dengan memujian-Nya),
sesungguhnya ia merupakan inti dari semua ibadah. Dengannya makhluk diberi
rizqi. Dan aku melarangmu dari perbuatan syirik dan takabur…" HR. Ahmad
dan al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad.
Kesempurnaan
Tauhid
Tauhid tidak sempurna kecuali dengan
beribadah hanya kepada Allah SWT semata, tiada sekutu bagi-Nya dan menjauhi
thaghut, seperti firman Allah SWT:
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan):"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu... (QS.
An-Nahl:36)
Thaghut adalah setiap perkara yang hamba melewati
batas dengannya berupa sesembahan seperti berhala, atau yang diikuti seperti
peramal dan para ulama jahat, atau yang ditaati seperti para pemimpin atau
pemuka masyarakat yang ingkar kepada Allah SWT.
- Thaghut
itu sangat banyak dan intinya ada lima:
1- Iblis –semoga Allah SWT melindungi kita
darinya-,
2-
Siapa yang disembah sedangkan dia ridha,
3-
Siapa yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya,
4-
Siapa yang mengaku mengetahui yang gaib,
5- Siapa
yang berhukum kepada selain hukum Allah SWT.
3. IBADAH
Pengertian ibadah:
Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata,
dan ibadah digunakan atas dua hal;
1.
Pertama: menyembah, yaitu merendahkan
diri kepada Allah SWT dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya karena rasa
cinta dan mengagungkan-Nya.
2.
Kedua: Yang disembah dengannya, yaitu meliputi segala sesuatu yang dicintai dan
diridhahi oleh Allah SWT berupa perkataan dan perbuatan, yang nampak dan tersembunyi
seperti, doa, zikir, shalat, cinta, dan yang semisalnya. Maka melakukan shalat
misalnya adalah merupakan ibadah kepada Allah SWT. Maka kita hanya menyembah
Allah SWT semata dengan merendahkan diri kepada-Nya, karena cinta dan
mengagungkan-Nya, dan kita tidak menyembahnya kecuali dengan cara yang telah
disyari'atkan-Nya.
Hikmah Dari Penciptaan Jin dan Manusia.
Allah SWT tidak menciptakan jin dan manusia
sebagai suatu yang sia-sia dan tidak berguna. Dia juga tidak menciptakan mereka
untuk makan, minum, senda gurau dan bermain serta tertawa. Dia menciptakan mereka tidak lain adalah
untuk suatu perkara yang besar, untuk menyembah Allah SWT, mengesakan,
mengagungkan, membesarkan, dan mentaati-Nya, dengan melakukan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, berhenti pada batas-batas-Nya (dengan tidak melanggar
larangan-Nya) dan meninggalkan ibadah kepada selain-Nya. Sebagaimana firman-Nya
SWT:
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
(QS. Az-Zariyat :56)
Jalan Ubudiyah (beribadah)
Ibadah kepada Allah SWT dibangun di atas dua pondasi yang besar yaitu: cinta yang
sempurna kepada Allah SWT dan ketundukan yang sempurna pada-Nya.
Dan keduanya juga dibangun di atas dua dasar
yang besar, yaitu:
1- Merasa diawasi oleh Allah SWT, dan mengingat
nikmat, karunia, kebaikan, dan rahmat-Nya yang mengharuskan kita mencintai-Nya,
2- Mengoreksi cacat dalam diri dan perbuatan
yang menyebabkan kehinaan dan ketundukan yang sempurna kepada Allah SWT.
Pintu terdekat yang memasukkan hamba
kepada Rabb-nya adalah pintu
iftiqar (menghinakan diri) kepada Rabb-nya. Maka, dia tidak melihat dirinya
kecuali seorang yang merugi, dan dia tidak melihat adanya kondisi, kedudukan,
dan sebab pada dirinya yang dia bergantung padanya, tidak pula ada perantara
yang bisa membantunya. Akan tetapi dia merasa sangat membutuhkan kepada
Rabb-Nya SWT, dan jika dia meninggalkan hal tersebut diri darinya niscara dia
rugi dan binasa. Firman Allah SWT:
Dan
apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila
kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu daripada kamu,
tiba-tiba sebahagian daripada kamu mempersekutukan Rabbnya dengan (yang lain),
biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka; maka
bersenang-senaglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
(QS.
An-Nahl :53-55)
Manusia Yang Paling Sempurna Ibdahnya
Orang yang paling sempurna dalm beribadah
kepada Allah adalah para Nabi dan Rasul, karena mereka adalah orang yang paling
tahu tentang Allah dan yang paling mengagungkan-Nya dibanding selain mereka,
lalu Alah tambahkan kemuliaan mereka dengan menjadikannya sebagai rasul yang
diutus kepada manusia, sehingga mereka memperoleh kemuliaan risalah dan
kemulian khusus dalam beribadah.
Kemudian
setelah mereka adalah para siddiqin yang sempurna dalam beriman kepada Allah
dan para utusan-Nya serta istiqamah diatasnya, kemudian para syuhada dan
orang-orang yang shaleh. Sebagaimana firman-Nya: Dan barangsiapa yang mentaati
Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang
saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.(QS. An-Nisa :69)
Hak Allah SWT Terhadap Hamba:
Hak Allah SWT terhadap penduduk langit dan
bumi adalah agar mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan
sesuatupun, dengan cara ditaati maka tidak didurhakai, diingat maka tidak
dilupakan, disyukuri maka tidak dikufuri. Maka siapakah yang tidak muncul
darinya sesuatu yang menyelisihi apa yang dia diciptakan dengannya, baik karena
lemah, bodoh, atau karena berlebihan dan karena kekurangan (dalam menjalankan
perintah atau meninggalkan larangan).
Oleh karena itu seandainya Allah SWT mau menyiksa
penduduk langit dan bumi, niscaya Dia menyiksanya dan Dia tidak berbuat zalim
kepada mereka, dan jika Dia memberikan rahmat-Nya niscaya rahmat-Nya lebih baik
daripada amal perbuatan mereka sendiri.
Dari Mu'azd bin Jabal r.a, ia berkata,
"Saya membonceng Nabi SAW di atas keledai yang dinamakan 'afir,
lalu 'Beliau SAW bersabda, 'Wahai Mu'adz, tahukah kamu apa hak Allah
SWT terhadap hamba dan apa hak hamba
kepada Allah SWT?
Saya
menjawab. 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.' Beliau bersabda,: 'Sesungguhnya hak Allah SWT terhadap hamba adalah bahwa mereka menyembah
Allah SWT dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Dan hak hamba terhadap Allah SWT adalah bahwa Dia SWT tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatupun. Saya bertanya, 'Wahai
Rasulullah, bolehlah saya memberitahukan kepada manusia?' Beliau menjawab,
'Jangan engkau beritakan (Muttafaqun 'alaih)
Kesempurnaan Ubudiyah
1.
Setiap hamba berbolak-balik di antara tiga perkara: (Pertama) nikmat-nikmat
Allah SWT yang datang silih berganti kepadanya, maka kewajibannya adalah memuji
dan bersyukur. (Kedua) Dosa yang
dikerjakannya, maka kewajibannya adalah meminta ampun darinya. Dan (ketiga)
bala bencana yang ditimpakan Allah SWT kepadanya, maka kewajibannya adalah
sabar. Barangsiapa yang melaksanakan tiga kewajiban ini, niscaya ia beruntung
di dunia dan di akhirat.
2.
Allah SWT menguji hamba-Nya untuk menguji kesabaran dan ubudiyah mereka, bukan
untuk membinasakan dan menyiksa mereka. Maka, hak Allah SWT terhadap hamba-Nya
adalah ubudiyah/penyembahan di waktu
susah, sebagaimana kepada-Nya ubudiyah di kala senang. Kepada-Nya ubudiyah pada
sesuatu yang dibenci, sebagaimana untuk-Nya ubudiyah pada sesuatu yang disukai.
Mayoritas manusia memberikan ubudiyah/penyembahan pada sesuatu yang mereka
sukai, dan perkaranya adalah memberikan ubudiyah pada yang dibenci. Mereka
saling berbeda dalam hal itu. Berwudhu dengan air dingin pada saat panas yang
luar biasa dan menikahi istrinya yang cantik adalah ubudiyah/ibadah. Dan
berwudhu dengan air dingin pada saat dingin yang menusuk tulang adalah ibadah.
Meninggalkan maksiat yang disenangi nafsu tanpa ada rasa takut kepada manusia
adalah ibadah, dan sabar terhadap rasa lapar dan sakit adalah ibadah, akan
tetapi terdapat perbedaan di antara dua ibadah.
Maka, barangsiapa yang selalu beribadah
kepada Allah SWT di saat senang dan susah, dalam kondisi yang dibenci dan
disukai, maka dia termasuk hamba Allah SWT yang tidak ada rasa takut atas
mereka dan mereka tidak berduka cita.
Musuhnya
tidak bisa menguasainya, maka Allah SWT menjaganya. Akan tetapi kadang syetan
memperdayanya. Seseorang hamba diberi cobaan dengan lupa, syahwat, dan marah.
Dan masuknya syetan terhadap hamba
berawal dari tiga pintu ini. Allah SWT menguasakan (memberikan otoritas) nafsu,
keinginan dan syetannya kepada setiap hamba dan mengujinya, apakah dia
mentaatinya atau mentaati Rabb-nya.
Allah SWT memiliki perintah-perintah kepada
manusia dan nafsu juga memiliki perintah-perintah. Allah SWT menghendaki
kesempurnaan iman dan amal shaleh dari manusia, dan nafsu menghendaki
kesempurnaan harta dan syahwat. Allah SWT menghendaki amal perbuatan untuk
akhirat dari kita dan nafsu menghendaki perbuatan untuk dunia. Iman adalah
jalan keselamatan dan lampu lentera yang dengannya dia melihat kebenaran dari
yang lainnya dan inilah tempat cobaan.
Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah
beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-'Ankabuut:2-3)
Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku.
Sesungguhnya Rabbku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Yusuf:53)
3-
Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya
mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka).Dan siapakah yang lebih
sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat
petunjuk dari Allah sedikitpun.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim. (QS. Al-Qashash:50)
4-
SYIRIK
Syirik: yaitu menjadikan sekutu bagi Allah
SWT dalam rububiyah, uluhiyah, asma' dan sifat-Nya, atau pada salah satunya.
Apabila seorang manusia meyakini bahwa bersama Allah SWT ada yang menciptakan,
atau yang menolong, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa yang meyakini bahwa
sesuatu selain Allah SWT berhak disembah, maka dia seorang musyrik. Barangsiapa
yang meyakini bahwa bagi Allah SWT ada yang serupa pada asma' dan sifat-Nya,
maka dia seorang musyrik.
Bahaya
Syirik
1.
Syirik kepada Allah SWT adalah perbuatan yang teramat zalim, karena telah
melewati batas hak Allah SWT yang khusus dengan-Nya, yaitu tauhid. Tauhid
adalah keadilan paling adil dan syirik
adalah kezaliman yang paling bengis dan kejahatan yang paling keji; karena ia
mengurangi bagi Rabb semesta alam, menyombongkan diri dari taat kepada-Nya dan
memalingkan kemurnian hak-Nya kepada selain-Nya dan memutarkan selainnya
dengannya. Karena begitu besar bahayanya, maka sesungguhnya siapa yang berjumpa
dengan Allah SWT dalam keadaan syirik kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah SWT
tidak mengampuninya, seperti dalam firman-Nya: Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni doa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu bagi siapa yang Dia kehendaki, (QS. An-Nisaa'48)
2.
Syirik kepada Allah SWT merupakan dosa terbesar. Siapa menyembah selain Allah
SWT berarti dia telah meletakkan ibadah di tempat yang salah, dan memalingkannya
kepada yang tidak berhak. Hal itu kezaliman yang besar, seperti firman Allah
SWT: sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar". (QS. Luqman :13)
3. Syirik besar menggugurkan semua amal
perbuatan dan memastikan kebinasaan dan kerugian, ia adalah dosa yang terbesar.
a. Firman Allah SWT:
Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)
sebelummu:"Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar: 65)
b. Dari Abu Bakrah r.a, ia berkata,
"Nabi SAW bersabda, 'Maukah kalian aku beritahukan dosa yang terbesar?
(Nabi mengucapkannya sampai tiga kali). Mereka menjawab, 'Tentu, wahai
Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Menyekutukan Allah SWT, durhaka kepada kedua
orang tua.' Dan beliau duduk dan tadinya beliau bersandar: 'Ketahuilah!, dan
sumpah palsu.' Abu Bakrah r.a berkata, 'Beliau terus mengulanginya hingga kami
berkata, 'Semoga beliau diam." Muttafaqun 'Alaih.
Keburukan-Keburukan
Syirik:
Allah SWT menyebutkan empat keburukan syirik
dalam empat ayat, yaitu:
1.
Firman Allah SWT:
Sesungguhnya
Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa
yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa
yang mempersekutukan Allah SWT, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
(QS. An-Nisa`:48)
2.
Firman Allah SWT:
Barangsiapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa` 116)
3. Firman Allah SWT:
Sesungguhnya
orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi
orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. Al-Maidah:72)
4.
Firman Allah SWT:
Barangsiapa
mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari
langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.
(QS. Al-Hajj:31)
Balasan
Ahli Syirik
1.
Firman Allah SWT :
Sesungguhnya
orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke
neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya.Mereka itu adalah seburuk-buruk
makhluk. (QS. Al-Bayyinah :6)
2.
Firman Allah SWT:
Sesungguhnya
orang-orang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan
antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan
mengatakan:"Kami beriman kepada yang sebahagian dan kafir terhadap
sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil
jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah orang-orang
yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir itu siksaan yang menghinakan. (QS. An-Nisaa`:151)
3.
Dari Abdullah bin Mas'ud , ia berkata, "Nabi SAW bersabda, 'Barangsiapa yang meninggal dunia,
sedangkan dia berdoa kepada sekutu dari selain Allah SWT, niscaya dia masuk
neraka." Muttafaqun 'alaih.
Dasar
Syirik
Dasar syirik dan pondasinya dibangun atasnya
adalah bergantung kepada selain Allah SWT. Barangsiapa yang bergantung kepada
selain Allah SWT niscaya menyerahkannya kepada sesuatu yang dia bertawakkal
kepadanya, menyiksanya dengannya, menghinakannya dari sisi yang dia bergantung
dengannya. Jadilah ia tercela, tidak ada pujian baginya, terhina tidak ada
penolong baginya, seperti firman Allah SWT:
Janganlah kamu adakan ilah-ilah yang lain di samping Allah, agar kamu
tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). (QS. Al-Isra` :22)
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
numpang promo blog gan..
ReplyDeletekhusus chit PB Cheat cit Pb Point Blank Offline, Wh Wallhack Auto Hs Headshot 1 hit moga berkenan..
Post a Comment