Menjawab Fitnah Situs BuktidanSaksi(dot)com Apakah Allah melakukan Syirik Karena Bersumpah Dengan Makhluk-Nya?


Assalamu 'alaikum wr. wb.
Ini tulisan pertama kami yang akan memberikan tanggapan dan bantahan terhadap fitnahan situs Buktidansaksi(dot)com yang juga satu grup atau kepanjangan situs FFI dan teman-temannya.

Kali ini kami akan memberikan tanggapan terhadap sebuah tulisan yang berdasarkan ketidak-pahaman akan makna dan arti dari sumpah dalam Al-Qur'an dengan sumpah kepada selain Allah dalam Akidah Islamiyah.

ilustrasi
Kekeliruan ini tentu saja kami anggap wajar karena kristen sangat bodoh terhadap ajaran Islam. Bahkan seringkali membodohkan diri mereka untuk menghujat Islam.

sebelumnya kami kutipkan tulisan Situs Buktidansaksi(dot)com di bawah ini:


APAKAH ALLAH MELAKUKAN DOSA SYIRIK?

Berdasarkan Quran, dosa yang dikategorikan sebagai dosa terbesar adalah dosa syirik, yaitu mempersekutukan ALLAH.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Qs an-Nisaa 4:48)

Ada banyak cara ketika seseorang dikatakan melakukan dosa syirik; tidak harus bahwa orang itu sujud menyembah sesuatu yang lain selain Allah.

Muhammad berkata, “Jika engkau bersumpah demi sesuatu yang lain selain Allah, maka engkau sudah melakukan dosa syirik.” Misalnya engkau berkata,”Aku bersumpah demi kuburan ibuku”, maka anda sudah bersalah karena melakukan dosa syirik.

Anda bisa menemukan ketentuan ini diatur dalam hadis-hadis Islam yang dianggap paling sahih.



Mari kita lihat beberapa contoh dari hadis:

Sahih al-Bukhari 6108 – Utusan Allah berkata,”Sesungguhnya Allah melarangmu untuk bersumpah demi ayahmu. Apabila seorang bersumpah, hendaklah ia bersumpah demi Allah, jika tidak sebaiknya ia diam saja.”

Sahih Muslim 40:40 – Orang yang hendak bersumpah, ia hanya boleh bersumpah demi Allah.”

Sunan Abu Dawud 3242 – Rasul Allah berkata,”Jangan bersumpah demi ayahmu atau demi ibumu, atau demi musuh-musuh Allah, engkau hanya boleh bersumpah demi Allah ketika engkau mengatakan kebenaran.”

Sunan an-Nasai 3795 – Rasul Allah berkata,”Barangsiapa bersumpah, ia tak boleh bersumpah demi sesuatu yang lain kecuali Allah.”

Sunan Ibn Majah 2095 – Utusan Allah berkata,”Janganlah bersumpah demi berhala atau demi ayah-ayahmu”



Mengapa dianggap salah jika seseorang bersumpah demi sesuatu yang lain selain Allah?

Muhammad menjawabnya dengan berkata dalam Jami at-Tirmidhi 1535 – Ibn Umar berkata,”Tak ada yang boleh bersumpah demi sesuatu yang lain selain Allah, sebab aku mendengar utusan Allah berkata,”Barangsiapa yang bersumpah demi sesuatu yang lain selain Allah, maka ia adalah seorang yang kafir karena telah melakukan dosa syirik.”



Jadi berdasarkan pengajaran Muhammad, barangsiapa yang bersumpah demi sesuatu yang lain selain Allah, maka ia telah mempersekutukan Allah dan karena itu ia sudah melakukan dosa terbesar yang tak terampuni, yaitu dosa syirik.

Jadi disini kita sudah memahami dengan jelas berdasarkan ajaran Quran dan Muhammad dalam hadis, apakah dosa syirik itu.

__________________________

Tapi mengapa dalam Quran Allah acapkali bersumpah demi Quran?

“Demi Al Quran yang penuh hikmah” (Qs Yaasin 36:2)

“Shaad, demi Al Quran yang mempunyai keagungan.” (Qs Shaad 38:1)

“Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan” (Qs Az Zukruf 43:2)

“Demi Al Quran yang sangat mulia.” (Qs Qaaf 50:1)

Allah bersumpah demi Quran. Tapi Muhammad mengatakan bahwa jika engkau bersumpah demi sesuatu selain Allah, maka engkau sudah mempersekutukan Allah. Jika demikian, maka Quran itu adalah sekutunya Allah.

Berdasarkan ajaran Islam, Quran itu bersifat kekal. Jadi Allah telah menetapkan kitab yang dianggap kekal ini sebagai sekutunya.



Tapi Allah juga pernah bersumpah demi hidup Muhammad.

(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)." (Qs al-Hijr 15:72)

Jika Allah bersumpah demi hidup Muhammad, bukankah itu artinya Allah telah mempersekutukan Muhammad dengan diriNya?

Mungkin inilah sebabnya Muslim tidak memperlakukan Muhammad sama seperti nabi-nabi lainnya, jika ada yang berani menggambar nabi Musa, tak ada yang protes ... tapi jika ada yang berani menggambar Muhammad, maka orang itu akan mati.

Sekarang baru masuk akal bagi kita, karena Muhammad itu adalah sekutunya Allah.



Tapi Allah ternyata juga punya sekutu yang lain, yaitu para malaikat.

“Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan, dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya, dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya, dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu ” (Qs al Mursalaat 77:1-5)

“Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,” (Qs An Naazi´aat 79:1)

Jadi karena Muhammad mengatakan bahwa barangsiapa bersumpah demi sesuatu yang lain selain Allah telah mempersekutukan Allah, maka ketika Allah bersumpah demi malaikat-malaikatNya maka Allah pun telah menjadikan malaikat-malaikat sebagai sekutunya.



Namun bukan itu saja! Sepertinya Allah itu begitu kesepian sehingga ia pun menjadikan segala macam sekutu bagiNya.

“Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,” (Qs at Takwiir 81:15)

“Aku bersumpah demi langit yang mempunyai gugusan bintang,” (Qs al Buruuj 85:1)

“Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran.” (Qs al Waqiiah 56:75)

“Aku bersumpah demi matahari dan cahayanya di pagi hari,” (Qs Asy Syams 91:1)

“Aku bersumpah demi bumi serta penghamparannya,” (Qs Asy Syams 91:6)

“demi bulan, dan malam ketika telah berlalu” (Qs al-Mudatshir 74:32-33)

“Aku bersumpah demi fajar” (Qs al-Fajr 89:1)

“Maka sesungguhnya Aku bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja,” (Qs Insyiqaaq 84: 16)

“Aku bersumpah demi malam apabila menutupi (cahaya siang),” (Qs al Lail 92:1)

“Demi langit yang mengandung hujan” (Qs Ath Thaariq 86:11)

“Aku bersumpah Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan kuat” (Qs Adz Dzaariyaat 51:1)

“Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Mekah),” (Qs al Balad 90:1)

“Aku bersumpah demi kalam dan apa yang mereka tulis,” (Qs al Kalam 68:1)

“Aku bersumpah demi bukit” (Qs Ath Thuur 52:1)

“Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman” (Qs At Tiin 95:1-3)



Wow....banyak sekali yang engkau jadikan sekutuMu, Allah...



Tapi semuanya itu masih belum cukup bagi Allah. Ternyata masih ada yang paling buruk:

“Maka Aku (Allah) bersumpah dengan apa yang kamu lihat. Dan dengan apa yang tidak kamu lihat.” (Qs Al Haaqqah 69:38-39)

Dalam ayat itu, Allah bersumpah demi apa yang kita lihat dan yang tidak kita lihat.

Apa artinya itu? Artinya adalah, Allah bersumpah demi apapun...

Jadi jika Allah bersumpah demi apapun, maka Allah menjadikan segala sesuatu menjadi sekutunya.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa Islam bukanlah sebuah agama monoteistik, melainkan sejenis agama politeistik atau panteistik.



Mari kita lihat implikasinya disini. Dikatakan bahwa Allah bersumpah demi apa yang engkau lihat.

Apakah engkau melihat babi ini?

Dan Quran mengatakan bahwa Allah pun bersumpah demi babi ini (sebab kita dapat melihatnya), jadi di sini Allah menjadikan babi ini menjadi sekutuNya.

Apakah anda Muslim siap untuk menyembah seekor anak babi?

Muslim biasanya mengecam cara berpakaian orang Barat sebagai tidak sopan karena memperlihatkan aurat.

Mari kita ambil contoh Lady Gaga yang mengenakan pakaian yang berasal dari daging sapi.

Muslim ketahuilah bahwa Allah telah bersumpah demi Lady Gaga dan juga demi pakaian yang terbuat dari daging sapi yang ia kenakan. Jadi Allah pun telah menjadikan Lady Gaga dan pakaiannya sebagai sekutuNya.

Allah juga telah bersumpah demi anjing, demi minuman keras, kokain, pornografi, virus, toilet dan apa yang ada di dalamnya, dan Allah juga telah bersumpah demi Satan itu sendiri.

Jadi karena Allah telah bersumpah demi apapun yang terlihat dan tidak terlihat, maka Allah telah menjadikan diriNya sebagai penyembah berhala yang melakukan dosa syirik yang sangat besar, jauh lebih besar daripada yang diperbuat oleh orang-orang Quraish yang masih menyembah berhala pada masa Muhammad memulai pelayanannya.



Pembahasan Kita masih belum selesai.

Dalam Quran Sura al Baqarah 2:22 dikatakan,

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

Ayat di atas menyatakan bahwa semakin kita mengetahui aturan Allah itu, maka tanggungjawab yang dibebankan pada kita pun menjadi semakin besar.

Tapi tentunya pengetahuan Allah lebih besar dibandingkan manusia manapun bukan, ketika Ia menjadi segala sesuatu sebagai sekutuNya?

Jadi Allah (tak seperti berhala-berhala orang Mekah pagan) mustahil tidak mengetahui hal ini.



Sekarang mari kita simpulkan:

Syirik adalah dosa terbesar yang tak terampuni, dan syirik adalah ketika kita menjadikan sesuatu selain Allah menjadi sekutu Allah. Oleh karena Allah telah bersumpah demi apapun yang terlihat dan tidak terlihat, itu artinya ALLAH TELAH MELAKUKAN DOSA SYIRIK YANG LEBIH BESAR DARIPADA YANG PERNAH DILAKUKAN OLEH SIAPAPUN DI JAGAT RAYA INI.

Dan karena Allah itu maha tahu jika dibandingkan dengan siapapun, maka tanggungjawab yang harus dipikulNya pun lebih besar daripada siapapun, ketika Allah melakukan dosa terbesar yang tak terampuni ini secara terus menerus.

Jadi berdasarkan ajaran Muhammad, Allah adalah pendosa syirik terbesar atau penyembah berhala yang paling buruk sebab Ia telah bersumpah demi apapun.

Kemudian teman-teman Muslim saya mengajak saya untuk sujud kepada Allah dan menyembahNya.

Ini yang saya lihat selama ini dalam Islam. Dalam Islam kelihatannya sejumlah pengajarannya menarik, yaitu percaya kepada Tuhan, tunaikan sholat, puasa, memberikan zakat. Semuanya itu sangat baik, bukan?

Tapi begitu kita coba menggali lebih dalam agama ini, maka yang kita temukan adalah sebuah PENGHUJATAN.

“Percayalah kepada Tuhan kami yaitu Allah, yang adalah pendosa syirik terburuk menurut kitabNya dan menurut NabiNya.”



Maaf teman-teman Muslim, saya nggak mungkin bisa mempercayai Tuhan seperti itu.

__________________________________

Mari kita bandingkan ALLAH Islam dengan YAHWEH dalam Alkitab yang tak pernah bersumpah demi sesuatu yang lain selain demi diriNYA sendiri, sebab tak ada yang lebih besar dibandingkan diriNYA:

dan Dia berfirman, “Aku telah bersumpah demi diri-Ku -firman YAHWEH- bahwa oleh karena engkau telah melakukan hal ini, dan engkau tidak menahan anak laki-lakimu yang tunggal itu, (Kejadian 12:16)



Aku telah bersumpah demi diri-Ku sendiri, firman telah keluar dari mulut-Ku dalam kebenaran, dan tidak akan kembali sehingga kepada-Ku setiap lutut akan bertelut, setiap lidah akan bersumpah, (Yesaya 45:23)



Dan yang melarang setiap umatNYA untuk bersumpah demi apapun juga



Namun Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, entah demi surga karena itu adalah takhta Elohim,

atau demi bumi karena itu adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena itu adalah kota raja yang besar.

Atau, janganlah bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa untuk membuat sehelai rambut pun, putih atau hitam.

Akan tetapi biarlah perkataanmu: Ya, jika ya - Tidak, jika tidak. Dan yang selebihnya, hal itu berasal dari yang jahat. (Matius 5:34-37)

https://buktidansaksi.com/blogs/1432/2014/03/Apakah-ALLAH-Melakukan-Dosa-Syirik-



Nah, mungkin teman-teman muslim akan tertawa terbahak-bahak membaca kebodohan penulis artikel buktidansaksi di atas sebagaimana penulis yang juga tertawa melihat tulisan di atas.
oke kita cukupkan dulu tertawanya, mari kita bahas kebodohan penulis situs buktidansaksi di atas.

pertama: kekeliruan mendasar penulis situs bukti dan saksi di atas adalah menyamakan kedudukan manusia dengan Allah. Why? karena penulis di atas menyamakan aturan yang hanya berlaku bagi manusia, ingat aturan yang hanya berlaku bagi manusia, aturan tersebut malah diposisikan berlaku pula bagi Allah. Logika mereka sudah cacat. kalau seandainya logika atau cara berpikir penulis situs bukti dan saksi ini diterapkan, harusnya Allah juga harus Shalat dong, harus puasa, harus Haji, kalau tidak Allah berdosa? Padahal kewajiban itu hanya berlaku bagi manusia. 

Kedua: kekeliruan dalam mendefenisikan Sumpah antara manusia dan Allah.

Sumpah yang dilakukan manusia selalu untuk menguatkan sesuatu dengan bergantung kepada sesuatu agar sumpahnya dipercaya. semisal si  A mengatakan saya bersumpah demi Tuhan, Si A dengan seyakin-yakinnya menggantungkan keyakinanya kepada Tuhan agar orang yang mendengar sumpahnya percaya padanya.
seperti halnya kepada Pohon, berhala, bintang-bintang yang dianggap punya kekuatan. Bahkan dalam keadaan bercanda pun sumpah bagi manusia tetap saja bergantung pada sesuatu. Semisal ucapan bercanda "sumpah disamber gledek".  Di sini sudah terbaca kalau ia bohong nanti kena sambar petir. begitulah kira-kira maksudnya.

Nah bagi Allah yang bersumpah dalam Al-Qur'an demi Makhluk-Nya, silahkan anda cek satu persatu, bagian mana Allah bersumpah seperti manusia yang menggantungkan keinginannya pada sesuatu yang diyakininya?

1. “Demi Al Quran yang penuh hikmah” (Qs Yaasin 36:2) ayat selanjutnya: Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,  (yang berada) diatas jalan yang lurus, ayat 3-4.
bagian mana Allah bergantung kepada Al-Qur'an ? apakah sama dengan sumpah manusia, demi Tuhan saya bukan pelakunya, Demi Tuhan saya mencintaimu dts?

2. “Shaad, demi Al Quran yang mempunyai keagungan.” (Qs Shaad 38:1) ayat selanjunya: 2. Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit. 3. Betapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. (ayat 2-3) 
Pertanyaanya: bagian mana Allah menggantungkan diri-Nya? samakah posisi Allah dengan sumpah manusia demi Tuhan aku rindu padamu? demi Tuhan aku bukan pelakunya?

3. “Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan” (Qs Az Zukruf 43:2) ayat selanjutnya:  Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya). 4. Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah. 
 (ayat 3-4)
Lagi-lagi kami bertanya: apakah sama posisi Sumpah Allah dengan sumpah manusia yang menggantungkan sesuatu ? aku melakukan ini demi kamu, demi Tuhan aku tidak berbohong?

4. “Demi Al Quran yang sangat mulia.” (Qs Qaaf 50:1) ayat selanjutnya: 2. (Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir :"Ini adalah suatu yang amat ajaib." 

Di sini sama saja, tidak ada satupun posisi Allah menggantungkan perkataan-Nya pada objek dalam sumpah-Nya.

sebenarnya tidak perlu repot-repot mencari dan mengecek satu persatu. karena sampai semuanya dibuka pun tidak akan ada yang sama antara sumpah Allah kepada Makhluk-Nya dengan sumpah yang dilakukan manusia.

oleh karena itu, sumpah dalam Al-Qur'an bukan bermakna sumpah seperti yang dilakukan manusia, tetapi lebih bermakna sebagai keindahan susunan Al-Qur'an, yang membuat pendengarnya akan bertanya-tanya apa yang akan dibaca atau diucapkan setelah kalimat sumpah itu diucapkan.

Bagaimana dengan Sumpah Tuhan dalam Alkitab?

Di atas penulis situs buktidansaksi lagi-lagi berdusta mengatakan bahwa Tuhan dalam Alkitab tidak pernah bersumpah kepada ciptaan-Nya selain kepada Diri-Nya sendiri.

Ini adalah sebuah kedustaan karena Alkitab malah memberitakan Tuhan bersumpah kepada makhluk-Nya

Amos 8: 7 TUHAN telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: "Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka!

Malah disini Tuhan bersumpah seperti manusia bersumpah/ berjanji.

nah sekarang Kitab siapakah yang sejujurnya memberitakan Tuhan bersumpah kepada makhluk-Nya sebagaimana mansuia bersumpah kepada Tuhan?

Kesimpulan

1. Kewajiban atau larangan yang berlaku hanya untuk manusia, hanya berlaku untuk manusia, tidak kepada lainnya semisal kepada hewan. Apalagi kepada Allah. Demikian pula hak Allah tentu tidak bisa menjadi Hak manusia.

2. Berlakunya syirik bagi manusia yang bersumpah kepada selain Allah hanya berlaku bagi manusia, bukan terhadap selain manusia semisal binatang, apalagi kepada Allah.

3. Sumpah bagi Manusia semata-mata manusia itu menggantungkan dirinya kepada sebuah objek yang dianggap mampu membuat orang lain percaya padanya. Sementara Allah tidak.

4. Sumpah Allah dalam Al-Qur'an bukanlah sumpah seperti manusia, akan tetapi sumpah yang merupakan bagian dari keindahan susunan balaghah Al-Qur'an. Tidak ada kaitannya dengan sumpah manusia kepada selain Allah.

5. Terbukti menurut Alkitab, Tuhan dalam Alkitab bersumpah / berjanji dengan menggantungkan sumpahnya kepada makhluk ciptaanya sendiri yaitu kebanggaan Ya'kub.

4/Post a Comment/Comments

  1. Ya Allah, aku jadi ragu akan kebenaran di dalam Al-Quran ternyata banyak kebohongan dan rekayasa manusia. Mohon petunjukmu karena aku akan meninggalkan dan membenci kitab itu sendiri, dan para pengikutnya ternyata bodoh mereka semua. Good by my religion.

    ReplyDelete
  2. Penulis bermaksud mengacaukan logika. Apa yg dikatakannya adalah tidak benar. Bagimana mungkin Dzat yg Maha Sempurna menyekutukan diriNya dengan ciptaanNya sendiri. Maksud dasar Kata Sumpah Allah SWT bukanlah syirik melainkan menerangkan sebuah penegasan, Bahwa apa yg diucapkanNya adalah benar dan yakin. sebagaimana Allah SWT menciptakanya dan manusia jelas telah melihat dan mengetahuinya. Allah SWT bisa saja mengucapkan Demi DiriNya, akan tetapi apakah ada manusia yg pernah melihat wujudNya?Bukankah manusia akan lebih percaya jika ia telah melihat sesuatu hal berdasarkan pengetahuannya. Seharusnya penulis juga melihat sisi lain dari opini-opininya yg tidak cerdas dan menjerumuskan . Allah SWT adalah pencipta alam semesta Ia lebih berhak terhadap apa yg ingin dia lakukan dan ucapkan. akan tetapi semua hal yg Ia ucapkan adalah selalu benar dan pasti. dan tidak ada satupun diantara kitab2 agama lain yg mampu menandingi kebenaran Al Qur'an, karena ilmu pengetahuan dan teknologi abad ini pun sangatlah sinkron dgn apa yg tercantum didalam Qur'an.

    ReplyDelete
  3. hahahaha...inilah contoh kalo manusia kerbau dicucuk irunge. denger orang ceramah islam , masuk islam, denger ceramah org kristen masuk kristen. denger ceeramah orang yahudi, masuk agama yahudi. pelajari dulu dengan bener. kaji lebih dalam dulu,bandingkan mana yg bener. jgn setengah2. jadi gak bodo lenga-lengo kayak kebo. dasar dolop>wkkkk..

    ReplyDelete

Post a Comment

Previous Post Next Post