WANITA masa kini amat sangat jauh berbeda dengan masa lalu. Jika di
masa lalu wanita lebih sering di rumah, namun kini kebanyakan
laki-lakilah yang sering di rumah. Akibatnya, batas-batas sebagai
seorang wanita terkadang terlanggar akibat keadaan yang berubah. Walau
demikian, kita sebagai wanita muslimah boleh saja bekerja di luar rumah,
hanya jangan pernah lupakan apa yang menjad kewajiban kita sebagai
seorang muslim.
Menurut ustadzah Aufa, sebagai seorang muslimah sejati, maka kita harus senantiasa memiliki 10 sifat dan cirri ini.
1. Wanita muslimah adalah wanita yang beriman bahwa Allah Subhaanahu
wa Ta’ala adalah Rabbnya, dan Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah nabi-Nya, serta Islam pedoman hidupnya. Dampak itu semua nampak
jelas dalam perkataan, perbuatan, dan amalannya. Dia akan menjauhi
apa-apa yang menyebabkan murka Allah, takut dengan siksa-Nya yang
teramat pedih, dan tidak menyimpang dari aturan-Nya.
2. Wanita muslimah selalu menjaga shalat lima waktu dengan wudhu’nya,
khusyu’ dalam menunaikannya, dan mendirikan shalat tepat pada waktunya.
Sehingga tidak ada sesuatu pun yang menyibukkannya dari shalat itu.
Tidak ada sesuatu pun yang melalaikan dari beribadah kepada Allah
Subhaanahu wa Ta’ala sehingga nampak jelas padanya buah dari shalat itu.
Sebab shalat itu mecegah perbuatan keji dan munkar serta benteng dari
perbuatan maksiat.
3. Wanita muslimah adalah yang menjaga hijabnya dengan rasa senang
hati. Sehingga dia tidak keluar kecuali dalam keadaan berhijab rapi,
mencari perlindungan Allah dan bersyukur kepada-Nya atas kehormatan yang
diberikan dengan adanya hukum hijab ini. Di mana Allah Subhaanahu
wata’ala menginginkan kesucian baginya dengan hijab tersebut.
Allah berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu mereka tidak diganggu dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al Ahzab: 59).
Allah berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal. Karena itu mereka tidak diganggu dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al Ahzab: 59).
4. Wanita muslimah selalu menjaga ketaatan kepada suaminya, seiya
sekata, sayang kepadanya, mengajaknya kepada kebaikan, menasihatinya,
memelihara kesejahteraannya, tidak mengeraskan suara dan perkataan
kepadanya, serta tidak menyakiti hatinya.
5. WANITA muslimah adalah wanita yang mendidik anak-anaknya untuk
taat kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Mengajarkan kepada mereka akidah
yang benar, menanamkan ke dalam hati mereka perasaan cinta kepada Allah
dan Rasul-Nya menjauhkan mereka dari segala jenis kemaksiatan dan
perilaku tercela.
Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, lagi keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” (QS. At Tahrim: 6).
6. Wanita muslimah tidak berkhalwat (berduaan) dengan laki-laki bukan
mahramnya. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah seorang wanita itu berkhalwat dengan seorang laki-laki,
kecuali setan menjadi pihak ketiganya,” (Riwayat Ahmad).
Dia dilarang bepergian jauh kecuali dengan mahramnya, sebagaimana pula dia tidak boleh menghadiri pasar-pasar dan tempat-tempat umum kecuali karena mendesak. Itupun harus berhijab. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang wanita dilarang mengadakan suatu perjalanan sejarak sehari semalam kecuali disertai mahramnya,” (Mutafaq Alaih).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Diizinkan bagi kalian keluar rumah untuk keperluan kalian (wanita),” (Mutafaq Alaih).
Dia dilarang bepergian jauh kecuali dengan mahramnya, sebagaimana pula dia tidak boleh menghadiri pasar-pasar dan tempat-tempat umum kecuali karena mendesak. Itupun harus berhijab. Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang wanita dilarang mengadakan suatu perjalanan sejarak sehari semalam kecuali disertai mahramnya,” (Mutafaq Alaih).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Diizinkan bagi kalian keluar rumah untuk keperluan kalian (wanita),” (Mutafaq Alaih).
7. Wanita muslimah adalah wanita yang tidak menyerupai laki-laki
dalam hal-hal khusus yang menjadi ciri-ciri mereka. Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat laki-laki yang menyerupai
wanita dan wanita-wanita yang menyerupai laki-laki.” Juga tidak
menyerupai wanita-wanita kafir dalam hal-hal yang menjadi ciri khusus
mereka, baik berupa pakaian, maupun gerak-gerik dan tingkah laku.
8. Wanita muslimah selalu menyeru ke jalan Allah di kalangan wanita
dengan kata-kata yang baik. Baik itu dengan berkunjung kepadanya,
berhubungan telepon dengan saudara-saudaranya, maupun dengan sms. Di
samping itu, dia mengamalkan apa yang dikatakannya serta berusaha untuk
menyelamatkan diri dan keluarganya dari siksa Allah.
9. WANITA muslimah selalu menjaga hatinya dari syubhat maupun
syahwat. Memelihara matanya dari memandang yang haram. Allah Subhaanahu
wa Ta’ala berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya’,”
(QS. An Nur: 31).
Menjaga farjinya, memelihara telinganya dari mendengarkan nyanyian
dan perbuatan dosa. Memelihara semua anggota tubuhnya dari
penyelewengan. Ketahuilah yang demikian itu adalah takwa.
10. Wanita muslimah selalu menjaga waktunya agar tidak terbuang
sia-sia, baik siang hari atau malamnya. Maka dia menjauhkan diri dari
ghibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), mencaci dan hal lain yang
tidak berguna.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian
saling dengki, saling membenci, saling mencari kesalahan dan bersaing
dalam penawaran, namun jadilah hamba-hamba Allah yang bersatu,” (Riwayat
Muslim).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Mencaci
seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran,”
(Mutaffaq Alaih).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman,
jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari
prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hujurat: 12).
Mari kita bersama-sama mengubah diri ini menjadi lebih baik. Menjadi
wanita muslimah sejati impian sang Ilahi. Menjadi dambaan diri untuk
meraih prestasi di akhirat nanti. Berusaha memberikan yang terbaik
dengan melalui segala proses kehidupan. Melintasi segala rintangan
dengan penuh keyakinan akan keberhasilan. Kita pasti bisa bila kita mau
mencoba dan berusaha. [rika/islampos/ummahat]
Post a Comment