Ternyata nama Yahweh ada dalam al-Quran dan tak terbantahkan. QS. Maryam [19]:1-2 dikatakan: bi-smiLLAH al-rachman al-rachim,
Kaf-Ha-Ya-'Ain-Shad, Dzikru rachmati rabbika 'abdahu ZakariYA
اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ كهيعص ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا بِسْمِ
Dalam Quran terjemahan bahasa Ibrani berbunyi sbb: be-shem Elohim ha-rachaman we ha-rachum, Kuf-Hey-Yod-'Ayin-Tzade. Ezchor le-hesedi Eloheikha el ZacharYAH masarto
בשם אלוהים הרחמן)
, (אזכור לחסדי אלוהיך
אל זכריה משרתו).
Nama ZakariYa (زَكَرِيَّا) tidak dapat dicari akar kata-nya dan sekaligus maknanya dalam bahasa Arab. Bila dipaksakan dan ditelusuri dari akar kata kosakata bahasa Arab zakara (Zain-kaf-Ra'), tentu maknanya sangat negatif. Namun bila ditelusuri dari bahasa Ibrani, ternyata nama زَكَرِيَّا (ZakariYA) merupakan Arab-isasi dari זכריה (ZecharYAH) yang akar kata-nya Zechara (Zayin-Kuf-Resh) yang bermakna ‘mengingat', sebanding dng kata dzikru (ذِكْرُ) dan ezchor (אזכור) yg bermakna 'ingat'. Jadi, nama زَكَرِيَّا (ZakariYA) dlm bhs. Arab berasal dari bhs. Ibrani זכריה (ZecharYAH), dan nama זכריה (ZecharYAH) dibentuk dari dua kata: zechara + YAH, dan istilah YAH itu sendiri potongan dari kata Yahweh, sebanding dengan ungkapan halelu-YAH (halelu + Yahweh). Jadi, teks Qur'an mengakui nama Yahweh tetap abadi dalam nama زَكَرِيَّا (ZakariYA). Mohammed Marmaduke Pickthal, seorang Jewish Muslim (Messianic Islam) yang berasal dari Inggris telah membuat terjemahan Quran dalam bahasa English dengan judul 'The Meaning of the Glorious Koran' (New York: Mentor Books, 1960), hlm. 221. Ketika menerjemahkan QS. Maryam 19:2, dia menerjemahkan sbb: A mention of the mercy of thy Lord unto His servant Zachariah. Perhatikan nama Zachariah dlm terjemahnnya itu! Ternyata beliau mengidentifikasi nama ZakariYa versi terjemahan Inggris-nya justru mengikuti tradisi bacaan Ibrani, yakni ZecharYAH. Ini berarti, Mohammed Marmaduke Pickthal mengakui bahwa nama ZakariYa dalam Quran sebagai bentuk Arab-isasi dari nama Ibrani. Begitu juga M.A.S. Abdel yang menulis terjemahan Quran dalam bahasa Inggris berjudul 'The Qur'an: English Translation with Parallel Arabic Text (London: Oxford University Press, 2010), hlm. 306 memiliki pandangan yang sama dengan M.M. Pickthal, seorang Jewish Muslim. Ketika menerjemahkan QS. Maryam 19:2, M.A.S. Abdel Haleem menerjemahkan sbb: 'This is an account of your Lord's grace towards His servant, Zachariah. Perhatikanlah dengan seksama, nama ZakariYA versi Quran dalam terjemahan Inggris-nya Zachariah ternyata disesuaikan dengan nama Ibrani-nya, yakni ZecharYAH. Terjemahan M.A.S. Abdel Haleem justru direkomendasi oleh lembaga pendidikan otoritatif Islam Sunni di Cairo, Mesir. Pada halaman cover buku beliau tertulis demikian: 'Professor Haleem's translation is approved by Al-Azhar in Cairo, the world's leading authority on the Quranic, Islamic and Arabic studies. Jelaslah bahwa nama Zachariah versi Inggris tersebut merupakan bukti bahwa asal-usul nama sang nabi bersal dari bahasa Ibrani, ZecharYAH, dan asal-usulnya bukan dari bahasa Arab, ZakariYA. Dr. Ali Quli Qara'i, seorang Muslim Syiah yang berdomisili di Inggris juga telah membuat terjemahan Quran dalam bahasa English dengan judul 'The Quran with a Phrase by Phrase', 2nd edition (London: ICAS Press, 2004), hlm. 423. Pada cover karyanya tertulis demikian: 'This edition, from the Islamic College for Advanced Studies (ICAS), does just this. Expertly translated and prepared, this edition of the Qur'an also makes extensive use of classical commentaries from both Sunni dan Shi'i sources for broader-based understanding. Ketika menerjemahkan QS Maryam 19:2, dia menerjemahkannya sbb:
Kaf-Ha-Ya-'Ain-Shad, Dzikru rachmati rabbika 'abdahu ZakariYA
اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ كهيعص ذِكْرُ رَحْمَتِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا بِسْمِ
Dalam Quran terjemahan bahasa Ibrani berbunyi sbb: be-shem Elohim ha-rachaman we ha-rachum, Kuf-Hey-Yod-'Ayin-Tzade. Ezchor le-hesedi Eloheikha el ZacharYAH masarto
בשם אלוהים הרחמן)
, (אזכור לחסדי אלוהיך
אל זכריה משרתו).
Nama ZakariYa (زَكَرِيَّا) tidak dapat dicari akar kata-nya dan sekaligus maknanya dalam bahasa Arab. Bila dipaksakan dan ditelusuri dari akar kata kosakata bahasa Arab zakara (Zain-kaf-Ra'), tentu maknanya sangat negatif. Namun bila ditelusuri dari bahasa Ibrani, ternyata nama زَكَرِيَّا (ZakariYA) merupakan Arab-isasi dari זכריה (ZecharYAH) yang akar kata-nya Zechara (Zayin-Kuf-Resh) yang bermakna ‘mengingat', sebanding dng kata dzikru (ذِكْرُ) dan ezchor (אזכור) yg bermakna 'ingat'. Jadi, nama زَكَرِيَّا (ZakariYA) dlm bhs. Arab berasal dari bhs. Ibrani זכריה (ZecharYAH), dan nama זכריה (ZecharYAH) dibentuk dari dua kata: zechara + YAH, dan istilah YAH itu sendiri potongan dari kata Yahweh, sebanding dengan ungkapan halelu-YAH (halelu + Yahweh). Jadi, teks Qur'an mengakui nama Yahweh tetap abadi dalam nama زَكَرِيَّا (ZakariYA). Mohammed Marmaduke Pickthal, seorang Jewish Muslim (Messianic Islam) yang berasal dari Inggris telah membuat terjemahan Quran dalam bahasa English dengan judul 'The Meaning of the Glorious Koran' (New York: Mentor Books, 1960), hlm. 221. Ketika menerjemahkan QS. Maryam 19:2, dia menerjemahkan sbb: A mention of the mercy of thy Lord unto His servant Zachariah. Perhatikan nama Zachariah dlm terjemahnnya itu! Ternyata beliau mengidentifikasi nama ZakariYa versi terjemahan Inggris-nya justru mengikuti tradisi bacaan Ibrani, yakni ZecharYAH. Ini berarti, Mohammed Marmaduke Pickthal mengakui bahwa nama ZakariYa dalam Quran sebagai bentuk Arab-isasi dari nama Ibrani. Begitu juga M.A.S. Abdel yang menulis terjemahan Quran dalam bahasa Inggris berjudul 'The Qur'an: English Translation with Parallel Arabic Text (London: Oxford University Press, 2010), hlm. 306 memiliki pandangan yang sama dengan M.M. Pickthal, seorang Jewish Muslim. Ketika menerjemahkan QS. Maryam 19:2, M.A.S. Abdel Haleem menerjemahkan sbb: 'This is an account of your Lord's grace towards His servant, Zachariah. Perhatikanlah dengan seksama, nama ZakariYA versi Quran dalam terjemahan Inggris-nya Zachariah ternyata disesuaikan dengan nama Ibrani-nya, yakni ZecharYAH. Terjemahan M.A.S. Abdel Haleem justru direkomendasi oleh lembaga pendidikan otoritatif Islam Sunni di Cairo, Mesir. Pada halaman cover buku beliau tertulis demikian: 'Professor Haleem's translation is approved by Al-Azhar in Cairo, the world's leading authority on the Quranic, Islamic and Arabic studies. Jelaslah bahwa nama Zachariah versi Inggris tersebut merupakan bukti bahwa asal-usul nama sang nabi bersal dari bahasa Ibrani, ZecharYAH, dan asal-usulnya bukan dari bahasa Arab, ZakariYA. Dr. Ali Quli Qara'i, seorang Muslim Syiah yang berdomisili di Inggris juga telah membuat terjemahan Quran dalam bahasa English dengan judul 'The Quran with a Phrase by Phrase', 2nd edition (London: ICAS Press, 2004), hlm. 423. Pada cover karyanya tertulis demikian: 'This edition, from the Islamic College for Advanced Studies (ICAS), does just this. Expertly translated and prepared, this edition of the Qur'an also makes extensive use of classical commentaries from both Sunni dan Shi'i sources for broader-based understanding. Ketika menerjemahkan QS Maryam 19:2, dia menerjemahkannya sbb:
'This is an account of your Lord's mercy on His
servant Zechariah.
Perhatikan nama Zechariah dlm terjemah Inggris-nnya
itu!
Bila Mohammed Marmaduke Pickthal, seorang Jewish Muslim (Muslim
Yahudi) dan M.A.S Abdel Haleem, seorang Muslim Sunni dalam terjemahan
Quran versi Inggris-nya masing-masing dengan menggunakan nama Zachariah,
yang mengindikasikan bahwa nama Zachariah memang asal usulnya diadopsi
dari bahasa Ibrani, justru Ali Quli Qara'i lebih jelas lagi
pendapatnya. Ali Quli Qara'i tidak menyebut dengan sebutan Zachariah
(dengan vokal 'a' [Zachar]), tetapi Zechariah (dengan vokal 'e'
[Zechar]). Jadi, bila Mohammed Marmaduke Pickthal dan M.A.S. Abdel
Haleem lebih menyesuaikan style bahasa Inggris, sedangkan Ali Quli
Qara'i lebih menyesuaikan style bahasa Ibrani. Ini menandaskan bahwa
pandangan linguistik seorang Muslim Syiah lebih akademik riset-nya, dan
ia pun mengakui bahwa nama ZakariYa dalam pewahyuan versi Arab Quran
tersebut memang merupakan Arabi-sasi dari nama Ibrani ZecharYAH. Coba
bandingkan nama זכריה (ZecharYAH) dalam bahasa Ibrani dengan Zechariah,
terjemahan Quran bahasa Inggris versi Ali Qli Qara'i. Ini sungguh luar
biasa. Ternyata beliau mengidentifikasi nama ZakariYa versi terjemahan
Inggris-nya justru mengikuti tradisi bacaan Ibrani, yakni ZecharYAH.
Dengan demikian, secara akademik, pandangan Muslim Yahudi (the Jewish
Muslim), pandangan Muslim Sunni (the Sunnite Muslim) dan pandangan
Muslim Syiah (Shiite Muslim) justru ada titik temu, dan tidak ada
perselisihan, dan mereka sama-sama berpandangan bahwa nama ZakariYa
dalam bahasa Arab memang asal-usulnya dari bahasa Ibrani, ZecharYAH
yang dalam bahasa Inggris dapat dilacak morfologis Ibrani-nya, yakni
Zechariah atau Zachariah. Saya belum tahu bagaimana pandangan Muslim
Wahabi (the Wahabite Muslim) mengenai hal ini. Bila Saudara-saudara-ku
dari kalangan Muslim Wahabi (Salafi) meragukan keberadaan karya Ali
Quli Qara'i yang diterbitkan oleh ICAS, London, dan melihat karyanya
secara langsung yang terbit 2004, silakan Saudara dapat bertandang ke
kampus ICAS Jakarta. Anda bisa berdiskusi mengenai karya Dr. Ali Quli
Qara'i dengan para akademisi Muslim Syi'ah di kampus tersebut.
QS.
Maryam [19]:4
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ
الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
merupakan doa
Nabi ZakariYA. Apakah mungkin beliau berdoa dalam bahasa Arab? Padahal
beliau sezaman dan bertemu dengan Maryam, ibunda Nabi Isa? Bukankah
Nabi Isa diutus kepada bani Israil dan beliau bersabda berdasarkan
wahyu kepada bani Israil juga sesuai
QS. al-Shaff [61]:6?
وَإِذْ قَالَ
عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ
إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا
جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ.
Apakah mungkin
Isa berbicara kepada kaumnya dengan menggunakan bahasa Arab? Pasti
tidak! Bila Isa tidak berbicara kepada bani Israil dengan bhs Arab, dan
Nabi ZakariYA juga tidak berdoa kepada ALLAH dengan bahasa Arab,
berarti apakah mungkin nama ZakariYA berasal dari bhs. Arab? Pasti juga
tidak! Itu berarti nama ZakariYa asal usulnya dari bahasa Ibrani, dan
nama beliau adalah nama Ibrani, זכריה (ZecharYAH), yang dalam style
bahasa Inggris dikenal dengan nama Zechariah/ Zachariah. Qur'an yang
diwahyukan dalam bahasa Arab memang tak pernah tertulis nama Tuhan
dengan istilah YAHWEH/ ELOHIM, karena istilah ini berbahasa Ibrani,
tetapi tertulis kata ALLAH, istilah ini berbahasa Arab. Dalam teks
Quran, orang Arab Quraish penyembah berhala pun menyebut nama ALLAH,
tapi konsep mengenai ALLAH versi mereka sebagai rais al-alihah (the
cheif of gods), bukan sebagai Ilah satu-satunya, dan ingat teks Quran
juga menyatakan bahwa wa li kulli qaumin al-Had (setiap qaum ada yang
bertindak sebagai al-Had), para mufassir salafus-shalih menyatakan bahwa
al-Had merujuk kepada para nabi, dan nast ayat Qur'an juga menyatakan
Qur'anan 'Arabiyyan (Qur'an berbahasa Arab), dan ayat yang lain juga
dinyatakan bi lisani quamih (dengan bahasa kaumnya).
Pertanyaannya:
apakah bahasa qaum di muka bumi itu sama? Apakah setiap nabi yang diutus
kepada qaum-nya itu menggunakan bahasa yang sama? Apakah setiap qaum
yang di tengah-tengah mereka diutus seorang nabi itu menggunakan
bahasa di luar qaum-nya? Bila kita menyatakan bahwa semua nabi sejak
Adam, Idris, Nuh, Ibrahim, Ishaq, Ya'kub, Yusuf, Musa, Daud, Sulaiman
dan Isa, mereka semua pasti berbahasa Arab , itu berarti kita tidak
benar-benar paham Qur'an.
QS. al-Shaff [61]:1 Isa Al-Masih menyeru
qaum bani Israil. Apa mungkin Nabi Isa dan bani Israil berbangsa Arab
dan bicara dalam bahasa Arab? Elohim ha-Gadol (Allahu Akbar).
http://setan-kunti.blogspot.com/2013/03/vs.html
ReplyDeletehttp://setan-kunti.blogspot.com/2013/03/vs-2.html
ALLAH dan YHWH itu berbeda....
wah komeng saya hilang,.,,,
ReplyDeletebuat lagi aja...
Jadi..
Jiak memang ada nama YAhweh dalam quran
Sejak kapan Tuhan (i-lah) mengubah namanya jadi ALLAH ?
Bukankah di halaman lain anda ngototo berkata bahwa nama TUhan itu dari dulu sd sekarang tetap ALLAH ?
Padahal Tidak ada bukti sekunder selain dari alquran yg menyatakan ada orang2, bangsa, ras yg kenal apalagi menyembah tuhan yg bernama ALLAH ?
ALLAH adalah nama
ReplyDeleteYAHWEH juga nama
Dan nama TIDAK diterjemahkan...... ke dalam bahasa apapun...
Apa nama anda mau diganti dan disebut sebagai jin kartubi karena anda tinggal di arab ?
ALLAH tetap akan dipanggil ALLAH dimanapun disebut (Alquran Bahasa Belanda TIDAK mengubah kata ALLAH jadi God) demikian juga YHWH, tetap menjadi YHWH.
Post a Comment