Doa kepada Yesus Tidak Maqbul, Malah Bikin Dosa
Sebuah
website Kristen berkedok Islam (www.######islam.com) berusaha
melunturkan akidah Islam tentang doa. Ayat-ayat Al-Qur'an dirakit dengan
ayat-ayat Bibel untuk menjustifikasi doktrin Kristen bahwa doa tidak
terkabul tanpa mengimani doktrin kematian Yesus di tiang salib untuk
menebus dosa.
Dalam artikel “Doa Islam Dan Kristen,
Mana Diperhatikan Allah?” seorang admin yang tidak mencantumkan namanya,
menjelaskan bahwa doa umat Islam tidak dikabulkan Allah sebelum
menerima dan mengakui kematian Yesus di tiang salib sebagai penebus dosa
manusia.
Tipuan pemurtadan salibis ini dimulai
dengan kalimat yang indah, bahwa setiap orang tentu menginginkan doa-doa
yang dinaikkannya mendapat jawaban dari Allah. Berakting bak ustadz
motivator, ia mengutip Al-Qur'an surat Qaf 16 bahwa Allah itu sangat
dekat dengan manusia, lebih dekat daripada urat leher manusia. Tak lupa
dikutipnya surat Al-Baqarah 186 bahwa Allah menjamin akan mengabulkan
permohonan orang yang berdoa kepada-Nya.
...Tipuan pemurtadan salibis ini dimulai dengan kalimat yang indah. Berakting bak ustadz motivator, sang penginjil mengutip ayat Al-Qur'an...
Sejurus kemudian, ia memasukkan doktrin
Kristen dengan mengajak pembaca berpikir, mengapa ada doa yang tidak
dikabulkan Allah? “Ketika Allah tidak kunjung menjawab doa kita, tidak
jarang kita bertanya, apakah Allah mendengar doaku atau doa-doa itu
hanya sampai pada langit-langit kamarku?” tulisnya.
Pertanyaan ini dijawab sendiri sebagai
berikut: “Kita lupa, bahwa dosa telah memisahkan kita dari Allah,”
jawabnya sembari mengutip Bibel kitab Yesaya 59:2. “Hanya orang yang
datang kepada-Nya dengan patah hati dan jiwa remuk, yang akan
diperhatikan doanya,” jelasnya.
Kemudian ia mengutip ayat Bibel dalam
Kisah Para Rasul 18:13-14 tentang kisah rohaniawan Farisi dan pemungut
pajak pada masa Yesus, bahwa ada doa orang jahat yang dikabulkan Tuhan,
sebaliknya doa orang baik malah ditolak Tuhan. Doa hanya dikabulkan
Tuhan bila manusia mengakui segala dosa yang telah dilakukannya.
Selanjutnya, dalam subjudul “Allah
Melihat Hati, Bukan Ritual” dengan mengutip Al-Qur'an surat Al-Fatihah,
dituding bahwa doa umat Islam untuk dikaruniai keselamatan surgawi tidak
pernah dikabulkan Allah. Menurutnya, kesalahan doa umat Islam tersebut
karena umat Islam sibuk membersihkan jasmani, tapi lupa membersihkan
hati.
“Membersihkan tubuh jasmani ketika
hendak menghadap Allah memang boleh, tetapi kebersihan hati jauh lebih
penting,” jelasnya sembari mengutip Injil Matius 15:19.
...Ajaran penginjil itu benar-benar sesat dan merusak iman, baik dalam tinjauan Al-Qur'an maupun Bibel...
Terakhir, penginjil menutup artikel
pemurtaannya dengan solusi bahwa umat Islam harus mengimani Yesus
sebagai tuhan dan juru selamat agar doanya dikabulkan Allah. Karena
mengimani kematian Yesus di tiang salib sebagai penebus dosa manusia
adalah satu-satunya cara untuk membersihkan hati manusia.
“Darah Anak Allah, yaitu Isa Al-Masih
yang tumpah di kayu salib berkuasa untuk membersihkan hati setiap orang
dari sampah yang menghalangi doanya. Yesus telah ditentukan Allah
menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya,” pungkasnya.
Ajaran penginjil itu benar-benar sesat dan merusak iman, baik dalam tinjauan Al-Qur'an maupun Bibel.
...Nas-nas Al-Qur'an dan hadits mengajarkan keseimbangan kebersihan jasmani dan rohani (iman dan hati) dalam keterkabulan doa...
PERTAMA,
tudingan bahwa umat Islam sibuk membersihkan jasmani tanpa membersihkan
hati, jelas kebohongan. Nas-nas literal dalam Al-Qur'an maupun hadits
mengajarkan keseimbangan perlunya kebersihan jasmani dan rohani (iman
dan hati) dalam keterkabulan doa.
Dalam aspek jasmani, Islam menekankan
halalnya pakaian, tempat ibadah dan darah daging yang bebas dari
makanan/minuman haram (Qs Al-Baqarah 172, Al-Mu’minun 51). Karena Allah
itu maha bagus (Thayyibun), maka berdoa kepadanya harus dengan modal yang halal dan thayyib.
“Sesungguhnya Allah itu Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik” (HR Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Ada
seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat
kedua tangannya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa: Ya Rabbi, ya Rabbi,
sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan
dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana mungkin doanya bisa
terkabulkan?" (HR Muslim dari Abu Hurairah RA).
Dalam aspek rohani, Islam menekankan
pentingnya kebersihan iman, niat dan hati dalam berdoa supaya dikabulkan
Allah SWT, antara lain:
1. Berdoa dengan ikhlas hanya kepada
Allah dengan membersihkan iman dari segala bentuk kesyirikan (Qs Ghafir
14). Mulailah doa dengan memanjatkan Asmaul Husna (nama-nama Allah yang
indah) dan shalawat nabi (Qs Al-A'raf 180, Al-Ahzab 56).
2. Berdoa hati yang khusyuk dan
sungguh-sungguh dengan sepenuh keyakinan dan prasangka baik kepada
Allah, bahwa Dia akan selalu mengabulkan doa (Qs Al-Mu'min 60).
“Hati itu laksana wadah dan
sebahagian wadah ada yang lebih besar dari yang lainnya, maka apabila
kalian memohon kepada Allah, maka mohonlah kepada-Nya dengan yakin akan
dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai
dan tidak khusyuk" (HR Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim).
“Tiada seorang berdoa kepada Allah
dengan suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu
dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan
(ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya
dari musibah (bencana) yang serupa" (HR. Tabrani)
3. Berdoa dengan segala kerendahan hati (tadharru’)
dan tawadhu’ menjauhkan diri dari segala kesombongan, karena Allah SWT
tidak menyukai orang yang sombong dan tinggi hati (Qs An-Nisa’ 36,
Al-A'raf 55).
4. Tidak berdoa untuk dosa atau kemaksiatan, dan tidak tergesa-gesa minta doanya dikabulkan secara kilat (isti’jal).
Dengan menjalani tahapan doa secara benar, maka doa umat Islam akan dikabulkan Allah Ta’ala sesuai dengan cara-Nya:
“Tiada seorang berdoa kepada Allah
dengan suatu doa, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu
dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan
(ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya
dari musibah (bencana) yang serupa" (HR. Tabrani). Bersambung [a. ahmad hizbullah mag/suara islam]
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya.
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb.
peraturan komentar:
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa.
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit.
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan
Post a Comment