Menjawab Kedustaan Staff Isadanislam(dot)com Mengapa Tidak Ada "Shalawat Nabi" Untuk Isa Al-Masih?

Pada kesempatan kali ini staff idi menulis sebuah tulisan yang berkaitan tentang Shalawat yang ditujukan kepada Nabi Isa, dengan sifat seperti biasanya yakni suka menipu dan berdusta Staff IDi lagi mencoba menipu dan menggiring pembaca untuk memahami bahwa Nabi Isa adalah Nabi Yang selamat sementara Nabi Muhammad tidak selamat, karena Nabi Isa tidak dishalawatkan atau tidak ada shalawat untuknya sementara Nabi Muhammad di shalawatkan.

untuk lebih jelasnya pembaca dapat membaca artikel secara lengkap disini:

Mengapa Tidak Ada "Shalawat Nabi" Untuk Isa Al-Masih?

Beberapa agama dan tradisi budaya di Indonesia, ketika ada anggota keluarga meninggal dunia, akan diadakan doa bersama. Doa bersama ini biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh, hari ke empat belas, dan seratus hari setelah orang tersebut meninggal dunia. Mereka berdoa agar dosa-dosa almarhum diampuni. Supaya dia mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan. Pertanyaanya: Bukankah setelah seseorang meninggal dunia, maka tidak ada kesempatan mendapatkan pengampunan dari Allah?

Doa Shalawat dan Keselamatan

Berhubungan dengan orang yang sudah meninggal, kita tahu bahwa salah satu doa yang sangat populer di kalangan umat Muslim adalah doa “Shalawat Nabi.” Doa ini ditujukan bagi Nabi Muhammad yang sudah meninggal dunia.
Bershalawat artinya memohon supaya Allah memberi rahmat, kemuliaan dan keselamatan bagi seseorang (Catatan Kaki No. 1230-31, Qs. 33:56, “Al-Quran Departemen Agama RI,” tahun 1978). Merujuk pada definisi shalawat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa shalawat hanya dibutuhkan oleh orang yang memerlukan keselamatan, bukan?

Nabi-Nabi Dalam Kitab Allah Tidak Membutuhkan Shalawat

Para nabi Allah, seperti Musa, Ibrahim, Daud, dll tidak pernah memerintahkan pengikutnya untuk mendoakan mereka. Bahkan Isa Al-Masih, sebagai Pribadi yang dihargai oleh umat Kristen dan Muslim, tidak membutuhkan doa “shalawat nabi”.
Mengapa Isa Al-Masih tidak membutuhkan doa “shalawat nabi”? Berikut ini beberapa alasannya:

1. Tidak Ada Perintah Untuk Mendoakan-Nya

Dalam semua wahyu Isa Al-Masih kepada pengikut-Nya, tidak ada satupun perintah untuk bershalawat. Sehingga pengikut-Nya tidak perlu bershalawat bagi-Nya.

2. Isa Al-Masih Sudah Berada di Sorga

Al-Quran dan Injil memberi kesaksian yang sama, yaitu Isa Al-Masih berada di sorga. Qs 19:33 menulis, “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku (Isa Al-Masih), pada hari aku dilahirkan, pada hari aku [Isa Al-Masih] meninggal dan pada hari aku [Isa Al-Masih] dibangkitkan hidup kembali.”
Demikian pula dalam Injil, “Sesudah Ia [Isa Al-Masih] mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” (Injil, Kisah Para Rasul 1:9). Isa Al-Masih saat ini telah berada di sorga. Dia tidak memerlukan doa “shalawat nabi” untuk keselamatan-Nya.

3. Doa Shalawat Akan Meragukan Ke-Nabian-Nya

Bershalawat artinya memohon keselamatan bagi seseorang. Bila seorang nabi memerlukan doa shalawat, bukankah hal ini dapat meragukan kenabiannya? Setiap umat beragama tidak perlu meragukan pengajaran keselamatan Isa Al-Masih. Saat ini Dia berada di sorga.

4. Isa Al-Masih Adalah Juruselamat

Jelas, seseorang yang memerlukan doa tidak dapat disebut sebagai Juruselamat. Sebab, bagaimana mungkin seseorang yang keselamatannya saja belum pasti, dapat menyelamatkan pengikutnya? Isa Al-Masih adalah Juruselamat. Dia tidak memerlukan doa pengikut-Nya agar selamat.

5. Isa Al-Masih Mendoakan Umat-Nya, Bukan Sebaliknya

Isa Al-Masih mendoakan umat-Nya. Lihatlah Injil, Rasul Besar Yohanes 17:1-26. Selain mendoakan, Isa Al-Masih juga memberikan keselamatan sorgawi (Injil, Rasul Besar Yohanes 5:24, 5:28 14:1-3, 14:6; Injil Rasul Lukas 23:43). Orang yang sungguh menerima Isa Al-Masih sebagai Penyelamat, tidak merasa ragu akan keselamatannya. Orang tersebut pasti masuk sorga.
Isa berkata: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya . . . .” (Injil, Rasul Besar Yohanes 10:29)

Bagaimana Dengan Keselamatan Pembaca?

Dalam Qs 3:85 dikatakan bahwa agama di luar agama Islam akan masuk neraka. Dengan kata lain, hanya mereka yang memeluk agama Islam yang berhak masuk sorga. Tetapi ayat ini bertolak-belakang dengan Qs 18:17. Dikatakan “Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah mendapat petunjuk; barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpinpun yang dapat memberi petunjuk kepadanya” (Qs 18:17).
Allah dalam Al-Quran tidak menjamin bahwa setiap orang yang memeluk agama Islam akan masuk sorga sebagaimana yang dituliskan dalam Qs 3:88. Sebab Allah dengan hak preogratif-Nya dapat menyesatkan siapapun.
Berbeda dengan apa yang tertulis dalam Kitab Suci Injil. Isa Al-Masih memberi keselamatan dengan jaminan indah ini kepada murid-murid-Nya: “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. . . . Aku pergi ke situ [sorga] untuk menyediakan tempat bagimu. . . . Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada” (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:2-3).

Focus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca

Staf IDI mengharapkan komentar dari para pembaca. Kiranya komentar yang diberikan hanya menanggapi salah satu pertanyaan berikut ini:
1. Setujukah saudara dengan penjelasan kami di atas bahwa tujuan doa shalawat adalah untuk mendoakan seseorang yang keselamatannya belum pasti? Kalau tidak setuju, mengapa?
2. Isa Al-Masih dan Muhammad sama-sama diimani umat Muslim sebagai pembawa wahyu Allah. Menurut saudara, mengapa Muhammad harus didoakan sedangkan Isa Al-Masih tidak?
3. Apakah mendoakan orang yang sudah meninggal bermanfaat? Mengapa?
Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk komentar atau pertanyaan yang berbeda, silakan kirim lewat email ke staf kami di: masukan@idionline.info.
Demikian, kami harap diskusi kita akan menjadi semakin terarah dan tidak keluar dari topik artikel
[Staf Isa dan Islam – Kiranya Pembaca dapat memikirkan secara jujur bagaimana keselamatan kekal Pembaca. Isa Al-Masih tidak memerlukan shalawat saudara. Ia sungguh dapat menyelamatkan saudara]
http://www.isadanislam.com/isa-al-masih/mengapa-tidak-ada-qshalawat-nabiq-untuk-isa-al-masih


Mendefenisikan Shalawat Yang Benar dan Para Nabi semua memiliki Shalawat.

Staff IDI memang suka memelintir perkataan, ayat-ayat Al-Qur'an dan dalam hal ini staff IDI mengambil defenisi Shalawat secara seenaknya dengan memenggal-menggal defenisi dan mengambil 1 rujukan yang bisa mendukung pendapatnya. Yakni shalawat adalah memohon pertolongan kepada Allah untuk memberikan keselamatan dts..
Padahal Shalawat, Shalawat Nabi secara Istilah tidak seperti itu artinya, Shalawat Nabi Jumhur Ulama memahaminya sebagai Salam Penghormatan, Ucapan selamat kepada nabi. Maka ketika  Allah, malaikat bershalawat tidak berarti Allah meminta kepada Allah untuk memberikan keselamatan, tapi di sini artinya Allah memberikan salam penghormatan, mengucapkan salam kepada Nabi.

DI sinilah pelintiran Staff IDI yang menipu para pembaca. Selain itu, kedustaannya lagi staff IDI mengatakan bahwa Para Nabi tidak ada shalawatnya, padahal Tiap Nabi ada shalawatnya, yakni yang sering ditulis dengan singkatan diakhir namanya. Nabi Musa As, Nabi ISa AS, Nabi Daud As, Nabi Muhammad Saw.

AS adalah singkatan dari 'Alaihis Salam, Keselamatan Atasnya, dan Saw adalah shalat untuk nabi Muhammad.

Jadi alangkah dustanya staff IDI??  Memang agama yang sesat biasanya memang disebarkan dengan cara-cara yang kotor sebagaimana staff IDI menyebarkan agamanya dengan menipu dan dusta kepada pembacanya.

Apalagi ditambah dengan dusta para nabi tidak membutuhkan shalawat dan seterusnya, yang dipelintir dengan sedemikian rupa. Benar-benar pendusta.

Nabi ISa ada disurga Apa kaitannya?


Sekali lagi Staff IDI mencoba meracuni opini pembaca dengan menyatakan Isa berada di surga. saya sangat heran, apa kaitannya Nabi ISA di surga, mau nabi Isa di surga atau tidak toh tetap saja, keselamatan bukan datang dari Nabi Isa, tapi dari ALLAH. Nabi ISa bukan Tuhan, bukan jelmaan Tuhan.
Yesus sendiri jika dalam pandangan Alkitab saja untuk menyelamatkan dirinya sendiri saja tidak sanggup bagaimana mungkin bisa menyelamatkan orang lain?
Bahkan untuk Tempat disurga saja Yesus dengan jujur mengatakan dirinya tidak dapat berbuat apa-apa untuk itu, selain atas kehendak Bapa.
bagaimana bisa Yesus mampu menyelamatkan?

Keselamatan itu bukan dari ISa, tapi dari Iman dan Amal Sholeh


ayat-ayat yang ditampilkan staff IDI umumnya adalah hasil plintiran, sudah di edit sedemikian rupa untuk menyesatkan pembaca. padahal maksud ayat tersebut tidaklah seperti itu. Ayat yang ditampilkan berikut komentar staff idi soal Allah menyesatkan dan memberi petunjuk sudah berulang kali kami jawab, sayangnya Staff IDI tak pernah mau sadar, mereka tahu mereka salah tapi mereka senang pada kedustaan sehingga mereka tetap saja berdusta dalam setiap tulisannya meski sudah berulang kali dibantah.
Pembaca dapat membaca panjang lebar soal petunjuk dan kesesatan di sini: http://www.muslimsays.com/2012/01/petunjuk-kesesatan.html di sana dijelaskan dengan panjang lebar persoalan Allah memberi petunjuk dan Allah memberi kesesatan/menyesatkan seperti apa yang dimaksud.

untuk keselamatan, Allah sudah memberikan janji keselamatan dengan sangat jelas dan terang:
1. “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. Al-Baqarah 25)

2. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat baik (amal shaleh) bagi mereka disediakan surga Firdaus sebagai tempat tinggal” (QS. Al-Kahfi: 107).

3. "Orang-orang yang beriman dan dan berbuat baik, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ?" (An-Nisaa': 122).

pembahasan lengkap bisa dibuka  Di: http://www.muslimsays.com/2012/01/jaminan-keselamatan-dalam-islam.html

Jadi Sebenarnya Keselamatan Islam itu jelas dan logis. justru yang patut kita pertanyakan dalam diri kita masing-masing apakah masuk Akal, manusia berdosa kepada Tuhan, Tuhan ingin mengampuni dosa manusia, Tuhan harus mati dulu ditangan manusia, baru dosa manusia bisa diampuni!!

dengan bahasa sederhana, Hakim ingin menjatuhkan vonis tak bersalah kepada terdakwa, jadi agar bisa jatuh vonis, hakim harus dibunuh dulu oleh terdakwa, barulah hakim bisa menjatuhkan vonis tak bersalah kepada terdakwa..  hanya orang goblok yang percaya logika tolol seperti ini..

Wallahu A'lam bish showab..
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post