Tanggapan Untuk Staff IDI Dapatkah Agama Mengeluarkan Seseorang Dari "Lubang" Dosa?

Sudah menjadi kebiasaan Staff IDI selalu menipun dan menggiring pembaca kepada opini yang menyesatkan. Dengan bahasa halus dan seolah-olah Arif dan Bijak, mereka menipu dan mengelabui pembaca. Maka pembaca yang "awam" bisa saja tertipu dengan kata-katanya yang halus, cerdik seperti merpati, seperti Serigala berbulu domba.
Kali ini Staff IDI mencoba menggiring Pembaca kepada satu persepsi, yaitu Agama / Amal Perbuatan Tidak bermanfaat, yang menyelamatkan adalah Tuhan yang dalam hal ini Staff IDI membumbui dengan doktrin sesat Penebusan dosa oleh Yesus.

Pembaca dapat membaca artikel secara lengkap di bawah ini kami kutip secara utuh:
Dapatkah Agama Mengeluarkan Seseorang Dari "Lubang" Dosa?
on 04 Maret 2013.
 New 8 5 0 0
Beberapa tahun lalu, sebuah media cetak memuat berita tentang pekerja tambang Chili yang terperangkap dalam lubang. Setelah dua bulan terperangkap, merekapun berhasil dikeluarkan dengan selamat. Semua karena kuasa dan perlindungan dari Tuhan. Mereka dapat bertahan hidup dalam lubang yang gelap, lembab, serta kedalaman lebih dari setengah kilometer di bawah tanah.
Manusia Jatuh Dalam “Lubang” Dosa

Peristiwa di atas merupakan gambaran hidup manusia yang jatuh dalam “lubang” dosa. Hidup dalam kegelapan dan jauh dari Terang Kasih Allah. Berbagai cara dilakukan manusia agar dapat keluar dari “lubang” dosa. Terutama manusia memakai sistem “agama.”
Firman Allah berkata, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu [amal-amal agama], tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu [amal-amal agama]: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Injil, Surat Efesus 2:8-9).
Hanya dengan kasih karunia dari Allah saja manusia dapat keluar dari “lubang” dosa. Sebagaimana juga disampaikan Muhammad kepada pengikutnya. “Bersumber dari Abu Huraira, beliau Rasulullah berkata: “Mendekatlah dan berusahalah benar! Ketahuilah, bahwa setiap orang diantara kalian tidak bakal selamat karena amalnya.  Tidak juga aku, kecuali bila Allah melimpahiku dengan rahmat dan karunia dari-Nya”(Hadis Shahih Muslim). Demikian jelas amal-amal agama tidak dapat menyelamatkan dari “lubang” dosa!
Manusia Memerlukan Juruselamat

Demikianlah setiap manusia memerlukan kasih karunia Allah. Amal agama tidak cukup! Dan kasih karunia tersebut ada dalam diri Isa Al-Masih. Dia-lah satu-satunya Penyelamat, yang dapat menolong mengeluarkan manusia dari “lubang” dosa, kepada terang kemuliaan Allah. “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka" (Injil, Rasul Besar Matius 1:21).
Setiap umat beragama diwajibkan untuk beramal dan beribadah. Tetapi semua hal itu tidak dapat memberi jaminan keselamatan. "Akulah (Isa Al-Masih) jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Allah, kalau tidak melalui Aku" (Injil, Rasul Besar Yohanes 14:6). Isa Al-Masih adalah “Jalan” keluar dari dosa. Melalui Dia seseorang dapat mengenal "Kebenaran" tentang Allah, dan mengalami "Hidup" bersama Allah.
Isa Al-Masih, Wujud Kasih Allah

Keselamatan manusia adalah prioritas utama kedatangan Isa Al-Masih ke dunia. Semua itu adalah wujud dari kasih Allah. Demi menyelamatkan manusia dari “lubang” dosa, Dia rela menderita bahkan mati di kayu salib. Semua karena Dia sangat mengasihi manusia.  Dia tidak ingin manusia mati binasa dalam “lubang dosa.”
Kasih yang dibawa oleh Isa Al-Masih bukan hanya untuk sekelompok bangsa atau suku. Melainkan bagi setiap orang yang mau menerima Kasih-Nya. Dia adalah “Tanda” dari Allah bagi seluruh manusia “Jibril berkata: "Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya (Isa Al-Masih) suatu tanda bagi manusiadan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan" (Qs 19:21).
Agama saudara tidak dapat keluarkan saudara dari “lubang” dosa.  Tetapi ada Juruselamat yang berkuasa keluarkanlah saudara dari “lubang” itu!
[Staf Isa dan Islam – Kami mengundang saudara Pembaca menyelidiki Lima Langkah Keselamatan, untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkan keselamatan yang ditawarkan oleh Isa Al-Masih.]

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini

.
http://www.isadanalquran.com/Ulasan-Berita-Agama/dapatkah-agama-mengeluarkan-seseorang-dari-lubang-dosa
AMAL PERBUATAN, AGAMA, KESELAMATAN DARI TUHAN ADALAH SATU PAKET YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN SATU SAMA LAIN.

Di atas Staff IDI berulang kali berusaha menggiring opini pembaca kepada satu kesimpulan bahwa agama tidak dapat menyelamatkan manusia dari dosa, tidak dapat membawa manusia kepada Surga selain pertolongan dari Tuhan. Kata-kata yang halus tapi menyesatkan.
Mengapa?

Karena agama, ketaatan, ajaran Tuhan, keselamatan, ampunan adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Seorang yang beriman kepada Tuhan otomatis dia menyandarkan iman kepada Tuhan, dan sekaligus pula ia telah mengamalkan sebuah perbuatan atau Ajaran dari Agama.

Apa yang kita perbuat semisal Doa, otomatis kita berharap kepada Tuhan dan otomatis pula kita berada dalam cakupan amalan agama. dalam Hal ini adalah praktek Ibadah atau spiritual. Betapa berani sekali Staff IDI menyatakan agama tak penting, yang penting adalah Tuhan??
Faktanya Staff IDI mengajak Pembaca untu Masuk Kristen, Karena Percaya kepada Yesus bukankah otomatis mengamalkan agama Kristen.

Yesus sendiri sangat tegas menyatakan:

Perhatikan Injil Markus: 7:1-23 Bahasa Indonesia Sehari-Hari

1) Sekelompok orang Farisi dan beberapa guru agama dari Yerusalem, datang kepada Yesus.
(2) Mereka melihat beberapa pengikut Yesus makan dengan tangan yang tidak bersih secara agama, yaitu tanpa terlebih dahulu mencuci tangan menurut peraturan agama.
(3) Orang-orang Farisi, begitu juga semua orang Yahudi, setia sekali mengikuti adat istiadat nenek moyang mereka. Mereka tidak akan makan, sebelum mencuci tangan menurut cara-cara tertentu
(4) Apa yang dibeli di pasar tidak akan dimakan, sebelum dicuci terlebih dahulu. Dan banyak peraturan lain dari nenek moyang mereka yang mereka pegang teguh; seperti misalnya peraturan mencuci gelas, mangkuk, dan perkakas-perkakas tembaga.
(5) Sebab itu orang-orang Farisi dan guru-guru agama itu bertanya kepada Yesus, "Mengapa pengikut-pengikut-Mu itu makan dengan tangan yang tidak dicuci? Apa sebab mereka tidak menuruti adat istiadat nenek moyang kita?"
(6) Yesus menjawab, "Kalian orang-orang munafik! Tepat sekali apa yang dinubuatkan Yesaya tentang kalian, yaitu, 'Begini kata Allah, Orang-orang itu hanya menyembah Aku dengan kata-kata, tetapi hati mereka jauh dari Aku.
(7) Percuma mereka menyembah Aku, sebab peraturan manusia mereka ajarkan seolah-olah itu peraturan-Ku!'
(8) Perintah-perintah Allah kalian abaikan, dan peraturan-peraturan manusia kalian pegang kuat-kuat."
(9) Lalu Yesus berkata lagi, "Kalian pandai sekali menolak perintah Allah supaya dapat mempertahankan ajaran sendiri.
(10) Musa sudah memberi perintah ini, 'Hormatilah ayah dan ibumu,' dan 'Barangsiapa mengata-ngatai ayah ibunya, harus dihukum mati.'
(11) Tetapi kalian mengajarkan: Kalau orang berkata kepada orang tuanya, 'Apa yang seharusnya saya berikan kepada ayah dan ibu, sudah saya persembahkan kepada Allah,'

dan seterusnya.

Pembaca bisa membaca dengan seksama ayat-ayat di atas, bagaimana Yesus marah dan Mengutuk orang-orang yang tak mengamalkan ajaran Agama, ajaran / peraturan Tuhan? dan berlagak seolah-olah mengamalkan ajaran Tuhan padahal itu adalah ajaran manusia.
Bahkan Yesus dengan lebih keras menegaskan bahwa PERATURAN / AJARAN / AGAMA / TUHAN HARUS DITEGAKAN..  BUKAN TIDAK PENTING?? BUKAN TIDAK PERLU?? APALAGI TIDAK DAPAT MENYELAMATKAN??

STAFF IDI tak ada bedanya dengan orang yang dikutuk dan di cela oleh Yesus pada ayat di atas, mengajak dan menipu pembaca untuk tidak perlu mengamalkan ajaran Tuhan,, CUKUP mengharap Kepada Tuhan saja untuk sudi memaafkan.

Masih membahas soal ajaran agama tak penting, dengan gaya "PENIPU" yang selalu digunakan Staff IDI, yakni memelintir makna maupun teks Ayat al-Qur'an maupun Hadits untuk pembenaran kebohongannya seperti hadits di atas.
yang dipelintir maknanya seolah-olah membenarkan pernyataan mereka. padahal itu adalah kedustaan BESAR. Umat Islam semua tahu, maksud hadits tersebut, bukan mengajak untuk berdiam diri saja, mengharap rahmat Allah, limpahan kasih sayang Allah lalu bisa masuk surga. Akan tetapi Hadits di atas untuk menunjukan betapa amal manusia tak ada apa-apanya untuk bisa membeli surga. Karena Amal manusia tak akan sebanding untuk membeli surga, namun tak berarti amal tidak penting, KARENA SURGA TAK SEKEDAR DAPAT DIBELI DENGAN AMAL SEMATA TAPI TERDAPAT FAKTOR-FAKTOR LAIN. dan rahmat Allah, Limpahan kasih sayang Allah tak akan di dapatkan selain dengan amal. Karena amal adalah pembuktian jati diri seorang Hamba, apakah ia benar-benar mengharapkan rahmat Allah atau seorang penipu, atau dengan kata lain orang yang tak punya pengharapan.

maka dengan amal itu sendiri Allah katakan akan diberi ganjaran surga.

Firman Allah:
Surat AL-Kahfi : 107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan BERAMAL saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal,

Baca AMAL SHALEH BAGI MEREKA ADALAH SURGA FIRDAUS. Ini membuktikan bahwa Amal Seseorang juga PUNYA PERAN PENTING UNTUK MENYELAMATKAN SESEORANG.

YANG DIBUTUHKAN MANUSIA ADALAH AMPUNAN TUHAN, BUKAN "KEKONYOLAN" TUHAN

Setelah Menipun dan Menggiring Opini Pembaca kepada opini yang sesat, Staff IDI menambahnya lagi dengan opini yang lebih sesat dan sangat BODOH.

Mengapa?

Semua orang Tahu, kalau seorang Terdakwa yang bersalah, Dan Hakim sebagai pengetok Palu yang bisa memvonis bersalah dan masuk penjara atau tidak bersalah dan Bebas. Hakim jika ingin membebaskan Terdakwa cukup ketok palu tidak bersalah atau dimaafkan.

Akan sangat BODOH, KONYOL kalau ternyata Hakim Bunuh diri dulu agar Terdakwa Bebas?  Hakim g perlu masuk penjara lagi buat mengetok palu bebas pada terdakwa.

Seperti itulah KONSEP KONYOL DAN SANGAT TOLOL YANG DITAWARKAN STAFF IDI.
Dimana ketika manusia berdosa, berbuat salah, agar dosanya bisa diampuni, bisa masuk surga.  Dalam hal ini Tuhan Bukannya mengampuni dosa mnausia tersebut, dan memasukannya ke Surga, Tapi, TUHAN HARUS MATI DULU, TEWAS DITANGAN MANUSIA, LALU SETELAH TEWAS BARU DOSA MANUSIA BISA DIAMPUNI, DAN LALU MASUK SURGA.  BETAPA BODOHNYA TUHAN, BETAPA KONYOL DAN GOBLOKNYA TUHAN.

KENAPA G PAKE AMPUNI SAJA, TRUS MASUKAN MANUSIA KESURGA,, GITU AJA KOQ REPOT. inilahh konsep bodoh dan konyol yang Staff IDI mati-matian untuk menggiring pembaca untuk mengikuti konsep Bodoh dan Konyol ini.

Padahal dalam Islam, dan Kristen ( Yakni yang diajarkan Yesus dan Perjanjian Lama) diajarkan seorang yang berdosa ingin dosanya diampuni yang diajarkan adalah:

-seorang bertaubat/ minta maaf /ampun kepada Tuhan yang maha pengampun
-berbuat baik, dalam hal ini semisal diajarkan Yesus, yakni memaafkan kesalahan orang lain
-terkadang disertai kaffarat, dalam Islam seperti menyembelih sapi, dan di dalam Perjanjian lama dikenal korban bakaran.
-Terdapat pembalasan, atau balasan fisik terhadap perbuatan dosa yang berat, semisal potong tangan, Bunuh, di Alkitab dijelaskan bagaimana balasan fisik atas dosa yang diperbuat.


Pembaca bisa berpikir dengan akal sehat, mana yang lebih logis dan masuk akal antara Teori Penebusan dosa atau Teori pengampunan dosa yang lebih masuk akal sebagai jalan keluar dari dosa?

Salam bagi kaum yang berfikir.

(Muhammad Mukhlis/dengan sedikit perubahan)
Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post