Ternyata BP,Pengasuh Sarapanpagi.org melakukan Kebohongan Publik?

Oleh : Id Amor
Situs Sarapanpagi.org adalah Situs Studi Alkitab & Pustaloka Kristian,yang diasuh oleh Bagus Pramono atau yang lebih dikenal dengan sebutan BP.
situs yang sering dikenal sebagai ‘bank data jawaban Kristian’ terhadap berbagai ‘gugatan’.dalam beberapa kesempatan diskusi dengan Netter Kristian,Situs tersebut seringkali dijadikan menjadi situs rujukan oleh Netter Kristen.
dan itu juga terjadi beberapa waktu yang lalu,ketika seorang Facebooker Kristian (Kal EL) menyampaikan sebuah Note di Akun Facebooknya,Yang berjudul “SIAPAKAH NABI YANG SEPERTI MUSA ???”,yang notabene catatan tersebut hanyalah copypaste dari tulisan BP yang ada di situs Sarapanpagi.org.
pada saat itu Penulis mencoba menanggapi note tersebut dan salah satunya adaah membahas tentang  Pembunuhan Massal Anak Anak di Masa Pemerintah Herodes,Fakta sejarah atau Sejarah Fiktif?
dan Penulis memulai pembahasan tersebut dengan dasar dari Penelitian seorang Master Perbandingan Agama dan juga Mantan Diaken Jerald F Dirk yang disampaikannya didalam bukunya The cross in the crescent,yang buku tersebut diterjemahkan : Salib Di Bulan Sabit yang diterbitkan oleh Penerbit Serambi.
1 .Cerita Pembunuhan Massal terhadap anak laki laki 2 tahun di masa Herodes hanya ada dalam Injil Karangan Matius
2. tak ada satupun sumber lain baik dari Injil Kanonik maupun Apokripa,atau dari sumber Netral yang menceritakan masalah ini.
3. Bahkan Sejarawan Yahudi pada Abad Pertama Flavious Yosephus adalah sejarahwan Yahudi yang paling terkenal.
tidak menceritakan masalah ini.
Maka ketika Facebooker Kristian mencopy paste sebuah Artikel yang menyatakan sebaliknya bahwa Sejarawan Flavious Yosephus menyebutkan kisah pembunuhan Massal dibukunya maka Penulis penasaran dengan klaim tersebut.
karena jelas dalam hal ini ada yang memberikan data yang tidak benar. maka penulis coba menelusuri Klaim tersebut,tetapi Fakta setelah ditelusuri oleh penulis sendiri hingga kini Klaim yang ternyata juga bersumber dari Tulisan BP pengasuh sarapanpagi.org tidak sesuai fakta.
maka kemudian Penulis coba klarifikasi kepada Admin sarapanpagi.org melalui Email. dan inilah Email dari penulis kepadanya:
================================
Klaim ini berdasarkan Fakta atau Fiktif?
Kamis, 17 Juni, 2010 21:51
Dari:
Melihat detail kontak
Kepada:
sarapanpagi@hotmail.com
Kepada Admin Sarapan Pagi
Perkenalkan saya Id Amor,orang yang sedang belajar tentang banyak hal .
Pada kesempatkan kali ini saya ingin konfirmasi sebuah Tulisan yang disampaikan oleh BP (Bagus Pramono/BP) yang kalau tidak salah merupakan Admin / Pendiri Group dan Web Sarapanpagi.org]
yang ingin saya minta penjelasan adalah Pernyataan ini :
================================================================
Pembunuhan terhadap anak-anak kecil oleh Herodes Agung dicatat dalam catatan sejarah sekuler:
Sejarahwan Flavius Josephus mencatat “banyak pembunuhan terjadi karena ramalan kedatangan seorang raja baru” (Antiquities 1.17.c.3). Yosephus juga mencatat Herodes Agung demikian: “He was no king but the cruel tyrant that ever ascended to a throne. He robbed his own people, torture whole communities; almost everyday someone was sentenced to death, even among his friends, his priests and family, including his wife and sons.” .
(He was no king, maksudnya he was just the made king by the Romans)
Anak-anaknya sendiri dibunuh oleh Herodes Agung, Aristobulus dan Antipater kedua anaknya itu dibunuhnya karena dianggap mengancam tahtanya pada th 7 dan 4 SM. Kaisar Agustus sambil bergurau mengatakan “lebih baik menjadi babi Herodes daripada menjadi anak-anak Herodes”.
Sumber lain, tulisan Macrobius dalam “Saturnal” 1.2.c.4, mengutip perkataan Kaisar Augustus bahwa Herodes pernah membunuh anak-anak di bawah usia 2 tahun, tetapi tidak disebutkan tempatnya.
Jangan lupa,Alkitab pun merupakan salah satu bukti sejarah, apakah Al~Qur’an pun demikian?. Alkitab memang tidak khusus ditulis sebagai buku sejarah (yang sesuai kriteria catatan sejarah masakini), tetapi kenyataannya Alkitab itu mengandung catatan sejarah, data-datanya menunjukkan kejadian-kejadian sejarah yang sejalan dengan para penulis sejarah di zamannya seperti karya Josephus/ Macrobius. Karena itu kita boleh bersyukur bahwa Alkitab tetap membuka kemungkinan untuk diandalkan, namun dengan catatan bahwa kita harus tetap terbuka akan penyelidikan kritik teks dan tidak lari mengunci diri dalam kepongahan ‘rasionalisme’ yang beranggapan bahwa semua produk sejarah itu pasti benar dan sejarah Alkitab itu dongeng.
================================================================
Tulisan tersebut ada di link ini
http://www.sarapanpagi.org/19-distorsi-matius-5-tangisan-rahel-vt646.html
dari Tulisan diatas yang paling mendasar untuk dibuktikan kebenarannya adalah :
1. Klaim Sejarahwan Flavius Josephus mencatat “banyak pembunuhan terjadi karena ramalan kedatangan seorang raja baru” (Antiquities 1.17.c.3
2. Tulisan Macrobius dalam “Saturnal” 1.2.c.4, mengutip perkataan Kaisar Augustus bahwa Herodes pernah membunuh anak-anak di bawah usia 2 tahun
saya sudah coba mengecek dari Klaim tersebut tetapi sampai saat ini tidak saya temukan bahwa Klaim tersebut sesuai dengan Fakta
Pertama Soal Tulisan Flavius Joshephus
Fakta didalam Tulisan Antiquities of the Jews – Book I.17.c.3 isinya seperti ini
CONCERNING THE DEATH OF ABRAHAM.
A LITTLE while after this Abraham died. He was a man of incomparable virtue, and honored by God in a manner agreeable to his piety towards him. The whole time of his life was one hundred seventy and five years, and he was buried in Hebron, with his wife Sarah, by their sons Isaac and Ismael.
bisa dicek disini!
http://www.sacred-texts.com/jud/josephus/ant-1.htm
Kedua soal Tulisan Macrobius
saya sudah mengeceknya tetapi juga tidak tidak sesuai dengan Klaim
bisa dicek disini
http://penelope.uchicago.edu/Thayer/L/Roman/Texts/Macrobius/Saturnalia/1*.html
Jadi saya berharap Admin Sarapan Pagi / Sdr Bagus Pramono bisa memberikan Penjelasan terhadap Klaim yang disampaikan tersebut adalah benar adanya bukan Klaim yang berdasarkan data Fiktif / akal akalan semata.
karena kalau tidak maka sama saja Sdr Bagus Pramono telah melakukan Kebohongan Publik
dan saya akan menunggu Penjelasannya,setidaknya dalam waktu satu minggu ( 7 X 24 jam )
Kalau dalam waktu tersebut tidak ada penjelasan mengenai hal ini maka itu bisa disimpulkan Sdr Bagus Pramono / BP membuat Klaim bukan Berdasarkan Fakta tetapi Berdasarkan data Fiktif.
Hormat Kami
Id Amor
waktu 7 x24 jam sudah terlewati,Fakta BP tidak memberikan Tanggapan kepada Penulis,maka kemudian Penulis sampaikan secara terbuka di Facebook.com,di GroupSarapanPagi Biblika Group
http://www.facebook.com/topic.php?topic=14227&post=53862&uid=66317595918#
dan ternyata apa yang disampaikan Penulis di Group tersebut bernasib sama dengan yang terjadi sebelumnya. Sdr BP sama sekali tidak memberikan tanggapan mengenai hal tersebut. maka setelah melihat yang terjadi seperti itu maka penulis menyampaikan Komentar :
Fakta sudah lebih dari 7 X 24 jam juga tidak ada tanggapan sama sekali,maka kemudian penulis menyampaikan pesan lagi
Sudah satu minggu disampaikan secara terbuka tetapi Fakta tak ada tanggapan dari Sdr Bagus Pramono /BP.
apa ini bukti tak terbantahkan Bahwa sdr BP tidak bisa mempertanggung jawabkan Tulisannya,karena apa yang disampaikan sebelumnya bukan berdasarakan data dan Fakta tetapi berdasarkan data fiktif.
kalau data yang diberikan itu benar mengapa tidak ada pembelaan diri bahwa data yang diberikannya adalah Benar adanya yang sesuai dengan Fakta
sebaliknya
kalau seandainya memang data yang diberikan salah apa begitu berat mengakui sebuah kesalahan?
dalam Tulisan BP tersebut ,ia coba ingin membandingkan antara Alkitab dan Al Qur’an ,untuk lebih jelas lagi akan saya kutip kembali :
Jangan lupa,Alkitab pun merupakan salah satu bukti sejarah, apakah Al~Qur’an pun demikian?. Alkitab memang tidak khusus ditulis sebagai buku sejarah (yang sesuai kriteria catatan sejarah masakini), tetapi kenyataannya Alkitab itu mengandung catatan sejarah, data-datanya menunjukkan kejadian-kejadian sejarah yang sejalan dengan para penulis sejarah di zamannya seperti karya Josephus/ Macrobius. Karena itu kita boleh bersyukur bahwa Alkitab tetap membuka kemungkinan untuk diandalkan,
Kalau BP ingin memperbandingkan Alkitab dengan Al Qur’an memang keduannya dilihat secara sekilas saja ada perbedaan yang sangat mendasar,dalam hal ini penulis pernah menulis masalah tersebut disini
yaitu

Pilih kitab cerita / dongeng atau kitab petunjuk manusia ?

Banyak sekali orang Kristian (yang juga sering menjadi fans FFI ) yang membanggakan bahwa kitabnya lebih lengkap dan terperinci dibandingkan Al Qur’an.
dan diantara mereka mempertanyakan ayat
أَفَغَيْرَ اللّهِ أَبْتَغِي حَكَماً وَهُوَ الَّذِي أَنَزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلاً وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْلَمُونَ أَنَّهُ مُنَزَّلٌ مِّن رَّبِّكَ بِالْحَقِّ فَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ
afaghayra allaahi abtaghii hakaman wahuwa alladzii anzala ilaykumu alkitaaba mufashshalan waalladziina aataynaahumu alkitaaba ya’lamuuna annahu munazzalun min rabbika bialhaqqi falaa takuunanna mina almumtariina
Al-An`aam:114
Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Al Quraan) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quraan itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.
الَر كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ
alif-laam-raa kitaabun uhkimat aayaatuhu tsumma fushshilat min ladun hakiimin khabiirin
Hud:001
Alif laam raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci [707], yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu,
dan dalam hal ini yang perlu dijelaskan adalah tentang pemahaman ‘terperinci’ dalam terjemahan tersebut…
apakah sama dengan pemahaman bahwa terperinci adalah bercerita / mengisahkan yang sedetail-detailnya?
maka kalau anggapan mereka kalau frase terjemahan terperinci tersebut seperti anggapan bahwa semua harus detail-sedetailnya seperti dongeng / sejarah.. maka mereka salah alamat memahami frase terjemahan tersebut!
karena Al-qur’an bukan kitab cerita tetapi kitab yang dijadikan petunjuk bagi manusia dan didalamnya memang ada kisah-kisah / cerita yang tujuannya jelas untuk pengajaran bagi manusia-manusia yang mau menggunakan akalnya
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُوْلِي الأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثاً يُفْتَرَى وَلَـكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلَّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
laqad kaana fii qashashihim ‘ibratun li-ulii al-albaabi maa kaana hadiitsan yuftaraa walaakin tashdiiqa alladzii bayna yadayhi watafshiila kulli syay-in wahudan warahmatan liqawmin yu/minuuna
[12:111] Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
dan ini bisa dilihat dari susunannya…
dan untuk mempermudah saya akan coba memberikan contoh beberapa pembuka surat didalam Al-qur’an
1 Qs Al baqarah 1:1-5الم
alif-laam-miim
[2:1] Alif laam miin.10
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
dzaalika alkitaabu laa rayba fiihi hudan lilmuttaqiina
[2:2] Kitab11 (Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,12
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
alladziina yu/minuuna bialghaybi wayuqiimuuna alshshalaata wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna
[2:3] (yaitu) mereka yang beriman13 kepada yang ghaib,14 yang mendirikan shalat,15 dan menafkahkan sebahagian rezki16 yang Kami anugerahkan kepada mereka.
والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
waalladziina yu/minuuna bimaa unzila ilayka wamaa unzila min qablika wabial-aakhirati hum yuuqinuuna
[2:4] dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu,17 serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.18
أُوْلَـئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
ulaa-ika ‘alaa hudan min rabbihim waulaa-ika humu almuflihuuna
[2:5] Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.19
2. Qs Ali Imran
الم
alif-laam-miim
[3:1] Alif laam miim.
اللّهُ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
allaahu laa ilaaha illaa huwa alhayyu alqayyuumu
[3:2] Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya181.
نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ
nazzala ‘alayka alkitaaba bialhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi wa-anzala alttawraata waal-injiila
[3:3] Dia menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
مِن قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَأَنزَلَ الْفُرْقَانَ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِ اللّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَاللّهُ عَزِيزٌ ذُو انتِقَامٍ
min qablu hudan lilnnaasi wa-anzala alfurqaana inna alladziina kafaruu bi-aayaati allaahi lahum ‘adzaabun syadiidun waallaahu ‘aziizun dzuu intiqaamin
[3:4] sebelum (Al Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan182. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
3. Qs An nisa
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakumu alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zawjahaa wabatstsa minhumaa rijaalan katsiiran wanisaa-an waittaquu allaaha alladzii tasaa-aluuna bihi waal-arhaama inna allaaha kaana ‘alaykum raqiiban
[4:1] Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya263 Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain264, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
وَآتُواْ الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَ تَتَبَدَّلُواْ الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوباً كَبِيراً
waaatuu alyataamaa amwaalahum walaa tatabaddaluu alkhabiitsa bialththhayyibi walaa ta/kuluu amwaalahum ilaa amwaalikum innahu kaana huuban kabiiraan
[4:2] Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
dan sekarang kita bandingan dengan ayat-ayat alkitab..
1. kitab kejadian 1:1-5
1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
1:3 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
2. kitab keluaran 1: 1-6
1:1 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
1:2 Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda;
1:3 Isakhar, Zebulon dan Benyamin;
1:4 Dan serta Naftali, Gad dan Asyer.
1:5 Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir.
1:6 Kemudian matilah Yusuf, serta semua saudara-saudaranya dan semua orang yang seangkatan dengan dia.
3. mat :1-1
1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.
1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya,
1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram,
atau juga bisa lihat lukas 1 (kebetulan ada netter kristen yang coba membandingkan kisah alkitab dan al qur’an) ia menyodorkan ayat-ayat ini..
1:1 Teofilus yang mulia, Banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita,
1:2 seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman.
1:3 Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu,
1:4 supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu sungguh benar.
1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
maka sangat jelas sekali format alkitab dan Al-qur’an sangat berbeda sekali…
maka dengan melihat sekilas saja, maka mana kitab cerita / dongeng dan mana kitab petunjuk / pengajaran bagi manusia sudah begitu mudah dibedakannya..
maka mana yang akan anda pilih?
dan persoalan yang sangat Krusial yang dibanggakan BP tentang klaim apa yang tercatat didalam Alkitab sejalan penulis sejarah di zamannya seperti karya Josephus/ Macrobius sampai saat ini ia tidak mampu menunjukan bukti bahwa data yang disampaikan adalah data valid bukan data Fiktif.

Kami sangat menghargai komentar pembaca sekalian, baik saran, kritik, bantahan dan lain sebagainya. 
Bagi pembaca yang ingin berkomentar silahkan untuk login dengan mengklik Login di Tombol Login komentar dan pilih akun yang ingin anda gunakan untuk Login, Bisa dengan Facebook, Twitter, Gmail dsb. 
 peraturan komentar: 
1. komentar pendek atau panjang tidak masalah, baik lebih dari satu kolom juga tidak apa-apa. 
2. komentar menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar tidak berbelit-belit. 
3. tidak menggunakan kata-kata kotor, hujat atau caci maki
4. langsung pada topik permasalahan

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post