1 Pendahuluan
Latar
belakang Saya menulis ini dalam rangka mengkonter dan
meluruskan fitnahan missionaris, mereka mengatakan alquran telah
anakronisme dalam kisah nabi yusuf sewaktu di mesir, karena yusuf
menyebut AL-AZIZ kepada tuannya, menurut mereka sangat bertentangan
dengan alkitab, Mereka mengatakan sangat konyol nabi yusuf menyebut
firaun dengan AL-AZIZ karena di alkitab yang berkuasa pada jaman yusuf
adalh firaun, nah benarkah tuduhan ini?? nah mari kita bahas Gelar
"RAJA/ AL-AZIZ" dan "FIRAUN" ini secara berimbang seperti yang
diterangkan di
kedua kitab suci yakni Alquran dan Alkitab.
(note: ini hampir sama kasusnya ketika para missionaris mempersoalkan kisah HAMAN di alquran dan membandingkannya dengan kisah haman di KITAB ESTER dan terbukti alquran benar)
(note: ini hampir sama kasusnya ketika para missionaris mempersoalkan kisah HAMAN di alquran dan membandingkannya dengan kisah haman di KITAB ESTER dan terbukti alquran benar)
Raja-raja Mesir kuno dalam
alkitab pada masa Abraham, Yusuf dan Musa terus-menerus
dikaitkan dengan Gelar
'Firaun', Namun dalam Al-Qur'an dalam hal ini agak berbeda, yang
berkuasa di
Mesir pada jaman Yusuf dipanggil "Raja" (Arab, Malik); sedangkan
Alkitab telah menamainya "Firaun". Adapun raja yang memerintah pada
masa Musa Al-Qur'an berulang kali menyebutnya "Firaun" (Arab,
Fir`awn),jadi pada jaman musa al-quran dan alkitab adalah paralel, dalam
pembahasan selanjutnya saya akan mempertajam mengenai kisah yusuf
sewaktu di mesir.
Ketika terjadi perbedaan pemahaman
antara hal-hal kecil narasi Alkitab dan Alquran secara kontekstual, maka lebih
arif bagi kita untuk menempatkan perbedaan narasi ini dengan mengkaji dan
menyelidiki dari data-data arkeologis dan historis kemesiran purba (EGYPTOLOGY).
Sehingga di dapat data yang akurat.
2. PENGGUNAAN KATA PHARAOH
DALAM BIBLE
- PHARAO JAMAN NABI IBRAHIM A.S
יז וַיְנַגַּע יְהוָה אֶת-פַּרְעֹה נְגָעִים גְּדֹלִים, וְאֶת-בֵּיתוֹ, עַל-דְּבַר שָׂרַי, אֵשֶׁת אַבְרָם.
Tetapi TUHAN menimpakan tulah yang hebat kepada PHARAOH (Firaun),
demikian juga kepada seisi istananya, karena Sarai, isteri Abram itu. (GEN
12:17)
יח וַיִּקְרָא פַרְעֹה, לְאַבְרָם, וַיֹּאמֶר, מַה-זֹּאת עָשִׂיתָ לִּי; לָמָּה לֹא-הִגַּדְתָּ לִּי, כִּי אִשְׁתְּךָ הִוא.
יח וַיִּקְרָא פַרְעֹה, לְאַבְרָם, וַיֹּאמֶר, מַה-זֹּאת עָשִׂיתָ לִּי; לָמָּה לֹא-הִגַּדְתָּ לִּי, כִּי אִשְׁתְּךָ הִוא.
Lalu
PHARAOH memanggil Abram serta berkata: "Apakah yang kauperbuat ini
terhadap aku? Mengapa tidak kauberitahukan, bahwa ia isterimu? (GEN 12:18)
- PHARAO DI ZAMAN NABI YUSUF A.S
יד וַיִּשְׁלַח
פַּרְעֹה וַיִּקְרָא אֶת-יוֹסֵף, וַיְרִיצֻהוּ מִן-הַבּוֹר; וַיְגַלַּח
וַיְחַלֵּף שִׂמְלֹתָיו, וַיָּבֹא אֶל-פַּרְעֹה.
Kemudian Firaun
menyuruh memanggil Yusuf. Segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur
dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. (Gen 41;14)
כה וַיֹּאמֶר יוֹסֵף אֶל-פַּרְעֹה, חֲלוֹם פַּרְעֹה אֶחָד הוּא: אֵת אֲשֶׁר הָאֱלֹהִים עֹשֶׂה, הִגִּיד לְפַרְעֹה.
כה וַיֹּאמֶר יוֹסֵף אֶל-פַּרְעֹה, חֲלוֹם פַּרְעֹה אֶחָד הוּא: אֵת אֲשֶׁר הָאֱלֹהִים עֹשֶׂה, הִגִּיד לְפַרְעֹה.
Lalu kata Yusuf kepada Firaun: "Kedua mimpi tuanku
Firaun itu sama. Allah telah memberitahukan kepada tuanku Firaun apa yang
hendak dilakukan-Nya. (Gen 41:25)
מו וְיוֹסֵף, בֶּן-שְׁלֹשִׁים שָׁנָה, בְּעָמְדוֹ, לִפְנֵי פַּרְעֹה מֶלֶךְ-מִצְרָיִם; וַיֵּצֵא יוֹסֵף מִלִּפְנֵי פַרְעֹה, וַיַּעֲבֹר בְּכָל-אֶרֶץ מִצְרָיִם.
Yusuf berumur
tiga puluh tahun ketika ia menghadap PHARAOH, raja Mesir itu. Maka pergilah
Yusuf dari depan PHARAOH, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir. (Gen 41:46)מו וְיוֹסֵף, בֶּן-שְׁלֹשִׁים שָׁנָה, בְּעָמְדוֹ, לִפְנֵי פַּרְעֹה מֶלֶךְ-מִצְרָיִם; וַיֵּצֵא יוֹסֵף מִלִּפְנֵי פַרְעֹה, וַיַּעֲבֹר בְּכָל-אֶרֶץ מִצְרָיִם.
- PHARAOH DI ZAMAN NABI MUSA
טו וַיִּשְׁמַע
פַּרְעֹה אֶת-הַדָּבָר הַזֶּה, וַיְבַקֵּשׁ לַהֲרֹג אֶת-מֹשֶׁה;
וַיִּבְרַח מֹשֶׁה מִפְּנֵי פַרְעֹה, וַיֵּשֶׁב בְּאֶרֶץ-מִדְיָן וַיֵּשֶׁב
עַל-הַבְּאֵר.
Dan Firaun telah
mendengar hal itu, lalu ia berupaya untuk membunuh Musa. Namun, Musa melarikan
diri dari hadapan Firaun dan tinggal di tanah Midian, dan dia duduk-duduk di
tepi sebuah sumur. (EX 2:15)
א וַיֹּאמֶר יְהוָה אֶל-מֹשֶׁה, רְאֵה נְתַתִּיךָ אֱלֹהִים לְפַרְעֹה; וְאַהֲרֹן אָחִיךָ, יִהְיֶה נְבִיאֶךָ.
א וַיֹּאמֶר יְהוָה אֶל-מֹשֶׁה, רְאֵה נְתַתִּיךָ אֱלֹהִים לְפַרְעֹה; וְאַהֲרֹן אָחִיךָ, יִהְיֶה נְבִיאֶךָ.
Dan berfirmanlah {YHW } TUHAN kepada Musa,
"Lihatlah, Aku telah mengangkat engkau menjadi seperti {Elohim } Allah
bagi Firaun, dan Harun kakakmu akan menjadi nabimu. (EX 7:1)
טו וַיָּבֹאוּ, שֹׁטְרֵי בְּנֵי יִשְׂרָאֵל, וַיִּצְעֲקוּ אֶל-פַּרְעֹה, לֵאמֹר: לָמָּה תַעֲשֶׂה כֹה, לַעֲבָדֶיךָ.
טו וַיָּבֹאוּ, שֹׁטְרֵי בְּנֵי יִשְׂרָאֵל, וַיִּצְעֲקוּ אֶל-פַּרְעֹה, לֵאמֹר: לָמָּה תַעֲשֶׂה כֹה, לַעֲבָדֶיךָ.
Sebab, kuda-kuda Firaun beserta kereta perangnya dan pasukan
berkudanya telah masuk ke dalam laut, lalu {YAHWEH } TUHAN mengembalikan air
laut atas mereka; dan bani Israel berjalan di tanah yang kering di
tengah-tengah laut. (EX 15:19)
3. PENGGUNAAN KATA MALIK (RAJA) DAN PHARAOH DALAM ALQURAN
Beberapa
contoh penggunaan kata-kata "Raja" dan
"Firaun" disajikan di bawah ini, dan diambil dari cerita musa dan Yusuf.
dan saya tidak akan membahas KATA PHARAOH dalam kisah ibrahim menurut
versi alquran karena memang tidak ada.
PADA ZAMAN NABI MUSA AS
Sebagai contoh saya Tuliskan beberapa ayat berikut ini:
[43:51] Dan
Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah
kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir
di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat(nya)?
[14:6] Dan
(ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah ni'mat Allah
atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan)
pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kamu dengan siksa yang pedih,
mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu, membiarkan hidup anak-anak
perempuanmu; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari
Tuhanmu".
[28:32] Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mu'jizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik"
ZAMAN NABI YUSUF AS
sebagai contoh saya tuliskan beberapa ayat saja:
Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka
dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina
yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh
bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai
orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku
itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi." (QS 12;43)
Raja berkata: "Bawalah dia
kepadaku." Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf:
"Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya
wanita-wanita yang telah melukai tangannya. Sesungguhnya Tuhanku, Maha
Mengetahui tipu daya mereka." (QS 12:50)
Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya". (QS 12:72)
Selain ada panggilan KING (RAJA), ada lagi sebutan AL-AZIZ kepada istri tuannya:
[12:30] Dan
wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk
menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya
itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam
kesesatan yang nyata."
BAHKAN SETELAH YUSUF DI ANGKAT JADI PEJABAT DI MESIR, SAUDARA-SUDARA YUSUF YANG SEBELAS, MENYEBUT YUSUF DENGAN AL-AZIZ
[12:88] Maka
ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz,
kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang
membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan
untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi
balasan kepada orang-orang yang bersedekah".
|
Dalam versi alquran di
terangkan sangat jelas bahwa nabi yusuf AS menyebut yang berkuasa saat itu di
mesir adalah bergelar RAJA bukan FIRAUN/PHARAOH, dan yusuf juga
menyebut Tuan yang telah membelinya dengan sebutan AL-AZIZ kenapa bisa
jadi begini??? mari kita baca kronologis sejarahnya di bawah ini.
NABI IBRAHIM, YUSUF DAN
MUSA AS DALAM SEJARAH KEMESIRAN PURBA
URUTAN SEJARAH MESIR KUNO
Dynasties
|
Dates BCE (approx.)
|
Period
|
Some Royal names associated with Period
|
4500-3150
|
Predynastic
|
||
1 & 2
|
3150-2700
|
Thinite Period
|
Narmer-Menes, Aha, Djer, Hetepsekhemwy, Peribsen
|
3 - 6
|
2700-2200
|
Old Kingdom
|
|
7 - 11
|
2200-2040
|
First Intermediate
|
Neferkare, Mentuhotpe, Inyotef
|
11 & 12
|
2040-1674
|
Middle Kingdom
|
|
13 - 17
|
1674-1553
|
Second Intermediate
|
|
18 - 20
|
1552-1069
|
New Kingdom
|
|
21 - 23
|
1069-747
|
Third Intermediate
|
Smendes, Shoshenq, Osorkon, Takelot
|
24 - 26
|
747-525
|
Late Period
|
Piankhy, Taharqa, Psammetichus
|
27
|
525-404
|
First Persian Period
|
Cambyses, Darius, Xerxes, Artaxerxes
|
28 - 30
|
404-343
|
Dynasties 28 - 30
|
Amyrtaeus, Nepherites, Nectanebo
|
343-332
|
Second Persian Period
|
Artaxerxes, Arses, Darius, Khababash
|
|
332-395 CE
|
Greco-Roman
|
Alexander the Great, Ptolemy, Cleopatra, Augusts,
Tiberius, Nero, Domitian.
|
Sumber: Nicolas Grimal A History of Ancient Egypt
Pada
bagian ini Saya
akan mencoba untuk menetapkan usia Patriarkal untuk Ibrahim, Yusuf dan
Musa
berdasarkan teori yang otoritatif dari sumber-sumber Yahudi dan Kristen
dan dari beberapa penemuan-penemuan arkeologi baru-baru ini. Kisah-kisah
para leluhur sebagian
besar dapat ditemukan dalam dua buku pertama dalam Alkitab yaitu kitab
Kejadian dan Kitab Keluaran. yang perlu kita perhatikan dari para
pakar-pakar alkitab itu sendiri mengenai perjanjian lama terutama pada
kitab KELUARAN DAN KEJADIAN, hal yang sedikit mengejutkan bagi kita
menurut pakar bible bahwa KITAB-KITAB INI ini mengandung percampuran
detail sejarah, interpretasi-interpretasi yang akan datang dan sebuah
legenda. William Neil's One Volume Bible mengatakan:
Dalam kitab Keluaran, seperti dalam Kitab Kejadian,catatan
sejarah tidak berdasar catatan sejarah faktual akan tetapi hampir keseluruhan
dalam bible berupa narasi-narasi yang
terdiri dari campuran peristiwa sejarah, interpretasi teologis dari
peristiwa ini dan penambahan-penambahan legendaris yang alami saling tumpuk
menumpuk dan berbaur menjadi satu, sangat sulit bagi kita untuk mengurainya,
seperti sulitnya kita mengurai benang kusut
KAPAN IBRAHIM MEMASUKI MESIR?
Telah
dicatat oleh Noth bahwa
para sarjana tidak menyepakati tanggal umur
Patriark dan kasus nabi Ibraham karena hal ini masih dalam tahap
perdebatan sengit di kalangan para pakar sejarah, Apakah Abraham
termasuk ke era c. 2000-1700
SM (Albright, de Vaux, Glueck, Wright, dll)? Atau abad ke-17 SM
(Cornelius dan Rowley) ? Atau ke SM abad ke-14 (Gordon) ? Seorang pakar
ternama bernama K.A Kitchen
telah menyurvei beberapa literatur tentang penanggalan periode ketika
Abraham hidup
dengan meneliti ke peristiwa besar dan detail dalam narasi Patriarkal
dan
menghubungkannya dengan sejarah eksternal. Tampaknya tanggal yang paling
mungkin untuk menempatkan Abraham akan menjadi c. 2000-1700 SM. Hal ini
tampaknya menjadi pandangan yang paling luas yang paling disetujui dan
didukung oleh bukti-bukti
eksternal. Sebagai contoh, setelah penelahaan mendalam dan panjang lebar
tentang historisitas peristiwa seputar narasi Abraham dalam kitab
Kejadian,
Anchor Bible Dictionary mengatakan:
Untuk
menempatkan Abraham pada awal milenium Kedua SM Oleh karena itu, sangat berkesinambungan.
Menurut Kamus
Dictionary Of Proper Names And Places In The Bible, under "Abraham",
kita bisa baca:
Sejarah Nabi Ibrahim AS
(sekitar 1850 SM) ... ..(16)
Penanggalan yang
sama juga didukung oleh The Lion Handbookencyclopedia To The Bible,New
Bible Dictionary,The Eerdmans Bible Dictionary,Harper's Bible
Dictionary, Encyclopedia Of The Bible,The International Standard Bible
Encyclopedia and Pierre Montet among others..
Sehingga penanggalan c.
2000-1700 SM akan menempatkan Abraham dalam periode sesuai dengan waktu antara
Kerajaan Lama dan Kerajaan Tengah Mesir kuno.
KAPAN NABI YUSUF AS
MASUK MESIR?
Alur
Mesir dalam narasi
Yusuf (Kejadian 39-50) telah menarik sejumlah besar pakar kemesiran Kuno
(EGYPTOLOGY) serta sarjana Alkitab yang menaruh minat yang besar dalam
ilmu pengetahuan Mesir.
Meskipun beberapa sarjana telah menolak kisah Yusuf dalam Alkitab
sebagai sebuah buku"novel", Vergote dan Rowley, bekerja dalam
batas-batas kritik berdasar sumber tradisional, namun melihat narasi
yusuf sebagai sejarah. Mereka menempatkan
cerita nabi yusuf dalam Periode Pemerintahan Baru dan Vergote bahkan
menegaskan kembali nanti. Tepat sebelum Vergote di pertengahan 1950-an,
sarjana Belanda Jozef Janssen juga menggunakan Egyptology untuk membahas
aspek
yang berbeda dari cerita yusuf. Dia menyimpulkan bahwa bahan yang di
kaji dalam
egyptological dalam alur cerita yusuf menunjukkan keberadaan bukti
otentik tentang
Mesir kuno, meskipun tidak menjawab semua pertanyaan. Seperti Vergote,
ia tampaknya
lebih memilih periode penanggalan Kerajaan Baru, Berikutnya datang
seorang monografi berpengaruh Donald Redford pada tahun 1970 pada kisah
Yusuf yang
memasukan bagian-bagian cerita-cerita dengan latar belakang Mesir,
Redford
mengakui bahwa ada unsur-unsur kemesiran yang ia hadirkan dalam
ceritanya dan ia berpendapat bahwa
mereka menunjuk ke Periode Saite-Persia (yaitu, akhir abad ketujuh dan
keenam
SM).
Kenneth Kitchen
telah
mengkritik penanggalan yang dikemukakan oleh
kedua ahli yakni Vergote dan Redford dengan menunjukkan bahwa
bukti-bukti yang mereka jelaskan tidak sesuai fakta-fakta sejarah di
lapangan. kenneth dengan tegas menyatakan bahwa periode narasi masuknya
YUSUF yang sebenarnya justru mengacu ke Periode Menengah Kedua (c.
1674-1553 SM) pada masa HEQA KHAWASET dalam hieroglyph tertulis HqA-xAs.wt (bahasa mesir) atau Hyksos (Ὑκσώς, Ὑξώς) dalam bahasa yunani atau الملوك الرعاة (bahasa arab) ketiga kata istilah ini mempunya arti " PENGUASA ASING" berdasarkan bukti dari Kitab Kejadian dan
membandingkannya dengan sejarah Mesir kuno (NOTE: istilah hyksos dikemukakan pertama kali oleh seorang rahib sekaligus sejarawan mesir bernama MANETHO sekitar tahun 3 SM).
Hyksos berasal dari
sekelompok campuran Semit-Asiatik yang menyusup ke Mesir selama Kerajaan Tengah
dan menjadi penguasa Mesir Hilir selama Periode Menengah Kedua (c. 1674-1553
SM). Pandangan terbaik ini didukung oleh berbagai bukti dan
berbagai penyelidikan ilmiah mayoritas para pakar dan sarjana bahwa
mereka secara sepakat mengatakan bahwa dengan pasti bahwa Yusuf datang
ke Mesir pada masa Hyksos. The Nelson
Illustrated Bible Dictionary menjelaskan bahwa kenaikan Yusuf ke posisi penting
hanya bisa terjadi di bawah pemerintahan Hyksos:
... Stabilitas Mesir melemah dan bahwa periode
antara kedua kelemahan (1750-1570 SM) segera dimulai.
Selama periode melemahnya dinasti ini,
banyak orang-orang non-Mesir datang dan memasuki negara itu. Sekelompok orang yang disebut Hyksos
("penguasa dari negeri asing") mengambil alih bangsa mesir, Kenaikan
Yusuf ke posisi penting di rumah Potifar (Kejadian 39) dan pengangkatannya ke
tugas mengumpulkan gandum selama tahun banyak (Kejadian 41) yang dimungkinkan
karena orang asing lain memiliki tempat signifikan dalam pemerintahan Hyksos.
Demikian pula, The Lion
Handbook To The Bible mengatakan bahwa:
Firaun dari ... waktu Yusuf mungkin milik
tanggal 13/15 dinasti ... (Kerajaan Tengah dan setelah), ketika banyak orang
asing menemukan pekerjaan di Mesir di berbagai tingkatan, dari budak pelayan
tinggi (seperti Joseph bawah Potifar, Kejadian 39 : 1-4)
Demikian juga, The
Jewish Encyclopedia menyatakan bahwa:
Mereka yang menganggap
cerita Yusuf sebagai sebuah sejarah umumnya berpendapat bahwa Firaun yang telah
mengangakat Yusuf menjadi penguasa Mesir
adalah salah satu raja Hyksos. .
Pandangan yang sama juga diterima oleh Montet
Meskipun tidak menyangkal inti sejarah Joseph "novel", The
Anchor Bible Dictionary mengatakan:
Dokumen-dokumen lain
membuktikan invasi Hyksos, orang Semit yang merebut kekuasaan politik Mesir
selama periode 1700-1550 SM ... Ada kemungkinan bahwa orang-orang ini lebih
menguntungkan untuk orang-orang seperti Yusuf dan keluarganya, dan juga mungkin
bahwa referensi ke firaun "yang tidak tahu yusuf" (Kel 1:. 8)
mengingat masa ketika kepemimpinan Hyksos di Mesir ditolak demi sebuah dinasti
baru raja asli Mesir
Ada juga tambahan bukti lain yang dapat membantu untuk
menjelaskan lebih lanjut tentang periode sejarah ditempati oleh Yakub, Yusuf
dan saudara-saudaranya. Ada jejak dari nama YA'KUB dalam hieroglif
Mesir kuno - dalam daftar raja-raja Hyksos terakhir - yang muncul dan
memperkuat teori bahwa kenaikan Yusuf ke posisi penting di Mesir terjadi selama
periode Hyksos (lihat Lampiran A di bawah), bahkan The Interpreter's Dictionary Of The
Bible menyatakan bahwa nama-nama Semit (yakub) dalam pemerintahan Hyksos
semakin memperkuat fakta bahwa yusuf hidup berada di jaman hyksos sehingga
yusuf mempunyai peluang besar untuk naik menjadi pejabat tinggi di pemerintahan
mereka:
Fakta-fakta menunjukan bahwa seorang asing
tidak bisa memegang jabatan tinggi di
pemerintah Mesir kecuali hanya terjadi dalam pemerintahan Hyksos, karena hyksos
sendiri orang asing asing. Bahkan, salah satu penguasa mereka memakai nama
Yakub-Har.
Kesimpulannya, masuknya
Yusuf di Mesir yaitu pada Periode Menengah Kedua (c. 1674-1553 SM), saat dimana
Hyksos memerintah Mesir.
KAPAN MUSA MEMASUKI MESIR?
Penempatan
Musa dalam
sejarah Mesir kuno tidak seperti perdebatan yang terjadi pada Ibrahim.
Para ahli
telah mencoba untuk menemukan periode yang tepat yang diduduki oleh
Musa dalam sejarah dan akhirnya para ahli menemukan titk terang bahwa
periode musa yang tepat berada di titik dalam Kerajaan Baru, dari
Tuthmose II
(c. 1493-1479 SM) ke Menenptah (c. 1212-1202 SM). Menurut Kamus Of
Proper Name Dan Tempat Dalam Alkitab, di bawah "Musa":
Karir Musa terungkap
ca. 1250, tanggal berlaku umum untuk Eksodus.
Demikian pula,
Encyclopaedia Judaica menggambarkan Musa sebagai:
... Pemimpin, nabi, dan pemberi hukum (paruh
pertama abad ke-13 SM). Tanggal ini juga didukung oleh The Universal Jewish
Encyclopedia yang mengatakan:
Periode di mana Musa rupanya tinggal adalah
kuartal ketiga atau keempat 13 SM; oleh karena sangat sesuai dengan masa hidup
Ramses II yang merupakan pharoh Eksodus.
Gambar di atas adalah penggalian arkeologis di daerah Tell el-Habua atau Tell-Huba
dan setelah penelitian umur artefak dengan metode carbon mengacu pada
jaman hyksos yang mana menunjuk ke zaman nabi yusuf ketika beliau
tinggal di mesir hingga diangkat jadi pejabat
gambar
di atas adalah peninggalan lukisan salah seorang hyksos bani hasan
berumur 1890 sm, lukisan ini berada di sebuah makam yang terletak di
dinding jurang terjal yang menghadap kesungai nil, tepatnya di daerah
antara cairo dan luxor, peninggalan hyksos, salah satu orang dalam
lukisan itu di kenali bernama raja abisha dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa aram
5. modern Studi
Linguistik Mengenai asal KATA "Firaun"
Demikian pula, Die
Sprache Der Pharaonen Großes Handwörterbuch Ägyptisch, kamus Mesir-Jerman
ringkas di bawah entri "per-aa" megatakan:
The Egyptologist Inggris terkenal Sir Alan
Gardiner membahas istilah Firaun dan mengutip contoh awal dari penerapan untuk
raja, pada masa pemerintahan Amenophis IV (fl c.1352 -. 1338 SM) seperti yang
tercatat dalam Kahun Papyrus. Mengenai Firaun istilah, Gardiner mengatakan:
Dalam buku Hieroglif Mesir, yang diterbitkan
oleh British Museum, kita menemukan pengenalan yang layak untuk karakter
hieroglif yang mewakili kata-kata "Raja" dan "Firaun".
Sekali lagi kita menemukan bahwa Firaun gelar pharaoh digunakan untuk menunjuk
raja dari Kerajaan Baru Periode keatas:
Historisitas gelar Firaun sekali lagi memberikan memberikan
cambuk bagi penganut TEORI SEMBRONO TUKANG FITNAH bahwa bagian dari Al-Qur'an
tersebut diduga disalin dari Alkitab. Jika hieroglif Mesir yang lama mati dan
cerita Alkitab karya akurat memori rakyat, maka dari mana Nabi Muhammad
mendapatkan informasi nya? Al-Qur'an menjawab: QS 53: 2-5:
Apa yang ILMU
KEBAHASAAN modern dan pakr-pakar Mesir Kuno berhasil ungkapkan mengenai asal kata "Firaun" dan penggunaannya di
Mesir kuno? Tempat terbaik untuk memulai penyelidikan adalah dengan menyelidiki
ke dalam materi yang berkaitan dengan peradaban Mesir kuno. Mari kita mulai
dengan melihat entri "per-aa" atau "Firaun" di Wörterbuch
Der Aegyptischen Sprache, kamus paling otoritatif hieroglif Mesir kuno.
Figure 1: Entry in "Wörterbuch Der
Aegyptischen Sprache" showing the hieroglyph for "per-aa" or
"Pharaoh".
|
Ada tiga entri yang
berbeda disebutkan dalam Wörterbuch Der Aegyptischen Sprache untuk kata
"per-aa":
"Rumah besar" sebagai penunjukan
istana raja di Periode Kerajaan Lama.
"Istana" =
kediaman raja dan penduduk lainnya.
Sebagai sebutan raja.
Karena Dinasti ke-18 dari Kerajaan Periode Baru, kata Mesir untuk "RAJA".
INILAH penggunaan kata
PER-AA di Kerajaan Baru dan Lama seperti yang
digarisbawahi dalam merah. Dalam Periode Pemerintahan Baru, kata
"per-aa" ditujukan untuk Firaun, setiap Firaun, yaitu, raja Mesir.
Tapi di Periode Pemerintahan Lama, kata itu berarti "istana Raja",
"rumah besar", atau dilambangkan rumah besar raja. Tidak mengherankan
Lexikon Der Ägyptologie - sebuah ensiklopedia ilmu pengetahuan Mesir - di bawah
entri "Pharao" mengatakan bahwa kata ini digunakan untuk menunjukkan
orang raja dari Kerajaan Baru Periode seterusnya.
ardiner juga mengutip
dua contoh paling awal di bawah Tuthmosis III (fl c.1479 -. 1425 SM) (. fl
c.1401 - 1390 SM) dan Thumosis IV (seperti yang disebutkan dalam catatan kaki
nya 10 di atas), sedangkan Hayes telah menerbitkan sebuah ostracon dari
pemerintahan gabungan Hatshepsut ( c.1478-1458 SM) dan Tuthmosis III
(c.1479-1425 SM) yang dua kali mengacu pada
"Firaun".
Demikian pula, di bawah
entri "Firaun", British Museum tentang Kamus Mesir Kuno menegaskan
bahwa PHARAOH pertama kali digunakan untuk merujuk kepada raja pada Periode
Kerajaan Baru.
PHARAOH: Istilah yang digunakan secara teratur
oleh penulis modern untuk merujuk kepada raja Mesir. Kata adalah bentuk Yunani
dari frase Mesir kuno per-aa ('rumah besar') yang awalnya digunakan untuk
merujuk pada istana raja bukan raja. The 'rumah besar' bertanggung jawab untuk
pajak yang kurang 'rumah' (perw), seperti tanah kuil dan perkebunan swasta.
Dari Raya New (1550-1069 SM) dan seterusnya, istilah ini digunakan untuk
merujuk pada raja sendiri.
The Nelson Illustrated
Bible Dictionary setuju dengan penelitian linguistik modern dan negara-negara
mengenai "Firaun":
Gelar raja-raja Mesir sampai 323BC. Dalam
bahasa Mesir kata Firaun berarti "rumah besar." Kata ini awalnya
digunakan untuk menggambarkan istana raja. Sekitar tahun 1500 SM istilah ini
diterapkan untuk raja.
Namun, hal ini telah
diklaim oleh misionaris Andrew Varga bahwa:
Alkitab menggunakan istilah Firaun Mesir jelas
untuk merujuk kepada Raja Mesir. Kata Firaun, atau "Great House" yang
sejatinya mengacu pada pemerintah, atau istana raja. Karena Firaun adalah
penguasa mutlak Mesir, pemerintah dan raja adalah satu dan sama.
Untuk mulai dengan,
kata "Firaun" tidak digunakan untuk merujuk kepada
"pemerintah" raja tapi ke istananya. Dengan penipuan sepotong
informasi kecil ini, misionaris dengan nyaman MENGABURKAN KATA PHARAOH dari
setiap dari kesulitan penjelasan kronologis Bibel dengan membuat kata "Firaun" sama
artinya dengan "pemerintah." Meskipun deskripsi yang salah ini
mungkin tidak menjadi masalah dalam alam imajinatif para misionaris,
Ada perbedaan yang
jelas antara kata-kata "Firaun" dan "Raja" sebelum Periode
Kerajaan Baru. Namun, di Kerajaan Zaman Baru, perbedaan ini telah dihapus dan
kata "Firaun" adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada raja
sendiri, seperti yang telah kita lihat dari pembahasan di atas. Sama seperti
Vargo, upaya sia-sia telah dilakukan oleh Yahuda untuk menunjukkan bahwa
peristiwa-peristiwa dalam Alkitab Ibrani yang berlimpah didukung oleh sejarah
sekuler. Yahuda mengklaim bahwa penggunaan "Firaun" selama masa Yusuf
benar dari sudut pandang sejarah Mesir. [60] Ia menegaskan bahwa Firaun telah
menjadi "penunjukan permanen" dari raja Mesir. Ini jelas salah. Sial
baginya, Vergote telah menunjukkan bahwa pandangannya tidak didukung oleh
catatan sejarah Mesir dan bahwa kata "Firaun" digunakan untuk merujuk
kepada raja hanya dalam Periode Kerajaan Baru. Istilah "Firaun"
yang digunakan dalam Alkitab Ibrani pada masa Abraham dan Yusuf untuk penguasa
Mesir adalah anakronistik. Hal ini juga ditegaskan oleh mencatat Egyptologist
Toby Wilkinson yang yang jelas menyatakan dalam bukunya The Thames & Hudson
Kamus Dari Mesir Kuno bahwa:
Firaun: Istilah yang
digunakan untuk raja Mesir kuno. Kata ini berasal via Yunani dari kata kuno
Mesir per-aa ('rumah besar', istana). Awalnya diterapkan pada kediaman
kerajaan, itu digunakan dari Dinasti ke-18 untuk mengacu pada raja sendiri.
Oleh karena itu, penggunaan 'Firaun' untuk penguasa Mesir sebelum Kerajaan Baru
adalah benar-benar ketinggalan zaman dan sebaiknya dihindari.
yang lebih mengejutkan
lagi jika kita melihat Encyclopedia Of Bible berkata tentang nama "Firaun":
Firaun. Penguasa atas
Mesir juga dikenal sebagai "Raja Hulu dan Hilir Mesir." Dia tinggal
di istana yang dikenal sebagai "rumah besar," yang simbol kekuasaannya.
Kata Mesir untuk istana diaplikasikan pada raja-raja dari Kerajaan Baru (c.
1550-1070 SM) .... Penggunaan firaun judul dalam kitab Kejadian mungkin
anakronistik dalam masa Musa dalam meliput peristiwa leluhur dalam kaitannya ke
Mesir menggunakan istilah yang dapat di terima umum istilah "firaun"
meskipun judul itu tidak digunakan pada saat para leluhur. (lih Kej 12: 15-20;
37:36) [63]
Mungkinkah penulis (s)
dari Kitab Kejadian mengarang cerita ratusa tahun setelah peristiwa aktual
untuk mencerminkan tempat kejadian nanti? Tampaknya begitu. Hoffmeier
mengatakan bahwa penggunaan "Firaun" di kitab Kejadian dan Keluaran
"sangat sesuai" dengan praktek Mesir dan buru-buru menambahkan bahwa:
Munculnya
"Firaun" dalam kisah Yusuf bisa mencerminkan latar cerita Kerajaan
Baru , atau, jika sumbernya adalah awal (yaitu, akhir Kerajaan Tengah melalui
Kedua Periode Menengah), kejadian di Kejadian adalah sugestif dari periode
komposisi.
Tabel II meringkas
diskusi tentang penggunaan "raja" dan "Firaun" di Mesir
kuno dan termasuk saat-saat Abraham, Yusuf dan Musa masuk ke Mesir.
Dynasties
|
Dates BCE (approx.)
|
Period
|
Patriarch
|
3 - 6
|
2700 - 2200
|
Old Kingdom
|
-
|
7 - 10
|
2200 - 2040
|
First Intermediate
|
Abraham (c. 2000 BCE)?
|
11 - 12
|
2040 - 1674
|
Middle Kingdom
|
Abraham (c. 2000 - 1800 BCE)?
Jacob, Joseph (c .1800 BCE)? |
13 - 17
|
1674 - 1553
|
Second Intermediate
|
Jacob, Joseph
|
18 - 20
|
1552 - 1069
|
New Kingdom
|
"Pharaoh" first applied to the king
around middle of the 14th century BCE, c. 1352-1348 BCE.
|
Moses born around the beginning of the 13th
century BCE.
|
Table II: This data provides information about the
ruler of Egypt when Abraham, Joseph and Moses entered Egypt.
Hal ini jelas bahwa
istilah "Firaun" yang digunakan dalam Alkitab Ibrani pada masa
Abraham dan Yusuf untuk penguasa Mesir adalah anakronistik.
Akhirnya, beberapa kata
harus dikatakan tentang para misionaris
yang menggunakan bahan acuan dari "KRONOLOGI BARU" yang
diusulkan oleh David Rohl dalam bukunya Sebuah ujian waktu (A Test of Time)
berkaitan
dengan periode waktu di mana Abraham, Yusuf dan Musa dapat ditempatkan
dalam
Mesir kuno. Jika misionaris tulus dalam mendukung dan menerima hasil
penyelidikan modern dan terbaru dalm kronologis ilmu kemesiran, kita
mengharapkan mereka untuk bekerja tekun dan tulus untuk ikut dan
mendukung penelitian para sarjana Mesir
Kuno ini dan memberitahukan saudara-saudara penginjil mereka sendiri
untuk memikirkan kembali karya Rohl
secara serius, karena karya Rohl ini melenceng dari fakta-fakta sejarah,
dan sebelum para missionaris ini lebih jauh melempar
tuduhan-tuduhan tidak berdasar sebagaimana telah dibahas di
atas .
6 KESIMPULAN
Menurut
penelitian ahli bahasa modern kata
"Firaun" berasal dari Mesir per-aa, yang berarti "rumah
besar" dan awalnya disebut istana daripada raja sendiri. Kata ini
digunakan oleh para penulis Perjanjian Lama dan sejak itu menjadi judul
yang
banyak digunakan untuk semua raja-raja Mesir. Namun, orang-orang Mesir
tidak
menyebut penguasa mereka "Firaun" sampai Dinasti ke-18 (c 1552 -.
1295 SM) di Periode Kerajaan Baru. Dalam bahasa hieroglif, "Firaun"
pertama kali digunakan untuk merujuk kepada raja pada masa pemerintahan
Amenhophis IV (c 1352 -. 1338 SM). Kita tahu bahwa penunjukan semacam
itu benar
dalam zaman Musa tetapi penggunaan kata Firaun dalam kisah Yusuf adalah
suatu
anakronisme, seperti di bawah kekuasaan Hyksos tidak ada "Firaun."
Demikian pula, peristiwa terkait dalam Kejadian 12 tentang Abraham (c.
2000-1700 SM) tidak bisa terjadi dalam waktu ketika sultan Mesir disebut
Firaun, dan ini memperlihatkan anakronisme lain. Dalam beberapa bab
kitab Kejadian kita menemukan kesalahan yang sama sering berulang -
beberapa sembilan
puluh enam kali secara total. Apa yang jelas adalah bahwa para penulis
Alkitab
menulis teks mereka di bawah pengaruh oral turun temurun bukan
berdasarkan ilmu pengetahuan yang pasti zaman mereka, :
Sikap jujur terhadap
cerita tentang Mesir dalam kitab Kejadian dan Keluaran adalah bahwa merupakan
memori rakyat telah yang di pertahankan selama berabad-abad yang di bungkus dengan
tidak sempurna sehingga bertentangan dengan penyelidikan ilmiah seperti sekarang
Fakta-fakta
ini yang
telah saya sebutkan tidak dikenal pada saat wahyu Alquran diturunkan.
Satu-satunya
sumber pengetahuan tentang masa lalu agama adalah cerita-cerita yang
beredar adalah berbasis Alkitab. Dari rentang waktu Perjanjian Lama
sampe Al-Qur'an,
satu-satunya dokumen pegangan manusia
yang dimiliki pada kisah-kisah kuno adalah Alkitab itu sendiri. Selain
itu,
pengetahuan tentang hieroglif Mesir kuno telah benar-benar lupa sampai
mereka
akhirnya diuraikan di abad ke-19.
2.
kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
3.
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quraan) menurut kemauan hawa nafsunya.
MAHA BENAR ALLAH DENGAN
SEGALA FIRMANNYA, ISLAM DAN ALQURAN TERBUKTI BENAR, ALHAMDULILLAH, TIDAK ANAKRONISME
APENDIX A
Sebuah jejak Name 'YA'QUB' ada tertulis dalam Hieroglyphs
Dalam
Alkitab, Yakub adalah cucu dari Abraham dan Sara, anak Ishak dan Ribka,
dan nenek moyang tradisional seluruh Israel. Ia bergumul dengan seorang
malaikat, yang memberinya nama Israel (Hebrew Yisra'el, Arab Isra'il)
(lihat Kejadian 32: 22-32). Dua belas anak-anak Yakub adalah nenek
moyang dari dua belas suku Israel; Kesayangan Yakub menjadi Yusuf.
Dalam Kitab
Suci, tidak ada yang lain Ibrani bernama Yakub dengan pengecualian dari
nenek moyang eponymous dari "Israel." Nama Semit Yakub (Jacob)
disebutkan - sejauh yang kami tahu ditulis untuk pertama kalinya dalam
karakter hieroglif - dalam daftar raja-raja Hyksos lalu ... [67]
Prof. maurice Bucaile mengatakan:
Sejak akhir
abad ke-19, Para ahli mesir kuno telah menyadari keberadaan kata
"Israil" yang muncul dalam teks hieroglif. Terlepas dari kenyataan bahwa
kutipan ini unik, pengetahuan itu tersebar luas. Sebaliknya, kutipan
dari nama Yakub dalam bahasa yang sama tidak begitu terkenal:
bagaimanapun, Yakub sama dinyatakan dalam judul seorang raja Hyksos dari
dinasti ke-15, yang memerintah pada abad ke-17 SM
Kita harus
memperhitungkan bahwa Hyksos, yang menghormati kebiasaan agama Mesir,
terus menggunakan nama-nama dewa lokal untuk gelar mereka dalam
kehidupan kenegaraan mereka sebagai nama ilah yg berdaulat;
NAMA-NAMA RAJA HYKSOS YANG TERTULIS DI HIEROGLYPH ADALAH BERBAU SEMITIC
memiliki nama
tituler pertama yang artinya: ". Siapa mencintai kekuatan (dewa) Re"
Tapi itu adalah elemen pertama dari seluruh nama, seperti untuk Ramses
II, di mana elemen pertama adalah: "(dewa) Re melahirkan dia,"
sebelumnya empat ekspresi lainnya, masing-masing memiliki arti religius.
Untuk Raja MERUSERRE, yang tahu hanya apa yang berikut elemen pertama,
dua kata: Yakub HER, yang ortografi abjad dan tidak akan meninggalkan
kita dalam ketidakpastian tentang terjemahan: ". Yakub (Jacob) adalah
content (atau puas)" Seseorang tidak dapat mengetahui alasan untuk itu,
lebih-lebih karena kita tidak menyadari unsur-unsur terakhir dari
seluruh nama
Beberapa para
ahli mesir purba tampaknya tidak telah mengambil beberapa pendekatan
dari sejalarah keAlkitaban untuk mengartikan kata "Yakub" sebagai Jacob.
Dari sudut pandang murni linguistik, mereka membahas arti dari "Her,"
berasal dari kata EL yang berarti " TUHAN"
Namun
demikian, kita harus memberikan perhatian khusus kepada apa yang kita
ketahui tentang raja Hyksos dari dinasti ke-15: ia memerintah sekitar
tahun 1650 SM, seperti yang akurat dinyatakan Dalam referensi ke tanggal
berselisih dengan Kinglet dari Thebes yang dikonfirmasi
oleh teks. Selain itu, kemungkinan besar bahwa kita dapat menempatkan
sedikit waktu yang tepat ini mengenai masuknya Yakub ke Mesir, menurut
hasil kesepakatan penelitian para pakar pada umumnya, sehingga dari
penelitian ini. Setidaknya, penyebutan kata "Yakub" dalam penyebutan
gelar seorang raja Hyksos yang unik tercatat dalam tulisan hieroglif -
ini berarti menunjukan bukti bahwa gelar kebangsawanan raja Hyksos yang
kemudian memperkenalkan nama Ya'kub sebagai semacam doa pelindung bagi
keberlangsungan dinasti mereka. Meskipun ketidakadaan pertunjukan yang
ketat dari sudut pandang linguistik, tapi paling tidak kita Telah
menemukan kemungkinan kaitan tambahan antara ajaran Alkitab dan ajaran
sejarah modern saat ini.
Ada yang menarik yan perlu kita cermati tentang arti nama "Israel", menurut The Interpreter's Dictionary Of The Bible menyimpulkan bahwa:
interpretasi yang paling mungkin adalah bahwa yang menghubungkan nama Israel dengan akar isr / 'sr, "PUAS " SUKSES",SENANG" "
Dalam GELAR YA'QUB-HER "Yakub (Jacob) adalah berarti" puas atau senang)", lalu bisakah ini ada kitannya dengan nama ISRAEL?
Demikian penjelasan dari saya, mohon maaf apabila dari segala kekurangan apabila ada yang benar dari tulisan saya, itu semata datang dari Allah swt dan apabila ada kesalahan hnya datang dari saya sebagai manusia yang selalu khilaf dan dosa
Demikian penjelasan dari saya, mohon maaf apabila dari segala kekurangan apabila ada yang benar dari tulisan saya, itu semata datang dari Allah swt dan apabila ada kesalahan hnya datang dari saya sebagai manusia yang selalu khilaf dan dosa
DAFTAR PUSTAKA
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/279251/Hyksos
http://www.touregypt.net/featurestories/hyksos.htm
http://www.biblicalarchaeology.org/daily/news/the-expulsion-of-the-hyksos/
http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/judaica/ejud_0002_0009_0_09361.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Hyksos
http://www.mechon-mamre.org/
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/279251/Hyksos
http://www.touregypt.net/featurestories/hyksos.htm
http://www.biblicalarchaeology.org/daily/news/the-expulsion-of-the-hyksos/
http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/judaica/ejud_0002_0009_0_09361.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Hyksos
http://www.mechon-mamre.org/
[1] "Pharaoh" in O. Odelain and R. Séguineau (Trans. M. J. O'Connell), Dictionary Of Proper Names And Places In The Bible, 1981, Robert Hale Ltd.: London, p. 302.
N. Grimal (Trans. Ian Shaw), A History Of Ancient Egypt, 1988 (1992 print), Blackwell Publishers: Oxford, pp. 389-395.
"Exodus" in W. Neil, William Neil's One Volume Bible Commentary, 1962 (1976 print), Hodder and Stoughton Ltd.: London, p. 68.
M. Noth, "Der Beitrag Der Archäologie Zur Geschichte Israels", Vetus Testamentum Supplements, 1960, Volume 7, pp. 265-271.
W. F. Albright, "Abraham And The Caravan Trade", Bulletin Of The American School Of Oriental Research, 1961, Volume 163, pp. 49-52.
R. de Vaux, "Les Patriarches Hébreux Et Les Découvertes Modernes", Revue Biblique, 1948, Volume 55, pp. 326-337; idem., "Les Patriarches Hébreux Et L'Histoire", Revue Biblique, 1965, Volume 72, pp. 26-27.
N. Glueck, "The Age Of Abraham In The Negeb", The Biblical Archaeologist, 1955, Volume 18, p. 4 and pp. 6-9; idem., "The Seventh Season Of The Archaeological Exploration In The Negeb",Bulletin Of The American School Of Oriental Research, 1958, Volume 152, p. 20; idem., Rivers In The Desert, The Exploration Of The Negev: An Adventure In Archaeology, 1959, Weidenfeld and Nicholson, London (UK), pp. 68-76.
G. E. Wright, "The Achievement Of Nelson Glueck", The Biblical Archaeologist, 1959, Volume 22, p. 99.
G. E. Wright, "The Achievement Of Nelson Glueck", The Biblical Archaeologist, 1959, Volume 22, p. 99.
F. Cornelius, "Genesis XIV", Zeitschrift Für Die Alttestamentliche Wissenschaft, 1960, Volume 72, pp. 1-7.
H. H. Rowley, From Joseph To Joshua: Biblical Traditions In The Light Of Archaeology, 1950, Oxford University Press, pp. 113-114. Also see p. 164 for the list of dates.
[13] C. H. Gordon, "The Patriarchal Age", Journal Of Bible And Religion, 1953, Volume 21, No. 4, p. ; idem., "The Patriarchal Narratives", Journal Of Near Eastern Studies, 1954, Volume 13, pp. 56-59; idem., "Abraham And The Merchants Of Ura", Journal Of Near Eastern Studies, 1958, Volume 17, pp. 28-31.
K. A. Kitchen, Ancient Orient And Old Testament, 1966, The Tyndale Press: London (UK), pp. 43-53.
A. R. Millard, "Abraham" in D. N. Freedman (Editor-in-Chief), Anchor Bible Dictionary, 1992, Volume I, Doubleday: New York, p. 40.
"Abraham" in O. Odelain and R. Séguineau (Trans. M. J. O'Connell), Dictionary Of Proper Names And Places In The Bible, 1981, op. cit., p. 7.
P. Alexander and D. Alexander (Eds.), The Lion Handbook To The Bible, 1999, Third Edition (Revised & Expanded), Lion Publishing Inc.: Oxford (UK), p. 155.
[18] "Abraham" in J. D. Douglas (Organizing Editor), New Bible Dictionary, 1982, Second Edition, Inter-Varsity Press: Leicester (UK) and Tyndale House Publishers, Inc.: Wheaton (IL), p. 8.
"Abraham" in A. C. Myers (Ed.), The Eerdmans Bible Dictionary, 1987, William B. Eerdmans Publishing Company: Grand Rapids (MI), pp. 10-11.
[20] "Abraham" in P. J. Achtemeier, Harper's Bible Dictionary, 1985, Harper & Row Publishers: San Francisco, p. 7.
[21] R. B. Allen, "Abraham" in W. A. Elwell (Gen. Ed.), Encyclopedia Of The Bible, 1988, Volume I, Marshall Pickering: London, p. 11.
[22] R. K. Harrison, "Abraham" in G. W. Bromiley (Gen. Ed.), The International Standard Bible Encyclopedia, 1979 (Fully Revised, Illustrated), Volume I, William B. Eerdmans Publishing Company: Grand Rapids (MI), p. 17.
P. Montet, L'Égypte Et La Bible,
1959, Cahiers D'Archéologie Biblique No. 11, Delachaux & Niestlé S.
A.: Neuchâtel (Switzerland), pp. 11-14 and pp. 132-132 for
chronological listing of biblical events.
See for example, W. Lee Humphreys, Joseph And His Family: A Literary Study, 1988, University of South Caroline Press; Also W. Lee Humphreys, "Novella" in G. W. Coats (Ed.), Saga Legend Tale Novella Fable: Narrative Forms In Old Testament Literature, 1985, Journal for the Study of the Old Testament Supplement Series 35, Sheffield, pp. 82-96.
J. Vergote, Joseph En Égypt: Genèsis Chap. 37-50 À La Lumière Des Études Égyptologiques Récents,
1959, Orientalia Et Biblica Lovaniensia III, Publications
Universitaires: Louvain and Instituut Voor Orientalisme: Leuven, pp.
106-107 and pp. 211-212; H. H. Rowley, From Joseph To Joshua: Biblical Traditions In The Light Of Archaeology, 1950, op. cit., pp. 116-122. Also see p. 164 for the list of dates.
[26] J. Vergote, ""Joseph En Egypte": 25 Ans Après", in S. Israelit-Groll, Pharaonic Egypt: The Bible And Christianity, 1985, The Magnes Press, The Hebrew University: Jerusalem, pp. 289-306.
[27] J. M. A. Janssen, "Egyptological Remarks On The Story Of Joseph In Genesis", Jaarbericht Van Het Vooraziatisch-Egyptisch Genootschap Ex Oriente Lux, 1955-1956, Volume 5, No. 14, pp. 63-72.
[28] D. B. Redford, A Study Of The Biblical Story Of Joseph (Genesis 37-50), 1970, Supplements To Vetus Testamentum Volume XX, E. J. Brill: Leiden.
[29] ibid., pp. 241-243.
[30] See the review of Vergote's Joseph En Égypt: Genèsis Chap. 37-50 À La Lumière Des Études Égyptologiques Récents by K. A. Kitchen in Journal Of Egyptian Archaeology, 1961, Volume 47, pp. 158-164. For problems with Vergote's dating see p. 160.
See the review of Redford's A Study Of The Biblical Story Of Joseph (Genesis 37-50) by K. A. Kitchen in Oriens Antiquus,
1973, Volume 12, No. 3, pp. 233-242. The problems with Redford's dating
are discussed in pp. 238-240. Kitchen's devastating review of Redford
found little response from biblical scholars. Quaegebeur has come out to
support Kitchen's arguments and chides biblical scholars for ignoring
them. See J. Quaegebeur, "On The Egyptian Equivalent Of Hartummîm", in S. Israelit-Groll, Pharaonic Egypt: The Bible And Christianity, 1985, The Magnes Press, The Hebrew University: Jerusalem, p. 166.
K. A. Kitchen, The Bible In Its World: Archaeology And The Bible Today, 1977, The Paternoster Press: Exeter, p. 74; idem., "Joseph" in G. W. Bromiley (Gen. Ed.), The International Standard Bible Encyclopedia, 1982 (Fully Revised, Illustrated), Volume II, The Paternoster Press: Exeter, pp. 1129-1130; idem., "Joseph" in J. D. Douglas (Organizing Editor), New Bible Dictionary, 1982, Second Edition, op. cit., p. 617; idem., "Genesis 12-50 In The Near Eastern World", in R. S. Hess, G. J. Wenham & P. E. Satterthwaite (Eds.), He Swore An Oath: Biblical Themes From Genesis 12-50, 1994, The Paternoster Press: Carlisle (UK) and Baker Book House: Grand Rapids (MI), pp. 77-79; idem., On The Reliability Of The Old Testament, 2003, Wm. B. Eerdmans Publishing Company: Michigan, pp. 343-345.
The strong
arguments which Kitchen puts forward for his dating to the Second
Intermediate Period is the sale price of Joseph, his domestic service
and titles, his titles and offices, the reward and investiture ceremony,
and his age at death.
"Egypt" in H. Lockyer, Sr. (General Editor), F.F. Bruce et al., (Consulting Editors), Nelson's Illustrated Bible Dictionary, 1986, Thomas Nelson Publishers, p. 324.
P. Alexander and D. Alexander (Eds.), The Lion Handbook To The Bible, 1999, Third Edition (Revised & Expanded), op. cit., pp. 155-156.
"Joseph", The Jewish Encyclopedia, 1916, Volume VII, Funk & Wagnalls Company: London & New York, p. 252.
P. Montet, L'Égypte Et La Bible, 1959, Cahiers D'Archéologie Biblique No. 11, op. cit., pp. 15-23 and pp. 132-132 for chronological listing of biblical events.
G. W. Coats, "Joseph" in D. N. Freedman (Editor-in-Chief), Anchor Bible Dictionary, 1992, Volume III, Doubleday: New York, p. 980.
O. S. Wintermute, "Joseph Son Of Jacob" in G. A. Buttrick (Ed.), The Interpreter's Dictionary Of The Bible, 1962 (1996 Print), Volume 2, Abingdon Press: Nashville, p. 985.
[39] "Moses" in O. Odelain and R. Séguineau (Trans. M. J. O'Connell), Dictionary Of Proper Names And Places In The Bible, 1981, op. cit., p. 270.
"Moses", Encyclopaedia Judaica, 1971, Volume 12, Encyclopaedia Judaica Jerusalem, col. 371.
"Moses", The Universal Jewish Encyclopedia, 1969, Volume 8, Ktav Publishing House, Inc.: New York, p. 4.
P. Alexander and D. Alexander (Eds.), The Lion Handbook To The Bible, 1999, Third Edition (Revised & Expanded), op. cit., p. 156.
K. A. Kitchen, "Moses" in J. D. Douglas (Organizing Editor), New Bible Dictionary, 1982, Second Edition, op. cit., p. 795.
"Moses" in A. C. Myers (Ed.), The Eerdmans Bible Dictionary, 1987, op. cit., p. 731.
"Exodus, The Book Of" in P. J. Achtemeier, Harper's Bible Dictionary, 1985, op. cit., p. 317.
F. B. Huey, Jr., "Moses" in W. A. Elwell (Gen. Ed.), Encyclopedia Of The Bible, 1988, Volume II, op. cit., p. 1490.
[47] R. F. Johnson, "Moses" in G. A. Buttrick (Ed.), The Interpreter's Dictionary Of The Bible, 1962 (1996 Print), Volume 3, op. cit., p. 445.
[48] J. K. Hoffmeier, "Moses" in G. W. Bromiley (Gen. Ed.), The International Standard Bible Encyclopedia,
1986 (Fully Revised, Illustrated), Volume III, William B. Eerdmans
Publishing Company: Grand Rapids (MI), p. 416. Hoffmeier provides a good
overview of all possible datings proposed so far.
[49] P. Montet, L'Égypte Et La Bible, 1959, Cahiers D'Archéologie Biblique No. 11, op. cit., pp. 24-37 and pp. 132-132 for chronological listing of biblical events.
[50] K. A. Kitchen, Ancient Orient And Old Testament, 1966, op. cit., pp. 57-60; idem., On The Reliability Of The Old Testament, 2003, op. cit., p. 207 and p. 500.
[51] J. K. Hoffmeier, Israel In Egypt: The Evidence For The Authenticity Of The Exodus Tradition, 1999, Oxford University Press: Oxford (UK), p. 126.
[52] A. Erman & H. Grapow, Wörterbuch Der Aegyptischen Sprache, 1926, Volume 1, J. C. Hinrichs'sche Buchhandlung: Leipzig, 516, 2-5.
[53] R. Hannig, Die Sprache Der Pharaonen Großes Handwörterbuch Ägyptisch - Deutsch (2800-950 v. Chr.), 1995, Verlag Philipp Von Zabern: Mainz, p. 279.
[54] "Pharao" in W. Heck & E. Otto, Lexikon Der Ägyptologie, 1982, Volume IV, Otto Harrassowitz: Wiesbaden, Column 1021.
"Großes Haus", von frühester Zt an Bezeichnung für den kgl. Palast bzw. den Hof, seit Thutmosis III. und generell mit dem Neuägypt. dann für die Person des Königs. Als Titel vor dem Herrschernamen seit Scheschonq I, Schreibung in der Kartusche seit der 22 Dyn. Als Titel der ägypt.Könige, z.T. mit folgendem Namen (Hophra, Necho), im AT in der Form para`o(h)...
[55] Sir A. Gardiner, Egyptian Grammar: Being An Introduction To The Study Of Hieroglyphs, 1957, 3rd Edition (Revised), Oxford University Press: London, p. 75.
[56] W.V. Davies, Egyptian Hieroglyphs, 1987, British Museum Press: London, p. 45.
[57] "Pharaoh" in I. Shaw & P. Nicholson, British Museum Dictionary Of Ancient Egypt, 1995, British Museum Press: London, p. 222.
[58] "Pharaoh" in H. Lockyer, Sr. (General Editor), F.F. Bruce et al., (Consulting Editors), Nelson's Illustrated Bible Dictionary, 1986, op. cit., p. 828.
[59] One can
only speculate as to the reasons why the missionary has chosen to
fabricate information central to his argument. In resonance with much
that is penned by the Christian missionaries, what makes this
undesirable situation even more stupefying is that Vargo clearly states
that biblical accuracy is not his primary concern! He says:
In the final anylsis, I do not mind if the place/person names were updated in Scriptures.
[60] A. S. Yahuda, The
Accuracy Of The Bible: The Stories Of Joseph, The Exodus And Genesis
Confirmed And Illustrated By Egyptian Monuments And Language, 1934, William Heinemann Limited: London, p. 42.
[61] J. Vergote, Joseph En Égypt: Genèsis Chap. 37-50 À La Lumière Des Études Égyptologiques Récents, 1959, op. cit., pp. 45-48.
[62] "Pharaoh" in T. Wilkinson, The Thames & Hudson Dictionary Of Ancient Egypt, 2005, Thames & Hudson: London, p. 186.
[63] "Pharaoh" in W. A. Elwell, Encyclopedia Of The Bible, 1988, Volume II, op. cit., pp. 1668-1669.
It must be
added that although the word "Pharaoh" has been discussed by numerous
scholars, many of them have ignored the fact that it is anachronistic
during the time of Abraham and Joseph and some even claim that the
biblical and Egyptian usage of this word corresponds "closely". See, for
example, K. A. Kitchen, "Pharaoh" in J. D. Douglas (Organizing Editor), New Bible Dictionary, 1982, Second Edition, op. cit., pp. 923-924; "Pharaoh" in P. J. Achtemeier, Harper's Bible Dictionary, 1985, op. cit., pp. 781-782; K. A. Kitchen, "Pharaoh" in G. W. Bromiley (Gen. Ed.), The International Standard Bible Encyclopedia, 1986 (Fully Revised, Illustrated), Volume III, op. cit., p. 821; J. A. Wilson, "Pharaoh" in G. A. Buttrick (Ed.), The Interpreter's Dictionary Of The Bible, 1962 (1996 Print), Volume 3, op. cit., p. 774; J. P. Free & H. F. Vos, Archaeology And Bible History, 1992, Zondervan Publishing House: Grand Rapids (MI), pp. 69-76; J. H. Sailhamer, Biblical Archaeology, 1998, Zondervan Publishing House: Grand Rapids (MI), pp. 35-46.
[64] J. K. Hoffmeier, Israel In Egypt: The Evidence For The Authenticity Of The Exodus Tradition, 1999, op. cit., p. 88.
[65] D. M. Rohl, A Test Of Time, 1995, Volume I: The Bible - From Myth To History, Random House UK Ltd.: London.
[66] J. A. Wilson, "Pharaoh" in G. A. Buttrick (Ed.), The Interpreter's Dictionary Of The Bible, 1962 (1996 Print), Volume 3, op. cit., p. 774.
[67] M. Bucaille, Mummies of the Pharaohs: Modern Medical Investigations, 1990, St. Martins Press: New York, p. 153.
[68] M. Bucaille, Moses and Pharaoh: The Hebrews In Egypt, 1995, NTT Mediascope Inc.: Tokyo, pp. 39-40.
[69] A. Haldar, "Israel, Names And Associations Of", in G. A. Buttrick (Ed.), The Interpreter's Dictionary Of The Bible, 1962 (1996 Print), Volume 3, op. cit., p. 765.
Sumber: william siagian
Subhanallah, seberapa pun upaya missionaris mencoba menyerang al-Qur'an justru malah membuka kedok mereka sendiri, dan membuka kebobrokan Alkitab mereka sendiri yg tidak akurat.
ReplyDeletePost a Comment