Ada
banyak situs non-muslim yang mengkritik Al-Qur'an, bahwa Al-QUr'an
keliru besar karena menyebutkan di zaman Fir'aun sudah dikenal
Penyaliban. Padahal penyaliban baru dikenal di masa Romawi.
Ayat yang dimaksud adalah peristiwa Fir'aun yang mengancam hendak menyalib para ahli sihirnya yang bertaubat dan beriman akan kerasulan Musa dan mereka beriman kepada Allah subhanahu Wa Ta'ala.
Al-Qur'an Surah Al-A'raf:
Ayat yang dimaksud adalah peristiwa Fir'aun yang mengancam hendak menyalib para ahli sihirnya yang bertaubat dan beriman akan kerasulan Musa dan mereka beriman kepada Allah subhanahu Wa Ta'ala.
Al-Qur'an Surah Al-A'raf:
124. demi,
sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kakimu dengan bersilang
secara bertimbal balik, kemudian sungguh-sungguh aku akan menyalib kamu
semuanya."
125. Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
Tuduhan mereka ini boleh dibilang sebagai tuduhan yang katro. Mereka kurang membaca sejarah, kurang referensi. sehingga mereka tahunya salib hanya ada pada romawi. Padahal Penyaliban sudah ada jauh sebelum masa itu. Hanya saja bentuk penyalibannya berbeda.
Keberadaan Salib pada zaman Firaun, Musa dan Harun itu tidak bertentangan dengan sejarah yang mencatat bahwa Salib sudah dikenal pada zaman Mesir Kuno. Mula-mula masyarakat Mesir kuno mengenal salib di dalam bentuk Tau yang kemudian digabungkan dengan lingkaran di atasnya. Salib di Mesir ini dikenal dengan nama ”Crux Ansata” atau biasa disebut ”Key of the Nile.”
Sir J. Gardner Wilkinson dalam bukunya ”Manners and Customs of the Ancient Egyptians” menuliskan bahwa pada pemerintahan ini dikenal dengan Amenophis IV dan istrinya, keduanya telah menerima salib dari Dewa Matahari, kemudian mereka menggabungkan matahari dengan salib menjadi suatu simbol aneh yang disembah pada waktu itu. Jadi pada masa sebelum kekristenan eksis, salib bagi masyarakat Mesir kuno dihubungkan dengan simbol “Kehidupan” dan “Pemberi hidup” yang menunjuk kepada penyembahan Dewa Matahari.
Teolog Katolik, Herbert Haag dalam bukunya Biblisches Wörterbuch (Kamus Alkitab, hlm. 392) mengakui bahwa Salib sudah ada sejak dalam kebudayaan yang tertua Babylon, Meksiko, Mesir, dan Jerman. Di Mesir, salib dikenal dengan salib engsel, sedangkan di Jerman dikenal dengan salib roda matahari.
referensi : https://en.wikipedia.org/wiki/Ankh
https://en.wikipedia.org/wiki/Crux_Ansata
Kesimpulannya Al-Qur'an sama sekali tidak keliru. Yang keliru adalah mereka yang kurang baca sejarah, kurang referensi.
Wallahu A'lam.
125. Ahli-ahli sihir itu menjawab: "Sesungguhnya kepada Tuhanlah kami kembali.
Tuduhan mereka ini boleh dibilang sebagai tuduhan yang katro. Mereka kurang membaca sejarah, kurang referensi. sehingga mereka tahunya salib hanya ada pada romawi. Padahal Penyaliban sudah ada jauh sebelum masa itu. Hanya saja bentuk penyalibannya berbeda.
Keberadaan Salib pada zaman Firaun, Musa dan Harun itu tidak bertentangan dengan sejarah yang mencatat bahwa Salib sudah dikenal pada zaman Mesir Kuno. Mula-mula masyarakat Mesir kuno mengenal salib di dalam bentuk Tau yang kemudian digabungkan dengan lingkaran di atasnya. Salib di Mesir ini dikenal dengan nama ”Crux Ansata” atau biasa disebut ”Key of the Nile.”
Sir J. Gardner Wilkinson dalam bukunya ”Manners and Customs of the Ancient Egyptians” menuliskan bahwa pada pemerintahan ini dikenal dengan Amenophis IV dan istrinya, keduanya telah menerima salib dari Dewa Matahari, kemudian mereka menggabungkan matahari dengan salib menjadi suatu simbol aneh yang disembah pada waktu itu. Jadi pada masa sebelum kekristenan eksis, salib bagi masyarakat Mesir kuno dihubungkan dengan simbol “Kehidupan” dan “Pemberi hidup” yang menunjuk kepada penyembahan Dewa Matahari.
Teolog Katolik, Herbert Haag dalam bukunya Biblisches Wörterbuch (Kamus Alkitab, hlm. 392) mengakui bahwa Salib sudah ada sejak dalam kebudayaan yang tertua Babylon, Meksiko, Mesir, dan Jerman. Di Mesir, salib dikenal dengan salib engsel, sedangkan di Jerman dikenal dengan salib roda matahari.
referensi : https://en.wikipedia.org/wiki/Ankh
https://en.wikipedia.org/wiki/Crux_Ansata
Kesimpulannya Al-Qur'an sama sekali tidak keliru. Yang keliru adalah mereka yang kurang baca sejarah, kurang referensi.
Wallahu A'lam.
Post a Comment